JAKARTA - Keandalan fisik dan desain tangguh menjadi sorotan utama dalam peluncuran Samsung Galaxy Z Flip 7. Tak hanya menonjol dari sisi inovasi desain dan ukuran layar, perangkat ini juga mengundang perhatian publik dan pengulas teknologi berkat daya tahannya terhadap berbagai tekanan fisik.
Dalam pengujian ketat yang dilakukan oleh YouTuber Zack Nelson dari kanal JerryRigEverything, Galaxy Z Flip 7 menunjukkan kekuatan luar biasa di beberapa aspek penting, meskipun masih memiliki titik lemah pada bagian tertentu.
Nelson menguji Samsung Galaxy Z Flip 7 melalui rangkaian uji ketahanan ekstrem, dimulai dari pengujian terhadap goresan. Layar penutup perangkat ini dilindungi oleh Gorilla Glass Victus 2, dan mulai menunjukkan tanda-tanda gores pada tingkat kekerasan Mohs 6. Hasil ini sejajar dengan sebagian besar ponsel pintar modern lainnya dan menunjukkan bahwa layar cukup tahan terhadap goresan dari benda umum seperti koin, kunci, atau paku.
- Baca Juga Manuver Whale di Pasar Crypto
Menariknya, bagian penutup lensa kamera juga mendapat perhatian khusus. Dalam uji ketahanan tersebut, lensa mampu bertahan terhadap goresan dari benda tajam, yang menandakan bahwa Samsung tidak hanya mengutamakan tampilan, tetapi juga memperkuat elemen fungsionalnya.
Namun demikian, tidak semua bagian ponsel lolos uji tanpa catatan. Layar utama yang menggunakan material fleksibel, seperti generasi sebelumnya, ternyata lebih rentan terhadap kerusakan. Bahkan, kuku jari bisa meninggalkan bekas permanen pada layar ini. Tanda kerusakan pertama muncul pada tingkat Mohs 2, yang kembali mengonfirmasi bahwa layar fleksibel masih jauh lebih rapuh dibandingkan layar kaca konvensional.
Samsung memang telah meningkatkan kualitas layar dengan menggunakan Ultra-Thin Glass (UTG) 50 persen lebih tebal. Sayangnya, fitur tersebut tampaknya hanya disematkan pada Galaxy Z Fold 7 dan tidak tersedia di Z Flip 7. Ini menjadi salah satu perbedaan mencolok antara dua model ponsel lipat andalan Samsung tahun ini.
Meski layar fleksibelnya masih memiliki keterbatasan, Galaxy Z Flip 7 mendapatkan pujian besar dari sisi struktur dan daya tahan engsel. Dalam uji tekuk, ponsel ini menunjukkan performa luar biasa karena tetap utuh dan fungsional meski ditekan dengan kekuatan tinggi. Struktur internalnya tetap solid tanpa retak atau penurunan performa.
Engsel juga menjadi salah satu fitur andalan pada perangkat ini. Samsung Galaxy Z Flip 7 berhasil melewati uji ketahanan terhadap debu, dan tetap beroperasi dengan lancar meskipun terkena serpihan kecil. Hal ini sejalan dengan klaim Samsung Display bahwa perangkat mampu bertahan hingga 500.000 kali lipatan pada suhu ruangan — jumlah yang mewakili penggunaan intensif selama bertahun-tahun.
Kekuatan engsel ini menjadi penanda bahwa Samsung terus menyempurnakan elemen struktural dari lini produk ponsel lipat mereka, memberikan jaminan kenyamanan dan daya tahan untuk pengguna yang khawatir dengan risiko kerusakan akibat lipatan berulang.
Meski sempat memunculkan kekhawatiran soal layar fleksibel yang mudah tergores, Galaxy Z Flip 7 tetap menunjukkan performa awal yang sangat menjanjikan di pasar. Dengan harga jual sekitar 1.099 dolar AS atau setara Rp18 juta, ponsel ini tidak hanya menarik perhatian dari segi desain, tapi juga membantu memperkuat posisi Samsung di pasar ponsel lipat.
Performa penjualan awal pun menunjukkan tren positif. Samsung bahkan melaporkan bahwa Galaxy Z Fold 7 mengalami peningkatan penjualan hingga 50 persen dibandingkan model tahun sebelumnya, yang memberikan indikasi kuat bahwa pasar ponsel lipat masih tumbuh dan diminati konsumen.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi layar fleksibel masih menghadapi tantangan dari sisi daya tahan, konsumen tetap antusias terhadap konsep ponsel lipat. Desain yang ramping, kemampuan untuk dilipat, serta integrasi teknologi terbaru membuat perangkat seperti Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 tetap relevan dan kompetitif.
Sebagai catatan tambahan, Samsung juga terus memperluas fitur-fitur unggulan di lini ponsel lipatnya. Misalnya, layar luar Galaxy Z Flip 7 kini lebih besar, membuatnya lebih fungsional untuk berbagai aktivitas ringan seperti membalas pesan, melihat notifikasi, atau mengambil swafoto. Sementara itu, bingkai tengah yang lebih ramping memberi kesan modern dan elegan, mendukung tren desain minimalis yang semakin diminati pasar premium.
Dari hasil uji ketahanan dan reaksi pasar yang diterima sejauh ini, bisa disimpulkan bahwa Samsung Galaxy Z Flip 7 tetap menjadi perangkat yang patut diperhitungkan. Ketahanannya terhadap tekanan dan goresan pada beberapa bagian penting menunjukkan kemajuan dalam pengembangan ponsel lipat. Meski masih ada ruang untuk perbaikan, khususnya pada layar utama, kombinasi antara desain, daya tahan, dan pengalaman pengguna membuat Z Flip 7 menjadi simbol evolusi dari teknologi ponsel masa kini.
Dengan begitu, konsumen yang mencari pengalaman baru dari ponsel pintar kini memiliki pilihan yang semakin solid. Dan bagi Samsung, Galaxy Z Flip 7 menjadi bukti bahwa ponsel lipat bukan hanya tren sesaat, melainkan bagian dari masa depan industri smartphone.