BBM

Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman di Palopo

Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman di Palopo
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman di Palopo

JAKARTA - Di tengah situasi yang sempat menimbulkan kekhawatiran akibat insiden flash fire di Fuel Terminal Palopo, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi segera memastikan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Luwu Raya dan sekitarnya tetap berjalan normal. Langkah cepat dan terukur langsung diterapkan untuk menjaga distribusi energi tidak terganggu, serta menjamin keselamatan kerja di seluruh wilayah operasional.

Insiden yang terjadi di area terminal tersebut sempat mengundang perhatian publik. Namun, Pertamina menunjukkan respons cepat dan tanggap dalam menangani situasi. Tidak hanya penanganan terhadap insiden itu sendiri, perusahaan energi pelat merah ini juga menjamin bahwa ketahanan stok BBM di wilayah terdampak tetap aman.

Fuel Terminal Manager Palopo, Sukma Pamungkas, menjelaskan bahwa operasional di FT Palopo telah kembali berjalan seperti biasa. Distribusi energi ke berbagai lembaga penyalur pun tetap dilakukan tanpa hambatan berarti.

“Kami pastikan bahwa pasokan BBM untuk wilayah Luwu Raya dan sekitarnya tetap terjaga. Kami terus melakukan monitoring serta pengiriman rutin agar tidak terjadi kekosongan di lapangan,” ujar Sukma, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga kesinambungan pasokan energi.

Upaya yang dilakukan tidak hanya sebatas memastikan distribusi tetap berlangsung. Pertamina Patra Niaga juga telah menyiapkan berbagai skenario alternatif guna mengantisipasi gangguan lanjutan. Salah satunya adalah penguatan suplai dari terminal-terminal terdekat. Dengan strategi ini, pengiriman BBM ke wilayah operasional di Sulawesi Selatan tetap bisa dilakukan dengan andal jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Pertamina menyiagakan suplai tambahan dari terminal terdekat sebagai bagian dari upaya memastikan layanan distribusi energi tetap berjalan lancar,” lanjut Sukma.

Di luar aspek teknis distribusi, keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam penanganan pasca insiden. Pertamina segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur keselamatan operasional di Fuel Terminal Palopo. Standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang diterapkan perusahaan kembali diperketat dan ditinjau agar risiko serupa dapat dicegah di masa mendatang.

“Kami berkomitmen menjaga keselamatan kerja dan keandalan operasional. Tindakan cepat telah dilakukan, termasuk penanganan area terdampak dan korban luka, serta evaluasi teknis dan prosedural,” terang Sukma. Pernyataannya menegaskan bahwa insiden yang terjadi dijadikan momentum perbaikan menyeluruh dalam sistem keselamatan kerja perusahaan.

Sebagai BUMN yang bertanggung jawab atas distribusi energi nasional, Pertamina menyadari bahwa setiap gangguan sekecil apapun bisa berdampak pada layanan publik. Oleh karena itu, selain evaluasi internal, koordinasi dengan pihak berwenang juga terus dilakukan. Aparat keamanan, instansi keselamatan, dan pemerintah daerah turut dilibatkan dalam proses pemulihan agar penanganan berjalan cepat, tepat, dan akurat.

Langkah Pertamina tersebut menjadi refleksi penting dalam tata kelola risiko dan respon darurat di sektor energi. Tidak hanya fokus pada aspek penyediaan, perusahaan juga menunjukkan keseriusannya dalam mengedepankan aspek keselamatan, mitigasi risiko, dan komunikasi publik yang terbuka.

Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, Pertamina tidak hanya memberikan pernyataan resmi, tetapi juga melakukan langkah-langkah nyata dalam mengamankan distribusi, memulihkan area terdampak, serta memberikan penanganan kepada korban insiden.

Skenario pemulihan dan distribusi yang disiapkan pun menegaskan pentingnya infrastruktur pendukung di sektor energi. Fuel Terminal Palopo, yang menjadi salah satu titik penting distribusi BBM di Sulawesi Selatan, memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat, kegiatan ekonomi, dan stabilitas energi daerah. Maka, ketahanan dan keamanan operasionalnya menjadi prioritas dalam strategi energi nasional.

Situasi ini juga menegaskan bahwa di tengah kompleksitas tantangan distribusi energi di daerah, kesiapsiagaan dan perencanaan kontinjensi memainkan peran krusial. Kemampuan Pertamina dalam menjamin layanan tetap berjalan, meski ada gangguan teknis di salah satu terminal, mencerminkan pentingnya manajemen risiko yang kokoh dalam sistem distribusi energi nasional.

Komitmen perusahaan untuk tidak hanya menjaga kontinuitas pasokan tetapi juga meningkatkan prosedur keselamatan operasional menjadi poin penting dari penanganan insiden ini. Tindakan korektif yang telah diambil tidak hanya berlaku di lokasi insiden, tetapi juga menjadi pelajaran berharga untuk diterapkan di seluruh wilayah kerja Pertamina lainnya.

Dengan situasi kini yang kembali normal, masyarakat di Luwu Raya dan sekitarnya tidak perlu khawatir mengenai pasokan BBM. Monitoring dan distribusi tetap berlangsung dengan baik, dan skenario cadangan pun telah disiapkan. Koordinasi lintas instansi juga terus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan ketertiban di sekitar lokasi terminal.

Upaya pemulihan dan peningkatan yang dilakukan Pertamina pasca insiden ini menjadi cerminan tanggung jawab perusahaan dalam menghadirkan layanan energi yang andal dan aman, sekaligus menunjukkan bagaimana sektor energi nasional merespons dinamika lapangan dengan sigap dan terukur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index