JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (INDY) melaporkan kinerja yang mencatatkan kontraksi pada pendapatan dan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2025. Meskipun demikian, segmen bisnis hijau perusahaan ini menunjukkan pertumbuhan luar biasa yang patut dicatat, menjadi sorotan di tengah penurunan kinerja keuangan secara keseluruhan. Kinerja segmen ini tidak hanya menggambarkan potensi positif dari usaha ramah lingkungan yang dijalankan, tetapi juga memperlihatkan arah transformasi perusahaan yang semakin mengarah pada keberlanjutan dan inovasi dalam sektor energi terbarukan.
Pendapatan Bisnis Hijau Melonjak Drastis
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada Maret 2025, Indika Energy mengungkapkan bahwa segmen bisnis hijau mereka mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025, pendapatan dari sektor ini tercatat mencapai US$12,11 juta, yang mencerminkan kenaikan sebesar 641,38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar US$1,63 juta.
Kenaikan yang tajam ini menunjukkan bahwa sektor bisnis hijau Indika Energy, yang meliputi usaha di bidang energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, terus berkembang pesat, memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi transisi energi global. Lonjakan pendapatan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan sektor hijau INDY dalam mengembangkan portofolionya, tetapi juga mencerminkan adanya peluang besar dalam pasar energi terbarukan yang semakin diminati oleh konsumen dan investor.
"Segmen bisnis hijau kami terus menunjukkan kinerja yang positif, seiring dengan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan dan keberlanjutan," ujar seorang sumber internal Indika Energy.
Tren Pertumbuhan Bisnis Hijau Lanjutkan Momentum Positif
Segmen bisnis hijau INDY sendiri telah menunjukkan kinerja yang sangat impresif selama tahun 2024, di mana pendapatannya mencapai US$37,98 juta, yang tumbuh signifikan dibandingkan dengan pendapatan 2023 yang tercatat hanya sebesar US$11,1 juta. Pertumbuhan yang sangat pesat ini menunjukkan bagaimana Indika Energy berhasil mengoptimalkan peluang di sektor energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan yang semakin berkembang di Indonesia.
Indika Energy memanfaatkan tren global terhadap energi bersih dan keberlanjutan dengan melakukan diversifikasi bisnis. Perusahaan ini terus mengembangkan proyek-proyek di sektor energi terbarukan, kendaraan listrik, serta pengelolaan lahan untuk kegiatan agroforestri dan biomassa. Dengan memperluas dan memperkuat portofolio bisnis hijau mereka, INDY tidak hanya berfokus pada sektor energi konvensional, tetapi juga berusaha menjadi pemain utama dalam industri yang lebih ramah lingkungan dan lebih berkelanjutan.
Kinerja Keuangan INDY Terkontraksi, Pendapatan Turun 13,7%
Meskipun bisnis hijau mengalami pertumbuhan yang sangat mengesankan, secara keseluruhan, kinerja keuangan Indika Energy menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada kuartal pertama tahun 2025. Perusahaan ini membukukan total pendapatan sebesar US$489,6 juta pada kuartal pertama tahun 2025, turun 13,7% dibandingkan dengan pendapatan yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu US$567,3 juta.
Penurunan pendapatan ini dipengaruhi oleh turunnya harga batu bara, yang merupakan salah satu komoditas utama dalam portofolio usaha Indika Energy. Sektor energi tradisional yang masih mendominasi pendapatan perusahaan juga tertekan oleh fluktuasi harga komoditas global, yang semakin tidak stabil akibat ketegangan perdagangan internasional dan perubahan kebijakan energi di beberapa negara besar.
Laba Bersih Menurun 85,58%, Mencatatkan Penurunan Signifikan
Lebih jauh lagi, INDY mengalami penurunan laba bersih yang tajam pada kuartal pertama tahun 2025. Laba bersih perusahaan tercatat hanya sebesar US$2,9 juta, mengalami penurunan 85,58% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2024 yang sebesar US$20,1 juta. Penurunan laba yang sangat signifikan ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh INDY dalam menyeimbangkan kinerja segmen bisnis tradisional dengan bisnis hijau yang masih dalam tahap pertumbuhan.
Meskipun segmen bisnis hijau memberikan dorongan positif, fluktuasi harga energi konvensional dan peningkatan biaya operasional tetap menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh analis industri, "Kontraksi pada laba bersih INDY menunjukkan bahwa meskipun bisnis hijau berkembang pesat, tantangan pada sektor energi konvensional masih mempengaruhi profitabilitas perusahaan."
Portofolio Bisnis Hijau INDY yang Terdiversifikasi
Indika Energy melalui anak perusahaan dan entitas terkait mengelola sejumlah usaha hijau yang terdiversifikasi. Salah satunya adalah PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), yang bergerak dalam pengembangan energi terbarukan berbasis tenaga surya. EMITS didirikan pada tahun 2021 dan berfokus pada penyediaan solusi energi bersih di Indonesia. Perusahaan ini telah mulai mengembangkan proyek-proyek energi surya skala besar yang diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam transisi energi Indonesia.
Selain itu, Indika Energy juga terlibat dalam bisnis kendaraan listrik melalui entitas anaknya, PT Ilectra Motor Group (IMG), yang memproduksi motor listrik bermerek Alva. Didirikan sejak 2018, IMG kini telah meluncurkan berbagai model motor listrik, yang dilengkapi dengan infrastruktur stasiun pengisian daya yang dapat diakses melalui aplikasi My ALVA App. Produk Alva semakin diminati, terutama di pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang di Indonesia.
Indika Energy juga meluncurkan merek baru, INVI, yang berfokus pada distribusi bus listrik KG Mobility lengkap dengan charging station-nya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas bisnis hijau dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor transportasi.
Langkah-langkah Keberlanjutan INDY di Sektor Agroforestri dan Energi Terbarukan
Selain di sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik, Indika Energy juga mengelola konsesi lahan seluas 170.000 hektare melalui anak perusahaan Indika Nature. Perusahaan ini berfokus pada kegiatan perkebunan energi yang menghasilkan biomassa (pelet kayu), serta jasa lingkungan dan agroforestri. Indika Nature telah memperluas bisnisnya ke industri minyak atsiri pada tahun 2024 dengan mengakuisisi 100% saham PT Natura Aromatik Nusantara (NAN), yang menjadi salah satu eksportir utama minyak atsiri di Indonesia.
Dengan keberagaman lini usaha ini, Indika Energy tidak hanya menargetkan pertumbuhan di sektor energi terbarukan, tetapi juga memanfaatkan potensi besar dalam sektor-sektor hijau lainnya yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.