Proyek Tol Strategis Kediri samapai Tulungagung Tembus Rp9,92 Triliun, Sentuh 23 Desa dan 3 Kecamatan di Kabupaten Kediri

Selasa, 10 Juni 2025 | 10:42:51 WIB
Proyek Tol Strategis Kediri samapai Tulungagung Tembus Rp9,92 Triliun, Sentuh 23 Desa dan 3 Kecamatan di Kabupaten Kediri

JAKARTA - Proyek strategis nasional Jalan Tol Kediri–Tulungagung resmi memasuki tahap pembangunan dengan nilai investasi mencapai Rp9,92 triliun. Jalan tol sepanjang lebih dari 44 kilometer ini akan menghubungkan Kota Kediri dengan Kabupaten Tulungagung dan menjadi bagian penting dari jaringan infrastruktur baru di Jawa Timur. Proyek ini juga akan berdampak langsung pada 23 desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Kediri.

Tol Kediri–Tulungagung merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) skema unsolicited yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk melalui anak perusahaannya, PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT). Proyek ini menjadi kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono–Kediri dan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019.

Jalur Tol dan Spesifikasi Teknis

Proyek jalan tol ini akan membentang sepanjang 44,17 kilometer yang terbagi menjadi dua bagian utama: akses Bandara Dhoho Kediri sepanjang 6,82 kilometer dan jalur utama Kediri–Mojo–Tulungagung sepanjang 37,35 kilometer.

Jalan tol ini dirancang memiliki dua lajur (2x2) dengan empat simpang susun di wilayah Bulawen, Kediri, Mojo, dan Tulungagung. Infrastruktur ini ditujukan untuk mendukung konektivitas antarwilayah serta menunjang aktivitas logistik dan akses ke Bandara Dhoho yang juga tengah dikembangkan.

Direktur PT Gudang Garam Tbk, Istata T. Siddharta, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam pengembangan infrastruktur nasional.

"Transaksi afiliasi yang bertujuan untuk meningkatkan modal SSAT tersebut dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Jawa Timur, yang dibangun oleh Perseroan melalui SSAT," ujar Istata seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.

Tambahan Modal Rp1,5 Triliun

Untuk mendukung pelaksanaan proyek ini, Gudang Garam juga melakukan injeksi tambahan modal sebesar Rp1,5 triliun ke PT Surya Sapta Agung Tol. Tambahan dana ini diberikan melalui pengambilan saham baru sebanyak 1,5 juta lembar. Dengan suntikan ini, modal disetor SSAT meningkat dari semula Rp2 triliun menjadi Rp3,5 triliun.

Sebagian besar saham SSAT kini dimiliki oleh Gudang Garam, yakni sebanyak 3.499.999 lembar saham dengan nilai nominal Rp3,49 triliun, sementara sisanya dimiliki oleh PT Suryaduta Investama.

Dampak Sosial dan Wilayah Terdampak

Pembangunan tol ini membawa dampak langsung terhadap masyarakat di 23 desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Kediri, yaitu Mojo, Semen, dan Banyakan.

Kecamatan Mojo:

-Desa Kraton

-Desa Ploso

-Desa Kedawung

-Desa Maesan

-Desa Kranding

-Desa Ngadi

-Desa Ngetrep

-Desa Mondo

-Desa Keniten

-Desa Petok

-Desa Sukoanyar

-Desa Surat

-Desa Mojo

-Desa Tambibendo

-Desa Mlati

Kecamatan Semen:

-Desa Semen

-Desa Titik

-Desa Puhrubuh

-Desa Sidomulyo

-Desa Bobang

Kecamatan Banyakan:

-Desa Maron

-Desa Manyaran

-Desa Tiron

Pemerintah daerah telah mulai memetakan dampak sosial dari proyek ini, termasuk potensi relokasi penduduk, ganti rugi lahan, serta pengamanan aset-aset lokal yang terdampak konstruksi.

Peran Proyek dalam Pembangunan Wilayah

Tol Kediri–Tulungagung diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di wilayah selingkar Wilis dan selatan Jawa Timur. Selain meningkatkan aksesibilitas, tol ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan kawasan industri, pariwisata, dan pertanian yang selama ini relatif terisolasi.

Selain itu, keberadaan jalan tol ini juga menjadi penghubung vital menuju Bandara Dhoho Kediri, mempermudah konektivitas udara dan membuka jalur distribusi yang lebih efisien bagi sektor logistik dan transportasi barang.

Dengan masa konsesi selama 50 tahun, proyek tol ini menjadi investasi jangka panjang strategis bagi PT Gudang Garam dan mitra usaha, sekaligus bukti kolaborasi sektor swasta dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional.

Pembangunan Jalan Tol Kediri–Tulungagung menjadi momentum penting bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya wilayah Kediri dan sekitarnya, untuk memasuki era baru konektivitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata.

Terkini