JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan mencapai 5,2% pada tahun 2025 membuka peluang besar bagi industri asuransi untuk semakin berkembang. PT FWD Insurance Indonesia memandang kondisi ini sebagai momentum penting yang dapat memperkuat kinerja bisnis asuransi di paruh kedua tahun ini.
Rudy F. Manik, Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance, menegaskan bahwa tanpa pertumbuhan ekonomi yang kuat, ekspansi dan penetrasi pasar asuransi akan sulit terealisasi. Pernyataan ini menegaskan keterkaitan erat antara kondisi makroekonomi dengan performa industri asuransi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada tahun ini menjadi landasan fundamental optimisme tersebut. Dengan ekonomi yang bertumbuh, daya beli masyarakat meningkat, sekaligus membuka ruang bagi perluasan akses dan penggunaan produk asuransi.
- Baca Juga BRI Singapura Cetak Laba Gemilang
Kinerja Positif Industri Asuransi Jiwa Semester I 2025
Industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan premi yang positif pada semester pertama 2025. Angka pertumbuhan premi mencapai lebih dari 3%, naik dibandingkan dengan periode sama tahun 2024 yang masih berada di bawah 3%. Hal ini mengindikasikan perbaikan signifikan dalam kinerja sektor asuransi, sekaligus memperlihatkan respons positif masyarakat terhadap produk-produk asuransi.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menunjukkan peningkatan tingkat literasi keuangan nasional, yang kini mencapai 45%, naik dari 39% pada periode sebelumnya. Peningkatan literasi ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perubahan perilaku konsumen dalam memilih produk asuransi.
Pergeseran Preferensi Konsumen Asuransi
Rudy Manik menjelaskan bahwa peningkatan literasi keuangan telah mendorong perubahan preferensi masyarakat terhadap produk asuransi. Saat ini, ada tren pergeseran dari produk unit link (paydi) menuju produk asuransi jiwa dan kesehatan tradisional yang mengalami pertumbuhan premi sebesar 15,6% pada semester pertama 2025.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami fungsi asuransi tidak hanya sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi juga sebagai proteksi terhadap risiko yang mungkin terjadi. Kesadaran ini sejalan dengan upaya FWD Insurance untuk menawarkan produk asuransi yang lebih sederhana namun tetap memberikan perlindungan maksimal sesuai kebutuhan konsumen.
Literasi Keuangan Sebagai Kunci Pengembangan Industri
Menurut Rudy, literasi keuangan yang meningkat menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan industri asuransi. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat membuat keputusan investasi dan perlindungan yang lebih tepat dan terarah.
FWD Insurance pun terus menggalakkan edukasi kepada masyarakat agar lebih mengenal produk asuransi dan manfaatnya dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga. Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong penetrasi pasar yang lebih luas, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi.
Prospek Cerah di Semester II 2025
Dengan berbagai indikator positif seperti pertumbuhan ekonomi, perbaikan kinerja industri, dan peningkatan literasi keuangan, FWD Insurance optimistis semester kedua tahun 2025 akan menjadi periode penguatan pasar asuransi di Indonesia. Kondisi ini membuka peluang bagi perluasan bisnis dan peningkatan premi asuransi secara signifikan.
Rudy menegaskan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh pelaku industri asuransi untuk memperkuat posisi pasar, meningkatkan inovasi produk, dan mengakselerasi edukasi kepada masyarakat.
Perkembangan positif yang terjadi pada paruh pertama tahun ini menandai tren penguatan industri asuransi di Indonesia. Dengan dukungan ekonomi yang solid dan literasi keuangan yang semakin meningkat, sektor asuransi berpeluang besar untuk tumbuh lebih pesat di masa depan. FWD Insurance sebagai salah satu pemain utama di industri ini terus berupaya mengoptimalkan peluang tersebut dengan inovasi produk dan peningkatan pelayanan kepada nasabah.