JAKARTA - Masyarakat pengguna elpiji non-subsidi dan Bright Gas di berbagai daerah dapat bernafas lega. Pasalnya, harga untuk tabung ukuran 5,5 kg dan 12 kg dipastikan tidak mengalami perubahan dalam periode penjualan terbaru. Keputusan ini berlaku secara nasional dan mengikuti penetapan harga yang telah diumumkan PT Pertamina Patra Niaga sejak November 2023.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan bahwa harga yang berlaku saat ini sama persis dengan yang telah ditetapkan dua tahun lalu. “Masih tetap,” ujarnya saat menjawab pertanyaan terkait harga elpiji-Bright Gas pada Agustus 2025. Pernyataan ini sekaligus memastikan bahwa tidak ada kenaikan harga di tengah dinamika ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar mata uang.
Latar Belakang Penetapan Harga
- Baca Juga Indonesia Jadi Pusat Energi Terbarukan
Penetapan harga elpiji Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg pada November 2023 dilakukan setelah Pertamina Patra Niaga mengevaluasi tren contract price aramco (CPA). Pada saat itu, terjadi penurunan harga satuan rupiah per kilogram yang dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
Selain mempertimbangkan harga bahan baku internasional, penetapan ini juga memperhatikan biaya distribusi dan logistik. Harga yang berlaku di tingkat agen sudah memperhitungkan jarak distribusi dari filling plant atau stasiun pengisian. Untuk wilayah yang berada di luar radius 60 kilometer dari filling plant, harga di tingkat agen akan ditambah dengan biaya angkutan atau ongkos kirim sesuai ketentuan yang berlaku.
Daftar Harga di Berbagai Wilayah
Harga elpiji Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg bervariasi antarprovinsi, tergantung lokasi filling plant. Berikut rincian harga yang berlaku di berbagai daerah:
-Aceh (Aceh Besar, Langsa, Lhokseumawe): Bright Gas 5,5 kg Rp94.000, Bright Gas/elpiji 12 kg Rp194.000.
-Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, Simalungun): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Sumatera Barat (Padang, Payakumbuh): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Riau (Dumai, Pekanbaru): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Kepulauan Riau (Batam, Bintan): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Jambi: 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, Palembang): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Bengkulu: 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Lampung (Bandar Lampung, Metro): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, Belitung): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Banten (Serang, Tangerang): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Utara): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, Tegal): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-DIY Yogyakarta (Bantul, Sleman): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Tulungagung): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-Bali (Badung, Denpasar, Tabanan): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-Nusa Tenggara Barat (Lombok): 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000.
-Kalimantan Barat (Pontianak): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Kalimantan Tengah (Palangkaraya, Kotawaringin Timur): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, Tanah Bumbu): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, Samarinda): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Kalimantan Utara (Tarakan): 5,5 kg Rp107.000, 12 kg Rp229.000.
-Sulawesi Selatan (Makassar, Pare-Pare): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Sulawesi Tengah (Palu): 5,5 kg Rp94.000, 12 kg Rp194.000.
-Gorontalo: 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Sulawesi Utara (Bitung): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Sulawesi Tenggara (Kendari): 5,5 kg Rp97.000, 12 kg Rp202.000.
-Maluku (Ambon): 5,5 kg Rp117.000, 12 kg Rp249.000.
-Papua (Jayapura): 5,5 kg Rp117.000, 12 kg Rp249.000.
Faktor Perbedaan Harga Antarwilayah
Perbedaan harga antarprovinsi terutama dipengaruhi oleh jarak distribusi dari filling plant ke agen. Semakin jauh jarak, semakin tinggi biaya logistik, yang akhirnya memengaruhi harga di tingkat konsumen.
Di wilayah-wilayah yang memiliki akses transportasi terbatas atau kondisi geografis yang menantang, harga cenderung lebih tinggi. Hal ini terlihat jelas pada wilayah Maluku dan Papua yang memiliki harga Bright Gas tertinggi dibandingkan provinsi lain.
Stabilitas Harga di Tengah Tantangan Ekonomi
Keputusan untuk mempertahankan harga ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, khususnya rumah tangga pengguna elpiji non-subsidi. Dengan stabilnya harga, beban pengeluaran rumah tangga tidak bertambah, meskipun harga energi global kerap berfluktuasi.
Pertamina Patra Niaga berharap, kebijakan harga yang konsisten ini dapat mendukung daya beli masyarakat sekaligus memastikan distribusi energi yang merata hingga ke pelosok.
Konsumen diimbau untuk selalu membeli elpiji Bright Gas di agen resmi guna memastikan mendapatkan harga sesuai ketentuan serta menjamin keamanan produk.