JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang semester pertama 2025, menandai konsistensi institusi ini dalam memperkuat posisi di sektor perbankan regional. Penyaluran kredit Bank Jatim tercatat mencapai Rp78,5 triliun, meningkat 35,2% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menjadi indikasi kuat bahwa bank milik pemerintah provinsi Jawa Timur tersebut berhasil meningkatkan penetrasi pasar sekaligus mendukung perputaran ekonomi lokal.
Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman, menyatakan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari peningkatan pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 13% YoY menjadi Rp91,6 triliun. “Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi dan kerja keras seluruh insan Jatimers, dengan dukungan penuh dari nasabah dan pemegang saham,” ujarnya saat Puncak Peringatan HUT ke-64 Bank Jatim di Surabaya.
Selain peningkatan kredit dan DPK, laba bersih Bank Jatim juga menunjukkan tren positif. Sepanjang semester I/2025, laba bersih tercatat sebesar Rp844 miliar, naik 35,9% YoY. Konsolidasi aset bank tumbuh 16,7% YoY menjadi Rp118,1 triliun. Arif menekankan bahwa fokus manajemen adalah memastikan pertumbuhan aset berkualitas serta menjaga kesinambungan kinerja yang berkelanjutan, meski menghadapi tantangan persaingan di sektor perbankan.
Pertumbuhan Kredit dan Dampaknya pada Ekonomi Jawa Timur
Bank Jatim tidak hanya menyalurkan kredit dalam jumlah besar, tetapi juga menyesuaikan portofolio pembiayaan dengan kebutuhan masyarakat dan sektor strategis. Kredit yang diberikan mencakup berbagai segmen, mulai dari perorangan, UMKM, hingga proyek infrastruktur. Dengan kinerja kredit yang meningkat signifikan, bank berperan sebagai motor penggerak ekonomi Jawa Timur, mendukung pertumbuhan sektor riil sekaligus memperkuat stabilitas keuangan daerah.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menekankan bahwa kinerja positif Bank Jatim sejalan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi. “Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sekitar 5,2%, sektor manufaktur 7,5%, dan akomodasi serta makanan minuman mencapai 8%. Bank Jatim memiliki peran strategis dalam mendukung sektor-sektor ini,” ujarnya. Emil berharap bank dapat terus adaptif terhadap dinamika perekonomian, baik makro maupun global, serta mendukung program pembangunan nasional seperti program 3 juta rumah melalui skema FLPP.
Inovasi Layanan: Jatim Prioritas Syariah
Menandai usia operasional ke-64, Bank Jatim memperkenalkan layanan baru bernama Jatim Prioritas Syariah. Layanan ini dirancang khusus bagi nasabah yang memiliki preferensi pada prinsip keuangan syariah. Arif menjelaskan, layanan ini menawarkan kemudahan, manfaat, dan keistimewaan bagi nasabah prioritas syariah. “Jatim Syariah Prioritas merupakan wujud apresiasi Bank Jatim kepada nasabah dengan prinsip syariah, sekaligus memperluas jangkauan layanan eksklusif bank,” katanya.
Inovasi layanan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dari segmen syariah, sekaligus memperkuat posisi Bank Jatim sebagai salah satu bank regional terkemuka yang mampu bersaing di pasar konvensional maupun syariah. Dengan adanya Jatim Prioritas Syariah, Bank Jatim menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan pasar yang semakin beragam.
Dukungan terhadap Sektor Strategis dan Infrastruktur
Selain fokus pada pengembangan produk dan layanan, Bank Jatim aktif mendukung sektor strategis ekonomi regional. Kredit yang disalurkan bank juga diarahkan untuk mendukung sektor agro, pengembangan UMKM, serta program perumahan rakyat melalui skema FLPP. Dengan strategi ini, Bank Jatim tidak hanya memperkuat portofolio kreditnya, tetapi juga ikut berkontribusi dalam pemerataan ekonomi dan pembangunan sosial di Jawa Timur.
Arif menekankan bahwa pencapaian kinerja positif ini menuntut kolaborasi antara bank, nasabah, dan pemangku kepentingan lainnya. “Keberhasilan Bank Jatim bukan hanya soal angka, tapi juga kemampuan kami dalam melayani masyarakat dan mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.
Tantangan dan Strategi Ke Depan
Meski capaian semester I/2025 membanggakan, Arif menegaskan bahwa tantangan perbankan masih ada. Persaingan ketat, perubahan regulasi, dan dinamika ekonomi global menuntut Bank Jatim untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas aset. Fokus utama ke depan adalah memastikan pertumbuhan kredit berkualitas, peningkatan layanan digital, serta penguatan kapasitas internal bank untuk menjawab kebutuhan masyarakat secara cepat dan tepat.
Ekspansi layanan syariah, peningkatan efisiensi operasional, dan penguatan kolaborasi dengan pemerintah serta sektor swasta menjadi strategi utama dalam mempertahankan momentum pertumbuhan. Bank Jatim juga berkomitmen memperluas inklusi keuangan, memudahkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Bank Jatim membuktikan diri sebagai lembaga keuangan yang tangguh, adaptif, dan inovatif. Dengan pertumbuhan kredit, DPK, laba, dan konsolidasi aset yang positif, serta peluncuran layanan Jatim Prioritas Syariah, bank siap menjawab kebutuhan nasabah yang semakin beragam. Dukungan terhadap sektor strategis dan program pemerintah menegaskan peran Bank Jatim sebagai motor penggerak ekonomi regional.
Di tengah tantangan global dan persaingan perbankan, strategi fokus pada kualitas aset, layanan inovatif, dan keberlanjutan bisnis menjadi kunci keberhasilan. Bank Jatim menunjukkan bahwa kombinasi pertumbuhan finansial dan kontribusi sosial dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.