Babinsa Bantu Petani Atasi Wereng

Rabu, 23 Juli 2025 | 12:08:33 WIB
Babinsa Bantu Petani Atasi Wereng

JAKARTA - Kekhawatiran terhadap serangan hama wereng pada tanaman padi mendorong aparat TNI di wilayah Ponorogo turun langsung ke sawah. Babinsa dari jajaran Kodim 0802/Ponorogo bersama Dandim bergerak cepat memberikan pendampingan dan penyemprotan hama di sejumlah titik sawah yang terdampak. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di tengah musim tanam.

Pendampingan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap petani yang tanamannya mulai diserang hama wereng batang coklat. Hama ini sudah menyebar ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Ponorogo dan berpotensi menimbulkan gagal panen jika tidak segera ditangani.

Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono, menegaskan bahwa upaya pengendalian hama harus dilaksanakan bersama-sama. Ia menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini tidak hanya sebagai wujud perhatian terhadap para petani, tetapi juga bagian dari komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

“Tentu kami turut prihatin. Ini merupakan tugas yang harus terus dilaksanakan guna kesejahteraan masyarakat serta suksesnya program dari Pemerintah dan Komando Atas terkait ketahanan pangan,” ujar Letkol Inf Dwi Soerjono.

Di lapangan, Babinsa bersama petani secara aktif melakukan penyemprotan tanaman yang terkena wereng. Mereka menggunakan pestisida sesuai takaran dan prosedur yang telah disosialisasikan oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Penyemprotan dilakukan secara serentak untuk meminimalkan penyebaran dan mempercepat penanganan.

Dalam kegiatan itu, petugas dari dinas pertanian juga memberikan arahan teknis kepada para petani, seperti penggunaan alat pelindung diri saat menyemprot serta jenis bahan yang digunakan agar tidak merusak tanaman maupun lingkungan sekitar.

Serangan wereng batang coklat diketahui telah melanda 19 kecamatan di Ponorogo, dengan 12 kecamatan tergolong dalam kategori terdampak berat. Oleh karena itu, penyemprotan massal dilakukan secara serentak di sembilan kecamatan prioritas: Kecamatan Kota, Babadan, Jenangan, Kauman, Ponorogo, Sampung, Jambon, Badegan, dan Ngebel.

Pendampingan intensif juga dilakukan di Kecamatan Mlarak, di mana petani mendapatkan dukungan langsung dari Dandim. Dalam satu kegiatan penyemprotan, Dandim turun langsung ke sawah, bergabung bersama petani dan Babinsa. Kegiatan ini diikuti pula oleh sejumlah pejabat pertanian dari tingkat kabupaten hingga provinsi.

Selain fokus pada pengendalian hama, Dandim juga memantau perkembangan harga gabah di wilayah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa saat ini harga gabah mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp6.500 menjadi di atas Rp7.000 per kilogram. Menurutnya, hal ini menjadi kabar baik bagi petani, dan ia berharap tren positif ini bisa terus dipertahankan.

Tak hanya sebagai upaya jangka pendek, Dandim berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa dan kelompok tani, terus meningkatkan koordinasi dalam menjaga hasil pertanian agar tetap stabil. Hal ini penting mengingat Ponorogo termasuk salah satu daerah penghasil padi utama yang mendukung ketahanan pangan regional.

Selain Dandim dan Babinsa, kegiatan penyemprotan dan pendampingan petani juga melibatkan perwakilan dari Dinas Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian, UPT Proteksi Tanaman Pangan Provinsi, serta sejumlah pejabat struktural dari instansi pertanian kabupaten. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan semua pihak dalam menangani masalah serangan wereng secara menyeluruh.

Dalam edukasi yang diberikan kepada petani, ditekankan pentingnya penggunaan pestisida secara tepat dan sesuai anjuran teknis. Salah satu pesan utama dari POPT adalah menghindari penggunaan bahan kimia secara berlebihan karena dapat merusak tanah dan merugikan ekosistem sekitar.

Para petani pun mengaku terbantu dengan kehadiran aparat TNI dan penyuluh pertanian. Mereka menyampaikan bahwa selama ini belum pernah menghadapi serangan hama seluas ini, dan bantuan teknis yang diberikan sangat berarti. Kebersamaan dalam penyemprotan, pendampingan, dan koordinasi antarinstansi memberi semangat tersendiri bagi para petani untuk tetap menjaga produktivitas lahan mereka.

Aksi nyata dari Kodim Ponorogo ini menjadi contoh bahwa persoalan pertanian bukan semata urusan petani dan dinas terkait. Ketika ketahanan pangan menjadi isu strategis nasional, maka seluruh komponen masyarakat harus ikut ambil bagian.

Langkah-langkah yang dilakukan di Ponorogo menunjukkan bahwa sinergi antara TNI, petani, dan pemerintah daerah bisa menghasilkan solusi cepat dan tepat untuk persoalan di lapangan. Harapannya, selain mampu mengendalikan hama, upaya ini juga dapat menjaga ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Terkini

Harga Sembako Jogja Turun

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:50:24 WIB

Aliran Dana ETF Crypto BlackRock Melonjak Tajam

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:57:12 WIB

BMKG: Hujan Ringan Landa Jabodetabek

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00:54 WIB

Cicilan Oppo Reno 11 Pro Mulai Rp400 Ribuan

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:07:08 WIB