JAKARTA - Fungsi limpa dalam tubuh sangat penting meski seringkali terabaikan dibandingkan dengan jantung atau paru-paru.
Sebagai organ terbesar dalam sistem limfatik, limpa memiliki peran yang krusial dalam proses imun dan filtrasi darah. Organ ini terletak di bagian kiri atas rongga perut, berdekatan dengan lambung dan berada di belakang tulang rusuk kiri.
Ukuran limpa dapat berbeda-beda pada setiap individu, namun umumnya berukuran sekitar 10-12 cm panjang dan berat antara 150-200 gram, mirip dengan ukuran kepalan tangan orang dewasa.
Pada dasarnya, fungsi limpa ini sangat vital dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Fungsi Limpa bagi Tubuh
Fungsi limpa sangat krusial untuk kesehatan tubuh kita. Karena memiliki peran yang begitu vital, menjaga kesehatan organ ini sangatlah penting. Berikut adalah beberapa fungsi dari limpa yang sebaiknya kamu pahami.
Menyaring sel darah merah yang rusak
Fungsi utama limpa adalah menyaring sel darah merah yang telah rusak atau tidak berfungsi lagi, kemudian melepaskan sel darah merah yang sehat ke seluruh tubuh.
Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan di limpa dan dibuang, sementara sel darah merah baru akan diproduksi di sumsum tulang belakang untuk memastikan tubuh selalu memiliki pasokan sel darah merah yang bersih.
Memproduksi sel darah
Pada janin yang masih dalam kandungan, limpa berperan dalam memproduksi sel darah merah. Setelah kelahiran, fungsi ini beralih ke sumsum tulang. Selain itu, limpa juga memproduksi sel darah putih jenis limfosit.
Menjaga sistem imun tubuh
Limpa juga berperan penting dalam sistem imun dengan menghasilkan sel pembentuk antibodi dan makrofag.
Sel-sel ini bertugas menghancurkan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh agar tidak menyebabkan infeksi dan gangguan kesehatan, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal.
Menyimpan cadangan darah
Limpa juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah merah dan trombosit.
Cadangan ini akan dilepaskan saat tubuh mengalami perdarahan berat untuk menggantikan darah yang hilang, sekaligus membantu mempercepat proses penyembuhan.
Gejala yang Muncul jika Limpa Bermasalah
Apabila fungsi dari limpa terganggu, ada sejumlah tanda yang kerap muncul dan sebaiknya tidak diabaikan. Gejala-gejala ini bisa menjadi alasan kuat untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis:
-Rasa lelah yang terus-menerus
-Kelemahan otot
-Kondisi anemia atau kekurangan sel darah merah
-Tubuh mudah mengalami memar
-Pembesaran pada kelenjar getah bening
-Nyeri di bagian kiri atas perut
-Perdarahan yang terjadi dengan mudah
-Cepat merasa kenyang meskipun makan sedikit
-Rasa nyeri di area perut
-Pembengkakan pada tangan maupun kaki
-Kebingungan atau hilang arah (disorientasi)
-Kepala terasa ringan atau melayang
Gangguan Kesehatan yang Sering Menyerang Limpa
Layaknya organ tubuh lainnya, limpa juga bisa mengalami gangguan fungsi akibat berbagai penyebab. Organ ini tergolong rentan terhadap cedera, terutama jika terjadi tekanan atau benturan di bagian perut.
Selain trauma fisik, gangguan pada limpa juga dapat dipicu oleh kelainan darah, infeksi, atau adanya pertumbuhan abnormal seperti tumor pada hati.
Supaya kamu lebih waspada terhadap pentingnya menjaga kesehatan limpa, berikut ini beberapa kondisi medis yang umum menyerang organ tersebut:
1. Pembengkakan limpa (Splenomegali)
Limpa yang membesar bisa menjadi respons terhadap infeksi bakteri, virus, atau parasit.
Kondisi ini juga sering kali merupakan gejala dari masalah kesehatan lain, seperti kanker, infeksi toksoplasma, anemia hemolitik, gagal jantung, dan lain-lain.
Pembesaran bisa terjadi akibat penumpukan jaringan abnormal atau tumbuhnya kista yang bersifat ganas.
Selain itu, trauma atau peradangan pada limpa, serta penyakit seperti sirosis, gangguan autoimun, atau leukemia, juga bisa menjadi penyebabnya.
2. Pecahnya limpa (Ruptur Limpa)
Limpa yang robek atau pecah merupakan kondisi serius yang bisa mengancam jiwa. Hal ini dapat dipicu oleh kecelakaan lalu lintas, benturan saat aktivitas olahraga, atau pukulan keras di perut.
Patah tulang rusuk yang mengenai limpa juga bisa menyebabkan kerusakan. Jika limpa pecah, pendarahan dalam tubuh bisa terjadi dan mengakibatkan syok, sehingga dibutuhkan penanganan medis segera.
3. Trombositopenia
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah dan pemulihan jaringan yang terluka. Namun, jika limpa menyimpan terlalu banyak trombosit, jumlahnya di sirkulasi darah akan menurun.
Akibatnya, tubuh akan kekurangan trombosit untuk fungsi normal pembekuan darah, yang bisa memicu perdarahan.
4. Hipersplenisme
Pada kondisi ini, limpa bekerja secara berlebihan dan menyaring sel darah lebih cepat dari yang seharusnya. Hal ini bisa berujung pada penurunan jumlah sel darah sehat di dalam tubuh.
Hipersplenisme juga kerap dikaitkan dengan penyakit lain seperti kanker limfatik, gangguan hati, atau infeksi malaria.
5. Penyakit sel sabit
Penyakit turunan ini terjadi ketika sel darah merah berbentuk tidak normal menyerupai sabit.
Sel-sel tersebut dapat menyumbat aliran darah dan menghambat suplai oksigen, termasuk ke limpa. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menimbulkan kerusakan organ yang cukup serius.
Pengobatan Gangguan pada Limpa
Apabila kamu mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya atau baru saja mengalami benturan keras seperti dalam kecelakaan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Langkah ini penting agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat melalui diagnosis yang menyeluruh.
Pemeriksaan awal biasanya dilakukan dengan meraba bagian kiri atas perut, dekat tulang rusuk. Jika organ limpa dapat terasa dari luar, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa ukurannya membesar.
Untuk memastikan kondisi limpa, dokter akan menyarankan beberapa tes lanjutan, antara lain:
-Pemeriksaan darah, untuk melihat jumlah sel darah serta mendeteksi kemungkinan infeksi atau kelainan lainnya
-CT scan, untuk mengevaluasi ukuran limpa dan melihat apakah ia menekan organ di sekitarnya
-MRI, untuk menilai kelancaran aliran darah menuju dan dari limpa
-Biopsi sumsum tulang, jika dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut terkait kondisi darah
Jenis penanganan yang diberikan akan bergantung pada penyebab masalah yang ditemukan. Misalnya, jika pembengkakan limpa disebabkan oleh infeksi bakteri, maka akan diberikan antibiotik.
Namun, apabila berkaitan dengan kanker darah seperti leukemia, pengobatannya mungkin melibatkan kemoterapi dan pemberian obat-obatan khusus.
Jika kerusakan limpa cukup parah atau telah menimbulkan komplikasi, dokter dapat merekomendasikan prosedur pengangkatan organ ini, yang dikenal sebagai splenektomi.
Tindakan ini bisa dilakukan secara parsial atau menyeluruh, tergantung kondisi pasien. Pengangkatan limpa biasanya dilakukan melalui metode laparoskopi, yaitu prosedur bedah minim sayatan dengan bantuan kamera kecil yang dimasukkan ke dalam perut.
Teknik ini memiliki risiko luka yang lebih ringan dan pasien umumnya bisa kembali makan dan minum seperti biasa setelah menjalani operasi.
Bisakah Seseorang Hidup jika Limpanya Diangkat?
Mungkin ini terdengar mengejutkan, tetapi seseorang yang telah menjalani operasi pengangkatan limpa, baik sebagian maupun seluruhnya, masih bisa bertahan hidup. Kondisi ini disebut asplenia dalam istilah medis.
Meskipun limpa memiliki fungsi penting dalam tubuh, organ ini tidak dianggap sebagai organ vital. Setelah pengangkatan limpa, peranannya akan digantikan oleh hati, yang membantu menjalankan beberapa fungsi yang semula dilakukan oleh limpa.
Selain itu, manusia hanya memiliki satu limpa, jadi jika organ ini rusak, maka langkah pengangkatannya diperlukan.
Beberapa orang mungkin tidak memiliki limpa sejak lahir, akibat kelainan genetik atau cacat bawaan, meskipun kondisi ini cukup jarang terjadi. Jadi, meskipun seseorang bisa hidup tanpa limpa, sistem kekebalannya cenderung melemah.
Akibatnya, mereka akan lebih rentan terhadap infeksi, baik dari virus maupun bakteri, dan lebih mudah sakit.
Untuk itu, orang yang tidak memiliki limpa umumnya disarankan untuk mendapatkan imunisasi tambahan agar tubuhnya tetap bisa melawan infeksi dengan efektif.
Selain itu, setelah menjalani operasi pengangkatan limpa, pasien biasanya diberi resep antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri, yang bisa memicu kondisi serius seperti meningitis dan pneumonia.
Tips agar Limpa Tetap Sehat
Walaupun limpa bukan termasuk organ yang mutlak dibutuhkan untuk kelangsungan hidup, fungsinya tetap sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Karena itu, menjaga kesehatan limpa tidak boleh diabaikan. Lalu, bagaimana cara merawatnya agar tetap dalam kondisi optimal? Simak beberapa langkah berikut ini:
-Batasi konsumsi minuman beralkohol
-Hindari penggunaan zat adiktif seperti narkotika
-Gunakan alat pelindung diri yang sesuai saat melakukan pekerjaan berisiko tinggi
-Pilih makanan bergizi dengan komposisi nutrisi yang seimbang
-Lakukan aktivitas fisik secara teratur
-Pastikan tubuh mendapat waktu istirahat yang cukup setiap hari
Sebagai penutup, menjaga fungsi limpa tetap optimal sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, jadi pastikan untuk merawatnya dengan baik setiap hari.