MIND ID

MIND ID Bangun Ekosistem EV

MIND ID Bangun Ekosistem EV
MIND ID Bangun Ekosistem EV

JAKARTA - Langkah konkret menuju transformasi industri berbasis energi bersih terus diperkuat oleh Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). Melalui berbagai inisiatif hilirisasi, MIND ID berkomitmen membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi, dengan memanfaatkan penuh potensi sumber daya mineral strategis nasional.

Indonesia diketahui menyimpan cadangan mineral penting yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan baterai kendaraan listrik, mulai dari nikel, tembaga, karbon, hingga aluminium. Keunggulan inilah yang menjadikan Indonesia memiliki nilai strategis di tengah transformasi energi global. Dalam forum internasional, posisi ini semakin diperkuat oleh visi besar yang dibawa MIND ID dalam mendorong kemandirian industri berbasis energi terbarukan.

Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menyampaikan bahwa posisi geografis dan kekayaan sumber daya alam Indonesia memberikan kekuatan geostrategis yang besar. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam rantai pasok global untuk baterai EV.

"Di tengah arus besar transformasi global, sumber daya bukan lagi sekadar bahan baku melainkan kekuatan strategis. Melalui MIND ID, Indonesia tidak hanya mengolah potensi, tetapi mengukir posisi. Hilirisasi menjadi fondasi kedaulatan industri, membuka lintasan strategis, memperkuat presensi global, dan meningkatkan daya saing bangsa," ujar Dany dalam acara International Battery Summit (IBS) 2025.

Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, MIND ID bersama sejumlah entitas anak usaha seperti PT Aneka Tambang (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), serta mitra global Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CBL), tengah membangun rantai pasok industri baterai yang menyeluruh dari hulu hingga hilir.

Proyek ini tidak hanya menjadi strategi industrialisasi, tetapi juga mencerminkan langkah besar dalam membangun kedaulatan energi nasional yang berkelanjutan. Lokasi proyek tersebar di dua wilayah strategis, yakni Halmahera Timur dan Karawang, Jawa Barat. Keduanya akan menjadi episentrum pengembangan industri baterai nasional.

Di sisi hulu, ANTAM memegang peran penting dalam memasok bahan baku nikel dengan rencana produksi sebesar 10 juta ton ore per tahun. Proses pengolahan di tahap menengah atau midstream dilakukan melalui dua fasilitas utama, yakni proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF). Fasilitas HPAL di Halmahera Timur ditargetkan mampu menghasilkan 55 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun, sedangkan RKEF akan memproduksi 88 ribu ton nikel per tahun.

Selanjutnya, pada tahap hilir, pembangunan fasilitas pengolahan bahan baterai seperti Nickel Sulphate, Precursor, dan Cathode Active Material (CAM) juga telah dirancang. Pabrik Nickel Sulphate akan memiliki kapasitas produksi sebesar 16 ribu ton nikel per tahun, sementara pabrik Precursor dan CAM masing-masing ditargetkan memproduksi 30 ribu ton per tahun. Proyek ini merupakan bagian dari strategi besar dalam memperkuat rantai nilai industri baterai nasional.

Selain itu, MIND ID juga mengembangkan fasilitas manufaktur sel baterai di Karawang. Fasilitas ini akan menjadi bagian vital dalam rantai industri baterai domestik yang terintegrasi. Untuk melengkapi ekosistem tersebut, MIND ID juga akan membangun fasilitas daur ulang baterai di Halmahera Timur, guna mendorong terwujudnya ekonomi sirkular dalam sektor energi terbarukan.

Menurut Dany Amrul Ichdan, pembangunan proyek baterai EV terintegrasi ini diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional maupun daerah. Total nilai investasi yang digelontorkan mencapai 5,9 miliar dolar AS, dan akan membuka lebih dari 43.000 lapangan kerja baru.

“Dengan inisiatif strategis ini Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari arsitektur industri global, tapi ikut menggambar ulang masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” ungkap Dany.

Proyek ini sekaligus menjadi bagian dari agenda besar pemerintah dalam mengakselerasi hilirisasi sektor minerba. Dalam beberapa tahun terakhir, hilirisasi telah menjadi kunci penting dalam mendongkrak nilai tambah sumber daya alam nasional. Melalui pengolahan di dalam negeri, Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, namun juga memperkuat posisi dalam rantai industri global.

Lebih jauh, keberadaan proyek baterai EV ini juga sejalan dengan visi Indonesia menuju target emisi nol bersih (net zero emission). Industri kendaraan listrik yang ditopang oleh baterai berbasis nikel dan bahan baku lokal menjadi pilar dalam transisi energi nasional. Hal ini memberi peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi hub utama industri energi baru dan terbarukan di kawasan Asia Tenggara.

Kehadiran MIND ID dalam pembangunan proyek ini menandai babak baru dalam transformasi industri nasional, sekaligus membuktikan bahwa pengelolaan sumber daya alam Indonesia dapat menghasilkan nilai strategis jika didukung hilirisasi dan kemitraan global yang tepat.

Sebagai holding industri pertambangan negara, MIND ID terus mengintegrasikan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia dalam setiap proyeknya. Tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, namun juga pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Langkah besar ini memperlihatkan arah baru pembangunan nasional yang bertumpu pada kekuatan dalam negeri, namun tetap terbuka pada kolaborasi internasional. Di tengah tantangan global, Indonesia hadir dengan solusi berbasis sumber daya strategis yang dikelola secara visioner dan terukur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index