JAKARTA - Mandalika bukan hanya jadi panggung bergengsi balapan MotoGP, tetapi juga contoh nyata kesiapan destinasi dalam menyambut wisatawan domestik dan mancanegara. Tak hanya dari sisi sirkuit dan akomodasi, aspek transportasi menuju Mandalika kini juga mengalami perluasan opsi yang signifikan.
Untuk menyukseskan gelaran MotoGP yang akan kembali dihelat di Sirkuit Mandalika, berbagai jalur akses diperkuat, baik lewat udara, laut, hingga inovasi transportasi terpadu dari wilayah-wilayah sekitarnya, seperti Bali. Antusiasme masyarakat terhadap event internasional ini ditangkap dengan tanggap oleh pemerintah dan pelaku sektor pariwisata, termasuk dalam memastikan semua moda transportasi siap melayani lonjakan pengunjung.
Bandar Udara Internasional Lombok saat ini telah melayani penerbangan dari hampir seluruh maskapai utama di Indonesia. Nama-nama besar seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Super Air Jet, Citilink, Pelita Air, AirAsia, dan Scoot tercatat aktif menghubungkan berbagai kota besar di Indonesia dengan Lombok.
Kehadiran maskapai-maskapai tersebut membuat akses udara ke Lombok menjadi semakin mudah, terutama saat menjelang event besar seperti MotoGP. Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Operasi InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Troy Reza Warokka, dalam wawancaranya bersama detikcom, beberapa tambahan penerbangan juga disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang.
"Biasanya pesawat itu menambah extra flight. Kemarin, jam 23.00 ada Garuda take-off dari airport Lombok ke Jakarta, ada rombongan VIP juga," ujar Troy, mengisyaratkan bahwa jam operasional penerbangan pun menyesuaikan kebutuhan pengunjung saat event berlangsung.
Menariknya, tak hanya moda transportasi konvensional yang disiapkan. Pemerintah daerah, melalui inisiatif Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, turut membuka opsi perjalanan yang lebih eksotis dan cepat dari Bali ke Mandalika. Salah satunya adalah penggunaan island seaplane dan speedboat.
"Informasi dari Pak Gubernur, akan ada island seaplane dan speedboat dari Bali. Itu Pak Gubernur yang menginisiasi. Jadi, efeknya secara akomodasi, ya saya rasa tidak problem," jelas Troy.
Pilihan transportasi semacam ini bukan hanya solusi logistik, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman unik dalam perjalanan mereka ke Mandalika. Penggunaan seaplane, misalnya, membuka kemungkinan menikmati pemandangan dari udara yang menawan sebelum mendarat di Lombok.
Di sisi lain, aspek akomodasi juga terus menunjukkan progres menggembirakan. Perhelatan MotoGP yang rutin diselenggarakan turut mendorong investasi sektor perhotelan dan pariwisata. Tak hanya hotel berbintang, tapi juga penginapan lokal seperti guest house dan homestay yang telah diinisiasi sejak tahun lalu.
"Jadi sekarang, tahun lalu, kan Kemenpar sudah menginisiasi beberapa rumah yang dijadikan guest house dan homestay. Dan sekarang juga cukup banyak, karena kita buka investasi yang cukup luas. Itu sudah banyak hotel atau resort, bungalow atau villa yang dibangun dan sudah berdiri sangat bagus," tutur Troy.
Ia menggambarkan bagaimana hampir di setiap jalan kecil di sekitar Mandalika kini telah berdiri berbagai jenis penginapan dengan kualitas yang mengejutkan. “Kayaknya jalannya kecil juga, tapi begitu masuk resortnya, bagus banget. Bagus-bagus semua. Jadi, saya juga nggak menyangka bahwa perkembangannya semasif itu," tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Mandalika bukan hanya berkembang sebagai destinasi sport tourism, tetapi juga telah menyiapkan dirinya sebagai kawasan pariwisata yang matang dari berbagai sisi. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku industri pariwisata tampak begitu kuat dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengunjung.
Tak dapat dipungkiri, kesuksesan Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP juga berdampak besar pada perekonomian lokal. Dengan semakin banyak wisatawan yang datang, permintaan akan jasa transportasi, penginapan, kuliner, dan cendera mata pun melonjak, membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
Dukungan infrastruktur dan transportasi yang kian lengkap membuktikan keseriusan Indonesia dalam mengelola Mandalika sebagai ikon sport tourism di Asia Tenggara. Langkah-langkah strategis yang diambil, seperti penambahan jalur transportasi dan pengembangan fasilitas penunjang, menjadikan kawasan ini semakin mudah diakses dan layak dikunjungi sepanjang tahun.
Kombinasi antara inovasi moda transportasi, akomodasi yang berkembang, serta pengalaman wisata yang lengkap, membuat Mandalika semakin siap menorehkan prestasi bukan hanya sebagai lokasi balapan, tetapi juga sebagai destinasi unggulan kelas dunia.