JAKARTA - Jepara selama ini dikenal sebagai kota ukir sekaligus pintu gerbang menuju Karimun Jawa. Namun, pesona Jepara tidak hanya terletak pada wisata alam dan budaya, melainkan juga pada ragam kuliner tradisionalnya yang menggugah selera. Dari menu sarapan legendaris hingga hidangan laut segar, semua tersedia dengan harga yang ramah di kantong.
Bagi kamu yang berencana berkunjung, jangan hanya terpaku pada destinasi wisatanya. Luangkan waktu untuk menelusuri kuliner lokal yang sudah melegenda. Ada enam rekomendasi kuliner khas Jepara yang tidak hanya nikmat, tetapi juga murah meriah.
Gudeg Suyek: Sarapan Pagi Favorit Warga Jepara
- Baca Juga Pho: Kuliner Ikonik Vietnam
Gudeg Suyek sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner Jepara selama lebih dari 50 tahun. Cita rasanya berbeda dengan gudeg Yogya yang terkenal manis, karena gudeg ini justru lebih gurih dan asin. Sensasi rasanya bikin ketagihan, sehingga banyak orang rela antre sejak pagi.
Warungnya terletak di depan Pasar Jepara Baru dan buka mulai pukul 05.00 hingga 10.00. Jika terlambat, bisa saja kehabisan karena antrean pembeli sangat panjang. Selain gudeg, tersedia juga lontong, opor, sate, dan telur sebagai pelengkap. Dengan harga terjangkau, menu ini menjadi pilihan sarapan favorit masyarakat maupun wisatawan.
Sop Udang Bapangan: Hidangan Laut Segar nan Unik
Kalau ingin mencoba olahan laut khas Jepara, Sop Udang Bapangan adalah jawabannya. Kuah gurih dengan sentuhan pedas ringan berpadu dengan sambal kecap, menghasilkan cita rasa segar yang memanjakan lidah.
Salah satu tempat populer untuk menikmatinya adalah warung milik Bu Masmi di Jalan Ngabul-Ngasem, Kecamatan Batealit. Ada juga pilihan lain di Senenan, Jl. Raya Jepara–Kudus, Bapangan. Harganya sangat bersahabat, berkisar Rp8.000–Rp20.000 termasuk minuman es teh atau es jeruk.
Buka dari pukul 08.00 hingga 15.00, sop udang ini sangat cocok untuk santap siang. Tak heran bila banyak food vlogger turut merekomendasikan kuliner khas ini.
Opor Panggang: Perpaduan Tradisi dan Inovasi
Opor Panggang menawarkan keunikan tersendiri. Berasal dari Desa Mayong, hidangan ini menggabungkan teknik memanggang dengan masakan bersantan. Ayam kampung dipanggang lebih dulu sebelum dimasak dengan bumbu opor, menghasilkan aroma yang khas.
Proses pemanggangan menggunakan paso (wadah tanah liat) yang menambah cita rasa berbeda. Perpaduan daun jeruk, bawang, dan santan menciptakan hidangan yang gurih dan wangi. Biasanya, opor ini disajikan bersama lontong atau ketupat.
Kamu bisa menemukannya di Rumah Makan Opor Panggang Pasha di Kalinyamatan, Opor Panggang Pasho di Margoyoso, atau Rengkot Buyut resto di Jalan Ki Mangunsarkoro. Dengan harga sekitar Rp15.000 per porsi, kuliner tradisional ini benar-benar layak dicoba.
Rumah Makan H. Ismun: Legenda Kuliner Sejak 1958
Bagi pencinta masakan tradisional, Rumah Makan H. Ismun adalah destinasi wajib. Berdiri sejak 1958, rumah makan ini tetap menggunakan nama pendirinya yang sudah dikenal luas. Hingga kini, pelanggan setia maupun pendatang baru tetap ramai mengunjunginya.
Cabangnya tersebar di beberapa lokasi, antara lain RM H. Ismun 1 di Jl. Raya Margoyoso Kalinyamatan, RM H. Ismun 3 di Jl. Raya Jepara–Kudus No. 212, serta RM H. Ismun 6 di Potroyudan.
Menu andalan yang patut dicoba adalah sop daging dengan campuran gajih, jeroan, sayur kol, cambah, dan tomat dalam kuah gurih. Selain itu, Garang Asem dan Oseng Pare Daun Pepaya juga populer. Dengan harga yang ramah di kantong, kamu bisa menikmati hidangan enak sekaligus fasilitas lengkap, mulai dari mushola, toilet bersih, hingga toko oleh-oleh.
Sate Kerbau H. Darno: Cita Rasa Legendaris Sejak 1972
Tidak lengkap rasanya ke Jepara tanpa mencoba Sate Kerbau H. Darno. Warung sate ini sudah berdiri sejak 1972 dan kini hadir di Shopping Centre Jepara (SCJ) serta di Jl. Yos Sudarso No.22a, Jobokuto.
Keistimewaan sate ini terletak pada daging kerbaunya yang empuk meski kenyal, dipadu bumbu kacang kental nan gurih. Potongan dagingnya cukup besar dan tidak alot, membuat pelanggan ingin kembali lagi.
Warung sate ini buka sejak pukul 15.00 dan cocok dijadikan santap sore hingga malam. Bagi penggemar kuliner tradisional, sate kerbau khas Jepara-Kudus ini jelas wajib dicoba.
Lontong Krubyuk: Sensasi Kuah Melimpah
Sebagai penutup, ada Lontong Krubyuk yang menjadi kuliner khas Jepara dengan sensasi unik. Nama “Krubyuk” sendiri berarti melewati genangan air, sesuai dengan penyajiannya yang menggunakan kuah melimpah.
Ciri khasnya adalah lontong yang disiram kuah kaldu sapi, lengkap dengan suwiran ayam, tauge, seledri, serta kerupuk sebagai pelengkap. Rasanya gurih, segar, dan bikin nagih.
Warung Bu Ripah di Jobokuto dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmatinya. Dengan harga tak lebih dari Rp15.000 per porsi, kamu bisa menikmati lontong krubyuk komplet yang cocok untuk sarapan maupun makan siang.
Jepara bukan hanya tempat singgah sebelum menyeberang ke Karimun Jawa, tetapi juga destinasi wisata kuliner yang kaya rasa. Dari Gudeg Suyek yang legendaris, Sop Udang Bapangan yang segar, hingga Sate Kerbau H. Darno yang ikonik, semua menawarkan pengalaman kuliner berbeda dengan harga terjangkau.
Jadi, saat kamu berkunjung ke Jepara, jangan hanya menyiapkan kamera untuk mengabadikan panorama alamnya. Pastikan juga perutmu ikut dimanjakan dengan sajian-sajian khas yang sudah terbukti kelezatannya. Keenam kuliner di atas adalah pilihan terbaik untuk memulai petualangan rasa di kota ukir ini.