JAKARTA - Polres Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kelancaran pendidikan di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pada Senin 26 MEI 2025, Kapolres Kupang, AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, secara resmi meluncurkan satu unit tambahan mobil layanan antar anak sekolah, yang bertujuan meringankan beban transportasi para pelajar sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan publik di sektor pendidikan.
Dengan penambahan ini, total armada layanan antar sekolah yang dioperasikan oleh Polres Kupang kini menjadi dua unit, yaitu satu unit Isuzu Grand Max dan satu unit Minibus Isuzu Elf. Kedua kendaraan tersebut akan melayani rute-rute strategis di wilayah Kabupaten Kupang, menjangkau pelajar yang kesulitan akses transportasi menuju sekolah.
Layanan Inisiatif Polres Kupang, Antara Dedikasi dan Kepedulian Sosial
Peluncuran layanan ini bukan sekadar penambahan fasilitas transportasi, namun menjadi simbol kepedulian institusi kepolisian terhadap masa depan generasi muda. Dalam sambutannya, Kapolres Rudy menyampaikan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan daerah dan bangsa.
“Layanan antar jemput ini kami hadirkan sebagai bentuk nyata bahwa Polri peduli dan ingin berkontribusi langsung dalam memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu atau wilayah yang belum terjangkau transportasi umum,” ujar AKBP Rudy Junus Jacob Ledo.
Ia menambahkan, program ini sejalan dengan semangat Polri sebagai pelayan masyarakat yang tidak hanya bertugas dalam aspek keamanan, tetapi juga terlibat aktif dalam mendukung pembangunan sosial dan pendidikan.
Spesifikasi Kendaraan dan Rute Pelayanan
Dua kendaraan yang digunakan untuk layanan ini dilengkapi dengan fasilitas full AC, kursi ergonomis, serta interior bersih dan nyaman, guna memberikan kenyamanan maksimal bagi para pelajar. Masing-masing unit dioperasikan oleh seorang sopir dan didampingi oleh satu personel Polisi Wanita (Polwan), yang bertugas memastikan keselamatan serta ketertiban selama perjalanan berlangsung.
Dua trayek utama telah ditetapkan dalam layanan ini, yakni:
Trayek Naibonat, dengan titik keberangkatan di Civic Centre Oelamasi, Kecamatan Kupang Timur, menuju wilayah Oesao.
Trayek tambahan akan ditentukan berdasarkan kebutuhan dan permintaan masyarakat di wilayah lain yang belum terjangkau transportasi sekolah.
Dengan kehadiran trayek ini, pelajar dari daerah terpencil tidak lagi perlu berjalan kaki berkilometer atau bergantung pada tumpangan yang tidak pasti. Hal ini tentu memberi dampak signifikan terhadap semangat belajar dan partisipasi siswa di sekolah.
Antusiasme Masyarakat dan Dukungan dari Pemerintah Daerah
Program layanan antar-jemput ini disambut antusias oleh masyarakat, khususnya para orang tua siswa yang merasa terbantu secara ekonomi maupun psikologis. Biaya transportasi yang selama ini menjadi beban bulanan keluarga kini bisa dialihkan untuk kebutuhan pendidikan lainnya seperti buku, seragam, atau bekal makan.
Seorang warga dari Kecamatan Kupang Timur menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak kepolisian atas inisiatif tersebut. “Kami bersyukur dan bangga karena Polres memperhatikan anak-anak kami. Ini sangat membantu, apalagi kami tinggal cukup jauh dari sekolah,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kupang juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurut perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, inisiatif Polres merupakan langkah konkret yang patut diapresiasi dan bisa dijadikan model kolaboratif antara institusi negara dan masyarakat.
Menjawab Tantangan Transportasi Pelajar di Daerah
Kupang, seperti banyak daerah lain di Nusa Tenggara Timur, menghadapi tantangan besar dalam bidang transportasi pelajar. Jarak antar permukiman dan sekolah cukup jauh, akses jalan di beberapa wilayah masih terbatas, dan tidak semua keluarga memiliki sarana transportasi pribadi.
Menurut data Dinas Pendidikan, lebih dari 30% pelajar tingkat dasar dan menengah di beberapa kecamatan harus menempuh perjalanan lebih dari 3 kilometer setiap hari hanya untuk mencapai sekolah. Selain berdampak pada ketepatan waktu, kondisi ini juga menguras energi siswa sehingga berpengaruh terhadap kualitas belajar mereka.
Dengan hadirnya layanan antar-jemput dari Polres Kupang, sebagian dari masalah tersebut kini mulai teratasi. Polres juga terus melakukan evaluasi dan mendengar masukan dari masyarakat untuk menyesuaikan rute dan jadwal agar semakin efektif dan tepat sasaran.
Rencana Pengembangan dan Replikasi Program
Kapolres Kupang menyatakan bahwa program ini tidak berhenti pada penambahan satu unit mobil saja. Ke depan, Polres Kupang berencana menambah armada jika mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan mitra swasta.
“Kami terbuka untuk kolaborasi lebih luas. Jika ada perusahaan atau organisasi yang ingin ikut membantu, baik dalam bentuk kendaraan, bahan bakar, atau operasional, kami sangat menyambut baik,” ungkap AKBP Rudy.
Lebih lanjut, ia berharap model layanan seperti ini dapat direplikasi oleh Polres lainnya di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil yang menghadapi persoalan serupa.
Dampak Positif terhadap Citra Polri
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi pendidikan, tetapi juga turut meningkatkan citra Polri di mata masyarakat. Inisiatif humanis seperti ini menunjukkan bahwa kepolisian bukan semata penegak hukum, melainkan juga pelayan masyarakat yang bekerja demi kesejahteraan publik.
Polwan yang bertugas dalam layanan antar-jemput tersebut juga dilatih secara khusus agar bisa menjadi figur yang menyenangkan dan mendidik selama perjalanan, membina kedisiplinan dan etika siswa di luar lingkungan sekolah.
Penambahan satu unit mobil layanan antar anak sekolah oleh Polres Kupang merupakan langkah strategis dalam mendukung kelancaran pendidikan dan mengatasi persoalan transportasi yang selama ini menjadi beban bagi pelajar dan keluarga. Dengan spesifikasi kendaraan yang nyaman, trayek yang terencana, serta pendampingan langsung oleh Polwan, layanan ini dinilai efektif meningkatkan aksesibilitas pendidikan di Kabupaten Kupang.
Inisiatif ini mencerminkan sinergi positif antara kepolisian dan masyarakat dalam membangun generasi masa depan. Keberhasilan program ini diharapkan bisa menjadi inspirasi nasional untuk menjawab persoalan pendidikan secara lebih inklusif dan humanis.
Sebagaimana disampaikan Kapolres Rudy Junus Jacob Ledo, “Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Tugas kita adalah memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa hambatan, termasuk hambatan transportasi.”