Listrik

Listrik PLN Terangi Bandealit

Listrik PLN Terangi Bandealit
Listrik PLN Terangi Bandealit

JAKARTA - Dusun Bandealit, sebuah wilayah terpencil yang berada di jantung kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri, kini memasuki babak baru dalam sejarahnya. Untuk pertama kalinya, cahaya listrik menyentuh tanah yang selama puluhan tahun gelap gulita saat malam tiba. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur resmi mengoperasikan jaringan listrik di kawasan ini, menandai momentum besar bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar.

Langkah ini bukan sekadar pemasangan jaringan, melainkan bagian dari misi besar untuk menghadirkan energi yang adil dan merata hingga ke pelosok negeri. Di tengah keterbatasan geografis dan status konservasi yang membuat pembangunan infrastruktur penuh tantangan, PLN membuktikan bahwa komitmen untuk menerangi negeri tak mengenal batas.

Sebelumnya, akses listrik merupakan impian yang tampak jauh bagi warga Dusun Bandealit. Terletak di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, wilayah ini dikelilingi hutan lebat dan jalur sulit dijangkau. Keberadaan kawasan konservasi membuat pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik menjadi sangat terbatas. Namun, kondisi ini berubah secara drastis melalui kerja keras dan kolaborasi antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Jember.

Melalui pembangunan tahap pertama, PLN berhasil mengaliri listrik ke 40 pelanggan. Proyek ini mencakup pemasangan kabel terisolasi tegangan menengah sepanjang 5.023 meter sirkuit serta jaringan tegangan rendah sepanjang 150 meter sirkuit. Keberhasilan ini membuka jalan untuk tahapan selanjutnya, yang dirancang untuk menjangkau lebih banyak rumah tangga di sekitar kawasan.

Tahap kedua dan ketiga pembangunan jaringan kini juga telah rampung. Pada tahap kedua, jaringan tambahan dan material pendukung disiapkan untuk melayani hingga 125 pelanggan baru. Sementara itu, tahap ketiga difokuskan untuk menjangkau 65 pelanggan lainnya, menjadikan proyek ini sebagai pendorong transformasi sosial dan ekonomi di wilayah yang selama ini terisolasi.

Bagi warga Bandealit, kehadiran listrik adalah perubahan besar yang langsung terasa. Tidak hanya memberikan penerangan di malam hari, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan kualitas hidup, akses pendidikan, layanan kesehatan, dan potensi ekonomi lokal. Salah satu warga, Agus, menyampaikan rasa syukurnya mewakili perasaan kolektif warga lainnya.

“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN dan Pemerintah Kabupaten Jember yang telah memberikan akses listrik di wilayah kami setelah selama ini nenek dan orang tua kami belum dapat menikmati. Semoga ke depannya dapat meningkatkan kesejahteraan wilayah kami,” ujar Agus.

Bagi PLN sendiri, penyalaan listrik ini lebih dari sekadar proyek teknis ini adalah simbol dari keadilan energi. General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang lokasi geografis.

“Momen penyalaan listrik pertama di Dusun Bandealit ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk mewujudkan pemerataan akses energi. Kami percaya bahwa listrik adalah hak dasar yang akan mendorong kemajuan pendidikan, ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas hidup,” ujarnya.

Ahmad juga menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan permulaan dari perjalanan panjang untuk menghadirkan listrik di setiap sudut Jawa Timur. Ia melihat kawasan seperti Bandealit bukan sebagai tantangan, tetapi sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa pembangunan inklusif bisa diwujudkan.

“Ini bukan akhir, melainkan awal dari upaya tiada henti kami untuk terus menjangkau dan menerangi setiap sudut Jember, memastikan tidak ada lagi wilayah yang tertinggal dalam kegelapan,” tambahnya.

Lebih luas lagi, langkah ini menjadi bagian dari target PLN untuk melistriki 125 lokasi baru pada tahun 2025. Kawasan yang menjadi sasaran antara lain Madura, Kediri, Situbondo, Ponorogo, Jember, dan Malang. Seluruh inisiatif ini dirancang untuk memperluas cakupan energi, membuka peluang baru bagi warga desa, serta memperkuat ketahanan energi nasional dari level paling bawah.

Pentingnya listrik di kawasan konservasi seperti Bandealit juga berkaitan erat dengan upaya pelestarian lingkungan. Akses energi yang legal dan berkelanjutan mengurangi ketergantungan warga pada pembakaran kayu untuk kebutuhan rumah tangga, yang selama ini berpotensi merusak ekosistem hutan. Dengan demikian, kehadiran listrik tak hanya memajukan manusia, tetapi juga menjaga keberlangsungan alam sekitarnya.

Terobosan ini menjadi ilustrasi konkret dari visi pembangunan yang tak hanya berfokus pada urbanisasi, tetapi juga mengangkat kehidupan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan. Konektivitas energi ke wilayah terpencil seperti Bandealit adalah pesan kuat bahwa tidak ada tempat yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh pembangunan selama ada kemauan, kolaborasi, dan tekad yang teguh.

Dengan listrik yang kini menyala, warga Dusun Bandealit dapat menatap masa depan dengan optimisme. Mereka tidak lagi merasa terasing dari kemajuan, dan dapat mulai merancang langkah-langkah baru untuk meningkatkan taraf hidup. PLN, melalui misinya menerangi negeri, telah membuka pintu menuju perubahan yang lebih luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index