Proyek Tol

Tol Yogyakarta sampai Bawen Ditargetkan Rampung Kuartal II 2026, Pemerintah Genjot Pembangunan demi Konektivitas Jawa Tengah sampai DIY

Tol Yogyakarta sampai Bawen Ditargetkan Rampung Kuartal II 2026, Pemerintah Genjot Pembangunan demi Konektivitas Jawa Tengah sampai DIY
Tol Yogyakarta sampai Bawen Ditargetkan Rampung Kuartal II 2026, Pemerintah Genjot Pembangunan demi Konektivitas Jawa Tengah sampai DIY

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen sebagai bagian penting dari proyek strategis nasional. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa sebagian ruas jalan tol ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2026 guna mendukung konektivitas antarwilayah dan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal.

“Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” ujar Menteri Dody dalam keterangan resmi.

Tol Yogyakarta–Bawen membentang sepanjang 75,12 kilometer dan dibangun oleh PT Jasamarga Jogja Bawen selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Proyek infrastruktur ini menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan merupakan bagian dari jaringan besar Tol Trans Jawa yang memiliki peran penting dalam pengembangan wilayah Jogja–Solo–Semarang (Joglosemar).

Dengan nilai investasi mencapai Rp 14,26 triliun dan total biaya konstruksi sebesar Rp 10,65 triliun, tol ini diharapkan tidak hanya memperkuat konektivitas regional, tetapi juga mendorong pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Progres Pembangunan Terus Digenjot

Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menyampaikan bahwa progres pengerjaan proyek Tol Yogyakarta–Bawen terus menunjukkan perkembangan signifikan. Untuk Seksi 1 yang menghubungkan Junction (JC) Sleman hingga Simpang Susun (SS) Banyurejo, saat ini telah mencapai progres konstruksi sebesar 77,32% dan ditargetkan rampung serta mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2026.

“Proyek ini sangat strategis dalam mempercepat konektivitas wilayah Joglosemar yang selama ini menjadi koridor ekonomi dan pariwisata penting di Pulau Jawa,” terang Roy.

Sementara itu, pembangunan Seksi 6 yang menghubungkan SS Ambarawa hingga JC Bawen juga menunjukkan kemajuan positif dengan progres konstruksi mencapai 61,40%. Seksi ini ditargetkan selesai lebih awal, yaitu pada kuartal IV tahun 2025.

Roy menambahkan, beberapa seksi lainnya masih berada dalam tahap pembebasan lahan dengan progres yang bervariasi. Untuk Seksi 2 yang menghubungkan SS Banyurejo hingga SS Borobudur sepanjang 15,20 km, progres pembebasan lahannya telah mencapai 91,60%. Sedangkan Seksi 3 dari SS Borobudur ke SS Magelang (8,10 km) telah menyelesaikan 73,20% pembebasan lahan.

Pembebasan lahan di Seksi 4 (SS Magelang–SS Temanggung) sepanjang 16,65 km telah menyentuh angka 36,54%, dan Seksi 5 (SS Temanggung–SS Ambarawa) sepanjang 21,39 km masih berada di angka 11,25%. Untuk Seksi 6, yang merupakan sambungan langsung ke Tol Semarang–Solo, pembebasan lahannya sudah mencapai 95,8%.

Dorong Investasi dan Efisiensi Transportasi

Tol Yogyakarta–Bawen menjadi salah satu proyek andalan pemerintah dalam meningkatkan efisiensi sistem transportasi di Pulau Jawa bagian tengah. Dengan posisi strategis, tol ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas di jalur arteri nasional dan mempersingkat waktu tempuh antara Yogyakarta, Magelang, Temanggung, hingga Semarang.

Selain itu, kehadiran infrastruktur tol ini akan memberikan nilai tambah pada sektor properti, industri pariwisata seperti Borobudur dan sekitarnya, serta menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalur yang dilalui.

Pemerintah berharap percepatan proyek ini juga mampu menarik minat investor swasta dalam skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), mengingat proyek ini masuk dalam daftar prioritas investasi nasional.

Komitmen Pemerintah dalam Infrastruktur

Komitmen pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan tol-tol strategis seperti Yogyakarta–Bawen merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat integrasi antarkota di Pulau Jawa. Menteri Dody menekankan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menciptakan aksesibilitas dan daya saing wilayah.

“Dengan mempercepat pembangunan jalan tol ini, kita tidak hanya membangun jalan, tetapi juga membuka jalan bagi peluang ekonomi baru dan pemerataan pembangunan,” tegasnya.

Proyek Tol Yogyakarta–Bawen menjadi simbol dari kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam membangun infrastruktur berkelanjutan. Dengan pengoperasian sebagian ruas yang ditargetkan pada pertengahan 2026, masyarakat diharapkan segera merasakan manfaat langsung dari hadirnya infrastruktur modern yang efisien, cepat, dan terintegrasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index