JAKARTA - Aksi beli investor yang terdorong oleh penguatan bursa regional memberi angin segar bagi pasar saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini dengan kecenderungan positif, mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan.
IHSG dibuka menguat sebesar 54,877 poin atau naik 0,73 persen ke level 7.558,628. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yang berada di level 7.503,751. Penguatan ini memperkuat optimisme pelaku pasar terhadap pergerakan indeks di tengah kondisi eksternal yang cukup kondusif.
Pada sesi awal perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.558,929 dan menyentuh titik terendah di 7.545,889. Pergerakan positif IHSG di awal sesi menunjukkan bahwa pasar merespons baik terhadap sejumlah sentimen regional dan domestik yang sedang berkembang.
- Baca Juga KUR BRI untuk Modal UMKM
Volume transaksi tercatat mencapai 332,991 juta saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak 33.338 kali. Nilai transaksi keseluruhan mencapai Rp 262,99 miliar. Dari sisi pergerakan saham, sebanyak 252 saham tercatat mengalami kenaikan harga, 62 saham melemah, dan 241 saham lainnya tidak mengalami perubahan alias stagnan.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization yang tercatat mencapai Rp 13.593,31 triliun, mencerminkan bahwa investor tetap memegang keyakinan terhadap fundamental emiten di pasar modal Indonesia.
Kinerja bursa domestik ini juga tidak lepas dari dukungan sentimen positif yang datang dari kawasan Asia. Sejumlah indeks utama di bursa saham Asia juga dibuka di zona hijau, menunjukkan adanya tren penguatan yang menyeluruh di pasar regional.
Bursa saham Jepang melalui Indeks Nikkei 225 dibuka menguat signifikan sebesar 330,50 poin atau naik 0,81 persen ke level 41.125,398. Penguatan indeks di Jepang ini menunjukkan bahwa investor menyambut positif data ekonomi terbaru dan optimisme terhadap kebijakan moneter yang stabil.
Di China, Indeks Shanghai Composite (SSEC) juga mengalami penguatan meskipun relatif moderat. Indeks naik 6,110 poin atau 0,17 persen ke posisi 3.640,110. Kinerja bursa China mendapat dukungan dari data sektor manufaktur dan ekspektasi stimulus pemerintah dalam memperkuat ekonomi domestik.
Sementara itu, Hang Seng Index (HSI) di Hong Kong turut menguat sebesar 39,048 poin atau 0,16 persen ke level 24.949,679. Pergerakan positif ini dipengaruhi oleh penguatan sektor teknologi dan kinerja sejumlah saham blue-chip yang kembali mencatatkan rebound.
Tak ketinggalan, Straits Times Index (STI) di Singapura juga bergerak naik 22,599 poin atau 0,53 persen ke posisi 4.250,299. Kenaikan indeks ini menunjukkan bahwa investor kawasan ASEAN juga merespons baik terhadap outlook ekonomi regional dan stabilitas geopolitik yang relatif terjaga.
Penguatan yang terjadi secara serempak di bursa Asia menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya optimisme pelaku pasar di Indonesia. Pelaku pasar umumnya memantau kondisi eksternal untuk melihat kemungkinan arus modal asing yang masuk maupun ekspektasi terhadap pertumbuhan global.
Analis pasar menilai bahwa penguatan IHSG kali ini berpeluang berlanjut selama tidak ada tekanan signifikan dari faktor eksternal seperti lonjakan inflasi global, perubahan kebijakan suku bunga acuan oleh bank sentral utama dunia, maupun ketegangan geopolitik.
Di sisi lain, kondisi makroekonomi domestik yang stabil juga turut memberi kontribusi terhadap kepercayaan pelaku pasar. Inflasi yang terkendali, nilai tukar rupiah yang relatif stabil, serta komitmen pemerintah dalam menjaga iklim investasi menjadi modal kuat bagi bursa saham untuk terus bertumbuh.
Di tengah momentum positif ini, investor disarankan untuk tetap mencermati pergerakan sektor-sektor unggulan yang menjadi penopang penguatan indeks. Sektor perbankan, infrastruktur, dan energi menjadi sektor yang cukup sensitif terhadap sentimen pasar dan berpotensi memberi kontribusi signifikan terhadap pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
Selain itu, laporan keuangan kuartalan emiten yang akan segera dirilis juga menjadi perhatian penting pelaku pasar. Kinerja fundamental emiten akan menjadi katalis bagi investor untuk menentukan arah investasi mereka, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah.
Kinerja positif yang ditunjukkan oleh IHSG dan bursa Asia pada pembukaan perdagangan hari ini diharapkan mampu mempertahankan tren penguatan sepanjang sesi. Namun demikian, investor tetap disarankan berhati-hati dan melakukan diversifikasi portofolio guna mengantisipasi volatilitas yang mungkin muncul sewaktu-waktu.
Dengan perkembangan positif dari kawasan dan sentimen domestik yang kondusif, pasar saham Indonesia menunjukkan daya tahan dan daya tarik tersendiri bagi investor lokal maupun asing. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi di saham-saham berfundamental kuat, terutama menjelang sejumlah agenda ekonomi penting ke depan.