Kereta Api

Kereta Api, Favorit Baru Wisatawan Asing

Kereta Api, Favorit Baru Wisatawan Asing
Kereta Api, Favorit Baru Wisatawan Asing

JAKARTA - Pariwisata Indonesia terus menunjukkan daya tariknya di mata wisatawan mancanegara. Tak hanya destinasi eksotis yang memikat, tapi juga pilihan moda transportasi domestik yang semakin nyaman dan efisien. Salah satu indikator menariknya minat wisatawan asing adalah tingginya jumlah penggunaan kereta api sebagai sarana bepergian, khususnya dari wilayah Daerah Operasi 4 (Daop 4) Semarang, Jawa Tengah.

Selama paruh pertama tahun 2025, lebih dari 21.000 warga negara asing tercatat menggunakan layanan kereta api dari berbagai stasiun di wilayah operasional Daop 4. Data ini menunjukkan tren positif terhadap kereta api sebagai pilihan utama dalam menjelajah berbagai kota di Pulau Jawa, terutama wilayah utara Jawa Tengah yang menjadi pintu masuk pariwisata nasional.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyatakan bahwa meningkatnya minat wisatawan asing tidak terlepas dari daya tarik budaya, sejarah, dan kuliner yang tersebar di sejumlah kota seperti Semarang, Tegal, dan Pekalongan. Kereta api, menurutnya, menjadi pilihan yang ideal untuk menikmati pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien.

"Minat ini tidak lepas dari daya tarik wisata budaya, sejarah dan kuliner yang tersebar di berbagai kota di wilayah Daop 4, seperti Semarang, Tegal, dan Pekalongan. Kereta api menjadi sarana yang ideal bagi wisatawan untuk menikmati perjalanan dengan nyaman, aman, dan efisien," ujar Franoto.

Stasiun Semarang Tawang tercatat sebagai titik keberangkatan paling populer, dengan lebih dari 10 ribu penumpang asing melakukan perjalanan dari sana. Stasiun ini memang dikenal sebagai salah satu hub utama perjalanan jarak jauh di Jawa bagian tengah dan utara, menghubungkan wisatawan ke berbagai destinasi seperti Yogyakarta, Surabaya, hingga Jakarta.

Tak hanya Semarang Tawang, tiga stasiun lainnya juga mencatat kontribusi signifikan dalam melayani penumpang asing. Stasiun Semarang Poncol melayani lebih dari 3.000 penumpang, sementara Stasiun Tegal dan Pekalongan masing-masing melayani lebih dari 2.000 penumpang. Ini menunjukkan bahwa kereta api telah menjadi moda yang inklusif dan menjangkau lebih banyak titik keberangkatan strategis.

Pengalaman menggunakan kereta api di Indonesia kini tak hanya soal berpindah dari satu kota ke kota lain. Bagi banyak wisatawan asing, perjalanan itu sendiri menjadi bagian dari petualangan. Franoto menjelaskan bahwa banyak pelancong mancanegara yang menikmati pemandangan khas pedesaan, sawah, dan kehidupan lokal yang bisa dilihat langsung dari balik jendela kereta.

"Banyak wisatawan yang menjadikan perjalanan dengan kereta sebagai bagian penting dari petualangan mereka, karena dapat menikmati pemandangan alam dan kehidupan lokal sepanjang jalur rel," ujarnya.

Fenomena ini turut diperkuat dengan perbaikan infrastruktur perkeretaapian yang terus dilakukan. Fasilitas di stasiun semakin lengkap dan ramah wisatawan, sementara layanan di atas kereta juga mengalami peningkatan. Kebersihan, keamanan, konektivitas internet, serta keramahan layanan menjadi daya tarik tambahan yang menguatkan persepsi positif wisatawan terhadap kereta api Indonesia.

Franoto menegaskan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kepercayaan wisatawan asing yang telah memilih kereta api sebagai moda perjalanan mereka selama menjelajah Indonesia. "Terima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi. Peningkatan jumlah penumpang internasional ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan," katanya.

Dalam rangka memberikan kemudahan akses, KAI Daop 4 juga terus mendorong integrasi antarmoda. Konektivitas antara kereta api dengan moda lain seperti bus, transportasi daring, hingga layanan sewa kendaraan lokal semakin dikuatkan agar mobilitas wisatawan dari dan menuju stasiun semakin lancar. Hal ini penting agar pengalaman wisata tidak terhambat oleh kesulitan transportasi.

Langkah ini sejalan dengan komitmen KAI untuk menciptakan sistem transportasi modern yang berkelas dunia. Tidak hanya fokus pada efisiensi dan keamanan, tetapi juga mendukung pengalaman berwisata yang berkesan. Dengan meningkatnya jumlah penumpang asing, KAI melihat peluang untuk semakin memperkuat posisinya sebagai pendukung utama pariwisata nasional.

Daop 4 Semarang, dalam hal ini, memainkan peran strategis. Wilayah ini tak hanya kaya akan potensi wisata, tetapi juga menjadi titik koneksi vital yang menghubungkan berbagai daerah wisata utama di Jawa. Dengan layanan kereta yang semakin baik, Daop 4 menjadi gerbang wisata yang menyambut ribuan turis dari mancanegara setiap tahunnya.

Melihat tren yang ada, KAI Daop 4 optimistis jumlah wisatawan asing yang menggunakan kereta api akan terus meningkat. Peningkatan ini tidak hanya membawa dampak positif bagi perusahaan transportasi, tetapi juga bagi sektor-sektor lain seperti ekonomi lokal, perhotelan, UMKM, hingga promosi budaya daerah.

Kereta api kini telah bertransformasi dari sekadar alat transportasi menjadi bagian dari atraksi wisata itu sendiri. Bagi para pelancong, menikmati perjalanan panjang sambil melihat keindahan lanskap dan kehidupan masyarakat lokal adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman mereka di Indonesia.

Dengan sinergi antara peningkatan layanan, integrasi moda transportasi, dan penguatan promosi wisata, kereta api diyakini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pariwisata berkelanjutan. Ke depan, moda transportasi ini diharapkan tidak hanya menjadi pilihan favorit wisatawan asing, tetapi juga menjadi wajah keramahan dan kemajuan transportasi Indonesia di mata dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index