JAKARTA - Selama ini, banyak orang berpatokan pada angka 10.000 langkah per hari sebagai standar emas untuk hidup sehat. Tapi temuan terbaru menunjukkan bahwa bukan hanya jumlah langkah yang penting, melainkan seberapa cepat seseorang berjalan. Dalam konteks menjaga kesehatan jantung, kecepatan rupanya memegang peranan lebih besar dibanding durasi atau jarak tempuh.
Sebuah studi berskala besar yang dilakukan di Amerika Serikat meneliti lebih dari 79 ribu orang dewasa dari tahun 2002 hingga 2009. Hasilnya, berjalan dengan ritme cepat, meski hanya dalam waktu singkat, ternyata memberikan manfaat kardiovaskular yang signifikan, jauh lebih besar daripada berjalan santai dalam durasi panjang.
Para peneliti dalam studi tersebut menyimpulkan bahwa jalan kaki cepat adalah salah satu bentuk olahraga ringan paling efektif untuk mendukung kesehatan jantung. Ini bukan hanya soal bergerak lebih banyak, tapi bergerak lebih efisien dan dengan intensitas yang lebih tinggi.
- Baca Juga Empat Shio Beruntung Sebelum Agustus
Jalan Cepat vs Jalan Lambat
Dalam riset ini, aktivitas seperti berjalan di sekitar rumah, bergerak ringan saat bekerja, atau berjalan santai sambil menemani hewan peliharaan dikategorikan sebagai jalan lambat. Sementara itu, kegiatan seperti berjalan cepat, menaiki tangga, atau aktivitas serupa dengan intensitas lebih tinggi masuk dalam kategori jalan cepat.
Yang menarik, studi ini dilakukan dalam jangka waktu tindak lanjut hingga 17 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa berjalan cepat setidaknya 15 menit per hari bisa menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyebab hingga 20 persen. Dampak paling besar terlihat pada penurunan risiko penyakit kardiovaskular atau jantung.
Dikutip dari artikel yang diterbitkan di American Journal of Preventive Medicine, peneliti utama Prof Wei Zheng menjelaskan bahwa jalan cepat membantu meningkatkan efisiensi kerja jantung sekaligus menekan risiko obesitas, yang merupakan salah satu pemicu utama gangguan jantung.
“Berjalan cepat adalah aktivitas yang mudah diakses, nyaman, dan berdampak rendah yang dapat dilakukan oleh orang dari segala usia dan tingkat kebugaran untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesehatan jantung secara khusus,” ujar Prof Zheng.
Kontribusi Jalan Cepat dalam Menekan Risiko Penyakit Kronis
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama menyuarakan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Data WHO mencatat bahwa kurangnya gerakan fisik menyebabkan sekitar dua juta kematian setiap tahun secara global. Hal ini menempatkan gaya hidup pasif sebagai salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia.
Kurangnya aktivitas fisik telah dikaitkan secara langsung dengan berbagai penyakit kronis, mulai dari jantung, obesitas, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, dorongan untuk menjadikan gaya hidup aktif sebagai kebiasaan harian terus digaungkan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga kesehatan dunia dan komunitas medis.
Dalam studi yang sama, para peneliti menganjurkan agar masyarakat tidak hanya mengejar jumlah langkah, tetapi juga fokus pada peningkatan intensitas aktivitas fisik. Berjalan cepat atau aktivitas aerobik lainnya dianggap mampu memberikan dampak positif lebih besar dalam jangka panjang.
“Setiap individu sebaiknya memasukkan aktivitas fisik yang lebih intens ke dalam rutinitas harian mereka, seperti berjalan cepat atau bentuk olahraga aerobik lainnya,” kata Prof Lili Liu, salah satu peneliti dalam studi tersebut.
Mudah, Murah, dan Bisa Dilakukan Siapa Saja
Salah satu keunggulan utama dari jalan kaki cepat adalah sifatnya yang praktis. Tidak membutuhkan peralatan khusus, tidak perlu keanggotaan gym, dan bisa dilakukan di mana saja. Bahkan, rutinitas sederhana seperti mempercepat langkah saat berjalan ke kantor, memilih tangga dibanding lift, atau menyempatkan berjalan cepat di pagi hari, bisa menjadi investasi kesehatan yang sangat berharga.
Selain itu, jalan cepat juga ramah terhadap semua usia. Baik anak muda yang sibuk maupun lansia yang ingin tetap bugar dapat melakukannya tanpa tekanan berat pada sendi atau risiko cedera yang tinggi. Inilah mengapa para ahli menyebut jalan cepat sebagai “olahraga universal” yang tidak diskriminatif.
Langkah Sederhana, Manfaat Besar
Walau terdengar sepele, perubahan kecil dalam cara berjalan ternyata mampu menghasilkan manfaat besar untuk kesehatan jantung. Jika sebelumnya masyarakat terlalu fokus pada target kuantitatif seperti jumlah langkah, kini saatnya beralih pada kualitas gerakan, yaitu kecepatan dan intensitas.
Para peneliti juga mengingatkan bahwa konsistensi lebih penting daripada ekstremitas. Berjalan cepat selama 15 hingga 30 menit setiap hari, jika dilakukan terus menerus, dapat memperkuat sistem kardiovaskular, mengontrol berat badan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sebagai bentuk pencegahan penyakit kronis, jalan cepat dapat dimasukkan ke dalam gaya hidup harian tanpa harus mengubah jadwal secara drastis. Bahkan di tengah kesibukan kerja atau aktivitas rumah tangga, menyisihkan waktu untuk berjalan cepat akan menjadi langkah sederhana yang mengarah pada hidup lebih sehat dan panjang umur.