JAKARTA - Dalam upaya menjawab tantangan ketahanan energi sekaligus menghadapi tuntutan perubahan iklim, PT Pertamina (Persero) mengusung strategi ganda yang fokus pada penguatan bisnis eksisting dan pengembangan energi hijau. Pendekatan ini bukan hanya untuk menjaga pasokan energi yang terjangkau dan andal bagi masyarakat, tetapi juga untuk menyiapkan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, menegaskan bahwa sektor hulu menjadi prioritas utama dalam strategi tersebut. “Menjadi tulang punggung dalam bidang energi, dengan mengelola 24% blok migas di dalam negeri. Saat ini, Pertamina telah berkontribusi memenuhi 69% kebutuhan minyak nasional dan 37% kebutuhan gas,” jelas Arya. Dengan posisi ini, Pertamina memastikan ketahanan energi di Indonesia tetap kokoh melalui pengelolaan sumber daya dalam negeri yang masif dan efisien.
Tak hanya di sektor hulu, jaringan distribusi energi Pertamina juga sangat luas. Pada 2024, perusahaan ini mengoperasikan lebih dari 15 ribu titik penjualan bahan bakar minyak (BBM), termasuk lebih dari 6.700 gerai Pertashop serta 573 lokasi BBM satu harga yang tersebar di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina untuk menjangkau seluruh pelosok negeri, memastikan masyarakat di daerah-daerah terpencil sekalipun mendapat akses energi yang layak.
- Baca Juga Pertamina NRE Dorong Energi Terbarukan
Selain BBM, distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) juga dipastikan merata melalui lebih dari 260 ribu pangkalan di seluruh Indonesia. Program One Village One Outlet (OVOO) yang dijalankan oleh Pertamina telah berhasil menjangkau 96% desa di tanah air, menggarisbawahi pentingnya peran perusahaan dalam mendukung akses energi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan strategis kini semakin menguat dengan hadirnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang berperan sebagai Kuasa Pemegang Saham Pemerintah di Pertamina. Menurut Arya, kolaborasi ini menjadi kunci untuk memperkuat kapasitas perusahaan dalam mengelola bisnis energi secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Dual growth strategy menjadi kunci bisnis Pertamina saat ini, untuk menjaga ketahanan energi dan keberlangsungannya. Kami terus berusaha meningkatkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, dan pada saat bersamaan aktif mengembangkan energi masa depan yakni energi hijau,” ungkap Arya.
Dengan strategi dua lajur ini, Pertamina menyeimbangkan kebutuhan energi saat ini dengan komitmen untuk bertransformasi menuju energi hijau yang ramah lingkungan. Ini menjadi jawaban atas tantangan global dan domestik terkait perubahan iklim serta kebutuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Langkah ganda yang dijalankan Pertamina diharapkan menjadi fondasi kokoh dalam mengamankan kemandirian energi Indonesia. Strategi ini sekaligus menegaskan posisi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang siap beradaptasi dan memimpin transisi energi di tengah perubahan lanskap industri global.
Dalam konteks ini, mengelola ketahanan energi bukan hanya soal memenuhi kebutuhan saat ini, melainkan juga mempersiapkan energi masa depan yang lebih bersih dan hijau. Pertamina berkomitmen untuk terus berinovasi dan berinvestasi dalam teknologi serta sumber energi baru yang dapat mendukung target keberlanjutan nasional dan global.