JAKARTA - Awal perdagangan pekan ini menunjukkan sinyal positif bagi pelaku pasar modal. Indeks Bisnis-27, salah satu indeks unggulan hasil kolaborasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harian Bisnis Indonesia, mencatatkan pembukaan yang menguat. Penguatan ini tak lepas dari kinerja solid sejumlah saham, khususnya PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang berhasil mendorong indeks ke jalur hijau.
Indeks Bisnis-27 dibuka pada posisi 497,62 poin, dengan pergerakan awal hari berkisar di antara 494,61 hingga 497,61. Dari total 27 konstituen yang tergabung dalam indeks ini, sebanyak 9 saham langsung masuk ke zona hijau, 3 saham tercatat stagnan, dan 15 saham lainnya masih tertahan di zona merah. Meski mayoritas saham belum sepenuhnya pulih, kinerja positif dari beberapa emiten besar cukup memberi dorongan terhadap arah indeks.
HEAL Pimpin Laju Positif
Kinerja impresif ditunjukkan oleh saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), yang menjadi kontributor utama bagi penguatan indeks Bisnis-27. Saham rumah sakit swasta ini melonjak 1,30% atau naik 20 poin, menempatkannya di level harga Rp1.555 per lembar saham. Kinerja HEAL yang cenderung stabil dalam beberapa waktu terakhir memang banyak mendapat perhatian investor, terlebih dengan prospek sektor kesehatan yang tetap menjanjikan pasca-pandemi.
Tidak hanya dari sisi teknikal, sentimen terhadap saham sektor kesehatan juga dipengaruhi oleh optimisme pelaku pasar atas pertumbuhan industri layanan medis swasta, terutama dalam hal ekspansi jaringan rumah sakit dan peningkatan layanan digital.
BRIS dan PGAS Ikut Dorong Optimisme
Selain HEAL, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga menunjukkan kinerja menggembirakan dengan kenaikan sebesar 1,10%. Harga saham BRIS pagi ini menyentuh angka Rp2.750 per saham. Bank syariah terbesar di Indonesia ini memang tengah mencuri perhatian, seiring dengan terus meningkatnya literasi keuangan syariah dan ekspansi layanan digital yang mereka lakukan. Pelaku pasar menilai BRIS memiliki potensi besar di tengah geliat ekonomi syariah yang makin berkembang.
Di sisi lain, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga ikut menopang penguatan indeks dengan apresiasi 0,95% menuju level Rp1.595 per saham. Pergerakan PGAS ini tak lepas dari ekspektasi positif terhadap sektor energi, khususnya gas bumi, yang masih dianggap strategis dalam transisi energi nasional menuju bauran yang lebih ramah lingkungan. Kabar mengenai proyek ekspansi infrastruktur gas juga turut mendongkrak sentimen investor terhadap saham ini.
Awan Gelap Masih Menggantung di Sebagian Emiten
Meskipun sebagian saham menunjukkan tren positif, tekanan jual masih membayangi beberapa konstituen lain dalam indeks Bisnis-27. Beberapa saham mencatat pelemahan cukup signifikan, antara lain PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) yang melemah 2,40% ke posisi Rp2.030. Saham sektor konsumer ini dinilai tengah menghadapi tantangan dalam hal efisiensi biaya dan margin di tengah fluktuasi harga bahan baku.
Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) juga turun 1,67% ke level Rp1.175 per saham. Kinerja sektor ritel tampaknya belum sepenuhnya pulih dari tekanan daya beli masyarakat. Sementara PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), salah satu emiten besar di sektor farmasi, turut terkoreksi 1,60% ke level Rp1.535. Melemahnya KLBF menjadi sinyal bahwa sektor farmasi masih perlu dukungan dari sisi inovasi dan diversifikasi pasar agar kembali menarik minat investor.
IHSG Ikut Bergerak Positif
Selaras dengan Indeks Bisnis-27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka di zona hijau dengan posisi awal pada level 7.117,71. IHSG menunjukkan pergerakan yang cukup dinamis di rentang 7.095,49 hingga 7.123,32 selama awal perdagangan. Sebanyak 190 saham tercatat mengalami kenaikan, 155 saham melemah, dan 213 saham lainnya berada di posisi stagnan.
Kapitalisasi pasar IHSG turut mencatat angka signifikan, yakni sebesar Rp12.749 triliun. Angka ini menggambarkan stabilnya minat investor terhadap saham-saham yang memiliki fundamental kuat di tengah kondisi pasar yang masih fluktuatif.
Sentimen Pasar Masih Selektif
Secara keseluruhan, arah pasar menunjukkan bahwa investor masih bersikap selektif. Fokus investor tampaknya masih tertuju pada saham-saham dengan potensi pertumbuhan jangka panjang, termasuk sektor kesehatan, energi, dan keuangan berbasis syariah. Di sisi lain, tekanan eksternal seperti ketidakpastian global, inflasi, serta arah kebijakan suku bunga masih menjadi variabel yang diperhatikan pelaku pasar.
Fase konsolidasi dan fluktuasi seperti yang tampak dalam indeks Bisnis-27 adalah hal wajar di tengah dinamika ekonomi domestik dan global yang terus bergerak. Penguatan sebagian saham unggulan menjadi sinyal bahwa pasar tetap punya potensi bangkit, meski dibayangi ketidakpastian.
Strategi Investor: Fokus Fundamental dan Prospek Sektor
Bagi investor yang ingin memanfaatkan momen ini, fokus pada saham berfundamental kuat serta sektor yang memiliki prospek jangka panjang akan lebih bijak dibanding mengejar momentum sesaat. Sektor seperti perbankan syariah, layanan kesehatan, dan energi bersih diprediksi tetap menarik, seiring arah kebijakan pembangunan nasional.
Di tengah geliat awal pekan yang cukup positif ini, Indeks Bisnis-27 berhasil mencuri perhatian sebagai indikator penting dari kepercayaan investor terhadap beberapa emiten strategis. Meski belum semua saham bergerak menguat, kehadiran penggerak utama seperti HEAL, BRIS, dan PGAS menjadi penanda bahwa prospek pertumbuhan masih terbuka.