ENERGI

Proyeksi Penurunan Energi Terbarukan di AS: Dampak Rancangan Undang Undang Pajak dan Belanja Presiden Trump

Proyeksi Penurunan Energi Terbarukan di AS: Dampak Rancangan Undang Undang Pajak dan Belanja Presiden Trump
Proyeksi Penurunan Energi Terbarukan di AS: Dampak Rancangan Undang Undang Pajak dan Belanja Presiden Trump

JAKARTA - BloombergNEF (BNEF) memperkirakan bahwa penambahan kapasitas energi terbarukan di Amerika Serikat, termasuk energi surya, angin, dan penyimpanan energi, akan mengalami penurunan sebesar 10% pada tahun 2035 dibandingkan dengan skenario dasar. Penurunan ini dipengaruhi oleh rancangan undang-undang pajak dan belanja yang diajukan oleh Presiden Donald Trump, yang berpotensi mengurangi insentif dan dukungan terhadap sektor energi terbarukan.

Penurunan Kapasitas Energi Terbarukan

Menurut proyeksi BNEF, meskipun terdapat rencana penambahan hampir 1 terawatt kapasitas energi surya dan angin hingga tahun 2035, penurunan insentif dan dukungan dari pemerintah dapat menghambat laju pertumbuhan sektor ini. Kapasitas energi terbarukan yang diharapkan akan terpasang hingga tahun 2035 diperkirakan mencapai 1.000 gigawatt, dengan kontribusi utama dari energi surya dan angin. Namun, tanpa dukungan kebijakan yang kuat, pencapaian target ini dapat terhambat.

Dampak terhadap Emisi Karbon

Rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden Trump juga diperkirakan akan meningkatkan emisi karbon dari sektor listrik Amerika Serikat. Proyeksi menunjukkan bahwa emisi karbon pada tahun 2050 dapat meningkat sebesar 3,8 juta ton dibandingkan dengan skenario dasar, yang berpotensi memperlambat upaya mitigasi perubahan iklim negara tersebut.

Reaksi dari Industri Energi Terbarukan

Industri energi terbarukan di Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas dampak negatif dari kebijakan yang diusulkan. Para pelaku industri menilai bahwa pengurangan insentif dan dukungan terhadap sektor ini dapat menghambat investasi dan inovasi dalam teknologi energi bersih. Beberapa perusahaan energi terbarukan juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut dapat mengurangi daya saing Amerika Serikat dalam industri energi global.

Tanggapan dari Pemerintah

Pemerintah Presiden Trump berpendapat bahwa pengurangan insentif dan dukungan terhadap sektor energi terbarukan merupakan langkah untuk mengurangi beban fiskal negara dan mendorong efisiensi pasar. Pemerintah juga menekankan pentingnya diversifikasi sumber energi dan pengembangan teknologi energi bersih yang dapat bersaing di pasar tanpa bergantung pada subsidi pemerintah.

Prospek Energi Terbarukan di Masa Depan

Meskipun terdapat tantangan dari kebijakan pemerintah, prospek energi terbarukan di Amerika Serikat tetap positif. Penurunan biaya teknologi energi surya dan angin, serta peningkatan efisiensi penyimpanan energi, memberikan peluang bagi sektor ini untuk tetap berkembang. Namun, pencapaian target kapasitas energi terbarukan yang ambisius memerlukan dukungan kebijakan yang konsisten dan investasi yang signifikan dari sektor publik dan swasta.

Proyeksi penurunan kapasitas energi terbarukan di Amerika Serikat hingga tahun 2035 menunjukkan pentingnya kebijakan yang mendukung transisi energi bersih. Tanpa dukungan kebijakan yang kuat, sektor energi terbarukan berisiko menghadapi hambatan dalam mencapai target pertumbuhan dan kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan masa depan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Amerika Serikat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index