Penyesuaian Harga BBM Pertamina

Rabu, 23 Juli 2025 | 08:05:05 WIB
Penyesuaian Harga BBM Pertamina

JAKARTA - Di tengah fluktuasi harga energi global dan dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) untuk seluruh wilayah Indonesia. Penyesuaian ini mencerminkan upaya adaptasi terhadap pergerakan pasar internasional, serta implementasi kebijakan bersama antara Pertamina dan pemerintah.

Koreksi harga ini terjadi pada lima jenis BBM nonsubsidi. Di Jawa Barat, sebagai contoh, harga BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami kenaikan antara Rp 400 hingga Rp 600 per liter. Meski demikian, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap tidak berubah, masih berada pada harga lama yang telah bertahan sejak 2022.

Langkah Pertamina ini diambil dengan mengacu pada tren rata-rata harga minyak dunia serta kurs rupiah terhadap dolar AS yang menjadi faktor penentu utama dalam formulasi harga BBM. Kebijakan ini juga sejalan dengan ketentuan yang memperbolehkan badan usaha melakukan evaluasi berkala terhadap harga jual BBM nonsubsidi.

Meskipun penyesuaian harga ini tidak terjadi secara serentak pada seluruh jenis bahan bakar, dampaknya tetap dirasakan masyarakat secara luas. Sebab, BBM seperti Pertamax dan Dexlite banyak digunakan oleh kendaraan pribadi maupun niaga. Selain itu, perbedaan harga antarwilayah juga menjadi salah satu perhatian utama publik, mengingat struktur biaya distribusi yang bervariasi di setiap daerah.

Berikut adalah beberapa rincian harga terbaru BBM Pertamina yang tersebar di 38 provinsi dan wilayah khusus di seluruh Indonesia.

Di Provinsi Aceh, harga Pertamax kini berada di angka Rp 12.800, Pertamax Turbo Rp 13.800, Dexlite Rp 13.610, dan Pertamina Dex Rp 13.950. Sementara harga Pertamax di Pertashop Aceh berada di Rp 12.700 per liter. Daerah Free Trade Zone (FTZ) Sabang menawarkan harga yang lebih rendah, dengan Pertamax Rp 11.800 dan Dexlite Rp 12.460.

Untuk wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax tercatat Rp 12.500, Pertamax Turbo Rp 13.500, Pertamax Green 95 Rp 13.250, Dexlite Rp 13.320, dan Pertamina Dex Rp 13.650. Harga-harga ini juga berlaku di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Harga BBM Pertamax di Pertashop untuk wilayah ini seragam di angka Rp 12.400.

Wilayah luar Jawa seperti Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu cenderung memiliki harga sedikit lebih tinggi. Di Riau misalnya, harga Pertamax mencapai Rp 13.100, Pertamax Turbo Rp 14.100, Dexlite Rp 13.900, dan Pertamina Dex Rp 14.250. Harga di Pertashop pun naik menjadi Rp 13.000.

Di Indonesia bagian timur, harga BBM masih menunjukkan keseragaman dengan wilayah tengah. Di Papua, Papua Barat, dan daerah otonomi baru lainnya seperti Papua Tengah maupun Papua Selatan, harga Pertamax berada di Rp 12.800 dan Pertamax Turbo di angka Rp 13.800. Namun, beberapa jenis BBM seperti Pertamax Green 95 atau Pertamina Dex belum tersedia di seluruh wilayah, mencerminkan keterbatasan distribusi atau permintaan pasar yang masih terbatas.

Khusus untuk wilayah Jawa Barat, terjadi kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Harga Pertamax naik dari Rp 12.100 menjadi Rp 12.500 per liter. Pertamax Turbo dari Rp 13.050 menjadi Rp 13.500, sementara Pertamax Green 95 naik dari Rp 12.800 menjadi Rp 13.250 per liter. Untuk Dexlite, kenaikan dari Rp 12.740 menjadi Rp 13.320 dan Pertamina Dex dari Rp 13.200 menjadi Rp 13.650.

Berbeda dengan kelima jenis BBM tersebut, harga Pertalite dan Bio Solar tidak mengalami perubahan harga sejak 2022. Harga Pertalite masih dipatok Rp 10.000 per liter dan Bio Solar Rp 6.800 per liter. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada penyesuaian pada BBM nonsubsidi, pemerintah tetap mempertahankan stabilitas harga BBM bersubsidi demi menjaga daya beli masyarakat.

Pertamina mengimbau masyarakat untuk rutin memantau perkembangan harga BBM melalui kanal resmi seperti situs mypertamina.id atau aplikasi MyPertamina. Hal ini penting untuk memastikan konsumen memperoleh informasi terkini sekaligus menghindari kebingungan akibat perbedaan harga antarwilayah atau jenis BBM.

Kebijakan penyesuaian harga ini juga telah menjadi bagian dari mekanisme pasar yang terbuka dan dinamis. Meski dilakukan oleh Pertamina, keputusan akhir tetap mengacu pada koordinasi dan evaluasi dengan pemerintah. Hal ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang kompetitif, sekaligus memberi ruang pada efisiensi biaya dan stabilitas pasokan energi nasional.

Dengan tren harga minyak dunia yang cenderung fluktuatif dan nilai tukar yang belum sepenuhnya stabil, bukan tidak mungkin akan ada perubahan harga kembali di masa mendatang. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk bijak dalam mengelola konsumsi energi, serta menyesuaikan pilihan jenis BBM berdasarkan kebutuhan dan efisiensi kendaraan masing-masing.

Kenaikan harga BBM di pertengahan tahun ini seolah menjadi penanda bahwa pasar energi Indonesia tengah mengalami penyesuaian struktural. Ini sekaligus menjadi momentum bagi Pertamina dan pemerintah untuk terus meningkatkan transparansi harga serta memperkuat infrastruktur distribusi energi agar merata ke seluruh penjuru Tanah Air.

Terkini

Harga Sembako Jogja Turun

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:50:24 WIB

Aliran Dana ETF Crypto BlackRock Melonjak Tajam

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:57:12 WIB

BMKG: Hujan Ringan Landa Jabodetabek

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00:54 WIB

Cicilan Oppo Reno 11 Pro Mulai Rp400 Ribuan

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:07:08 WIB