JAKARTA - Fokus pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional kian membuahkan hasil signifikan. Dalam forum Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme atas capaian terkini Indonesia di sektor pangan. Peningkatan cadangan pangan yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah menjadi bukti nyata bahwa strategi yang diterapkan berjalan sesuai harapan.
Tak hanya itu, nilai tukar petani indikator kesejahteraan pelaku utama sektor pertanian juga mengalami kenaikan. Prabowo menyebut bahwa semua ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang benar dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Saudara-saudara, alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat... strategi kita ternyata berada di arah yang sudah benar,” tegas Presiden Prabowo.
Pangan sebagai Pilar Kemandirian Negara
Lebih jauh, Prabowo menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai elemen utama dalam menjaga kedaulatan bangsa. Ia menyoroti bagaimana sejarah memperlihatkan bahwa ketergantungan pangan pada negara lain dapat menjadi celah bagi gangguan terhadap stabilitas nasional.
Menurutnya, kemandirian dalam produksi dan distribusi pangan adalah benteng pertahanan negara yang tak kalah penting dari sektor lainnya. Ketika bangsa mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri, maka ia memiliki kendali penuh atas nasibnya sendiri tanpa terombang-ambing oleh dinamika global.
“Selalu bangsa kita diganggu, bahkan dirusak melalui pangan... Alhamdulillah dengan langkah-langkah yang cepat dan transisi yang baik antara Presiden Jokowi dan saya, produksi pangan kita berada dalam kondisi yang aman dan kuat,” ujar Prabowo.
Pernyataan itu mencerminkan kesinambungan arah kebijakan dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan saat ini. Transisi yang mulus dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo menjadi fondasi yang mendukung kelanjutan berbagai program strategis nasional, salah satunya di sektor pangan.
Kolaborasi Lintas Sektor, Kunci Keberhasilan
Presiden juga tak lupa mengapresiasi kerja keras berbagai elemen pemerintahan yang telah berkontribusi dalam pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan cadangan pangan dan menaikkan nilai tukar petani adalah hasil kerja bersama, bukan semata kontribusi satu pihak.
Kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, TNI-Polri, dan Kejaksaan Agung dinilai menjadi kunci penting dalam mendorong efektivitas kebijakan pangan. Peran aktif lintas sektor tersebut menjamin bahwa kebijakan tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi terealisasi nyata di lapangan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mencapai ini. Ini hasil kerja sama, hasil team work,” ungkap Prabowo.
Pendekatan terpadu yang melibatkan sektor pertanian, pertahanan, keuangan, dan penegakan hukum memperlihatkan bagaimana strategi pangan tidak bisa dipandang hanya dari sisi ekonomi semata. Ia adalah persoalan yang multidimensional dan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Sidang Kabinet: Forum Evaluasi dan Arah Strategis
Sidang Kabinet Paripurna yang digelar kali ini merupakan pertemuan kabinet kedelapan sejak pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 lalu. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir bersama seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju jilid dua.
Forum ini menjadi ajang evaluasi berkala sekaligus sarana untuk menetapkan arah kebijakan strategis ke depan. Dengan capaian di sektor pangan yang kian membaik, pemerintah berkomitmen untuk menjaga momentum dan mendorong agar sektor-sektor lain turut bergerak selaras demi tujuan pembangunan nasional.
Konsistensi dan kesinambungan kebijakan menjadi sorotan dalam forum tersebut, terutama dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan, menjamin distribusi yang merata hingga ke pelosok, dan mendukung kesejahteraan petani dan nelayan sebagai garda depan ketahanan pangan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski angka-angka menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, pemerintah tetap menyadari bahwa tantangan di sektor pangan belum sepenuhnya hilang. Perubahan iklim, ancaman krisis pangan global, dan gejolak harga komoditas dunia masih menjadi faktor eksternal yang perlu diantisipasi dengan kebijakan adaptif.
Namun, dengan sinyal positif dari data cadangan pangan dan nilai tukar petani, Prabowo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga semangat dan kerja sama. Menurutnya, hanya dengan solidaritas dan kecepatan bertindak, Indonesia bisa mencapai kedaulatan pangan yang kokoh dan berkelanjutan.
Pernyataan Prabowo dalam Sidang Kabinet bukan hanya sekadar laporan kinerja, melainkan penegasan terhadap arah visi besar pemerintahan yang berfokus pada kemandirian nasional. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, upaya menjaga ketahanan pangan menjadi bentuk nyata dari ketangguhan bangsa.