JAKARTA - Bagi pengguna listrik prabayar, mengetahui jumlah kilowatt-hour (kWh) yang didapat dari pembelian token sangatlah penting. Salah satu nominal yang paling sering dibeli masyarakat adalah token Rp50 ribu. Namun, berapa kWh yang sebenarnya bisa diperoleh dari jumlah tersebut?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa sistem listrik prabayar mengharuskan pengguna mengisi ulang listriknya dengan membeli token. Nominal yang tersedia bervariasi, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp1 juta. Setiap nominal ini akan dikonversi ke kWh sesuai dengan daya listrik rumah dan tarif dasar yang berlaku.
Untuk mengetahui kWh yang didapat dari token Rp50 ribu, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, mulai dari tarif listrik terbaru hingga besaran Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di masing-masing daerah. Mari simak rinciannya.
Tarif Listrik Berlaku per Juli–September 2025
Salah satu faktor utama dalam menghitung konversi token listrik ke kWh adalah tarif dasar listrik yang berlaku saat ini. PLN (Perusahaan Listrik Negara) melakukan penyesuaian tarif secara berkala, biasanya setiap tiga bulan, berdasarkan regulasi pemerintah.
Berikut adalah daftar tarif listrik untuk rumah tangga berdasarkan golongan daya listrik per Juli hingga September 2025:
450 VA (R-1/TR): Rp415 per kWh
900 VA (R-1/TR): Rp1.352 per kWh
1.300 VA (R-1/TR): Rp1.444,70 per kWh
2.200 VA (R-1/TR): Rp1.444,70 per kWh
3.500–5.500 VA (R-2/TR): Rp1.699,53 per kWh
Di atas 6.600 VA (R-3/TR, TM): Rp1.699,53 per kWh
Dengan mengetahui golongan dan daya listrik yang digunakan di rumah, pengguna bisa memperkirakan jumlah kWh dari token tertentu. Dalam hal ini, token Rp50 ribu.
Menghitung kWh dari Token Rp50 Ribu
Perhitungan jumlah kWh dari token listrik dilakukan dengan menggunakan rumus sederhana. Namun, sebelum itu, perlu diketahui bahwa dalam setiap pembelian token akan dikenakan PPJ (Pajak Penerangan Jalan), yang nilainya bervariasi antara 3% hingga 10%, tergantung kebijakan daerah.
Rumus menghitung kWh token listrik:
kWh = (Harga token – PPJ) / Tarif dasar listrik
Sebagai contoh simulasi, sebut saja Budi adalah pengguna daya listrik 900 VA dan berada di daerah dengan PPJ sebesar 3%. Maka perhitungan token listrik Rp50 ribu yang dibelinya adalah:
Harga token: Rp50.000
PPJ: 3% dari Rp50.000 = Rp1.500
Tarif listrik 900 VA: Rp1.352 per kWh
Masukkan ke dalam rumus:
(Rp50.000 - Rp1.500) / Rp1.352 = 35,87 kWh
Jadi, dari pembelian token Rp50 ribu, Budi akan mendapatkan sekitar 35,87 kWh untuk penggunaan listrik rumah tangganya.
Estimasi kWh Token Rp50 Ribu Berdasarkan Golongan Daya
Agar lebih jelas, berikut adalah estimasi jumlah kWh yang didapat jika membeli token Rp50 ribu berdasarkan daya listrik di rumah:
450 VA: Sekitar 116,8 kWh
900 VA: Sekitar 35,87 kWh
1.300 VA: Sekitar 33,57 kWh
2.200 VA: Sekitar 33,57 kWh
3.500–5.500 VA: Sekitar 28,53 kWh
Di atas 6.000 VA: Sekitar 28,53 kWh
Semakin tinggi daya listrik rumah, maka semakin besar pula tarif dasar per kWh, sehingga jumlah kWh yang diperoleh dari token Rp50 ribu akan lebih sedikit. Hal ini penting untuk diperhitungkan dalam mengelola penggunaan listrik, terutama bagi rumah tangga dengan konsumsi tinggi.
Listrik Prabayar vs Pascabayar
Sekadar mengingatkan, sistem pembayaran listrik terbagi menjadi dua: prabayar dan pascabayar. Banyak masyarakat yang memilih sistem prabayar karena dianggap lebih hemat. Pasalnya, pengguna dapat memantau pemakaian listrik secara langsung melalui meteran digital yang terpasang.
Keuntungan lainnya dari sistem prabayar adalah fleksibilitas dalam pembelian token, di mana pengguna bisa menyesuaikan nominal pembelian dengan kemampuan finansial mereka saat itu.
Namun, penting untuk selalu mencermati tarif dan potongan seperti PPJ agar perhitungan kWh tidak meleset jauh dari perkiraan. Informasi ini juga bermanfaat untuk mengetahui kapan waktu ideal untuk mengisi ulang token dan menghindari listrik padam karena kehabisan daya.
Mengetahui cara menghitung kWh dari token listrik bukan hanya bermanfaat untuk mengelola pengeluaran, tapi juga untuk memahami lebih dalam tentang struktur tarif listrik di Indonesia. Dengan memahami besaran kWh dari token Rp50 ribu berdasarkan daya listrik dan wilayah, masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan energi.
Demikian ulasan lengkap tentang berapa kWh yang diperoleh dari token listrik Rp50 ribu. Semoga informasi ini dapat membantu pengguna listrik prabayar dalam merencanakan konsumsi listriknya secara lebih efisien.