JAKARTA - Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang kini mencapai Rp6.500 per kilogram memberi dorongan signifikan bagi para petani di Kabupaten Lombok Timur. Bahkan, mitra pembeli di lapangan berani menetapkan harga hingga Rp6.700 per kilogram, menciptakan optimisme baru di kalangan petani karena harga pasar yang lebih stabil dan menjanjikan.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi, menyampaikan bahwa produktivitas padi di wilayah tersebut dari Januari hingga Juli 2025 telah mencapai 43 ribu ton, tersebar di 20 kecamatan kecuali Sembalun. Luas areal tanam yang mencapai 34 ribu hektare ini bahkan melampaui target yang ditetapkan pemerintah daerah.
“Ini membuktikan sektor pertanian di Lombok Timur sangat potensial jika dikelola dengan baik,” ujar Fathul.
Peningkatan hasil ini tidak terlepas dari perbaikan ketersediaan sarana produksi, terutama pupuk, yang sebelumnya sempat mengalami kelangkaan. Kini, distribusi pupuk berjalan dengan lancar dan merata hingga ke seluruh sentra pertanian di Lombok Timur, mendukung produktivitas yang lebih tinggi.
Selain itu, pemerintah daerah juga gencar memperkuat program-program pendukung pertanian. Pelatihan bagi petani, pengembangan sistem irigasi, serta peningkatan akses ke teknologi pertanian modern menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga dan meningkatkan hasil pertanian di masa mendatang.
Fathul juga menekankan bahwa keberhasilan ini juga didukung oleh sinergi antara pemerintah dengan aparat TNI dan Polri yang ikut serta dalam pengamanan serta kelancaran distribusi hasil panen. “Kolaborasi ini berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” tuturnya.
Dengan kerja sama yang solid antara berbagai pihak, Lombok Timur menargetkan peningkatan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Optimisme petani yang kini semakin meningkat diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah ini.