Daftar Negara Pendiri ASEAN, Sejarah, hingga Tujuannya

Jumat, 04 Juli 2025 | 15:25:12 WIB
negara pendiri ASEAN

JAKARTA - Negara pendiri ASEAN resmi terbentuk 8 Agustus 1967 oleh lima negara dengan visi kerja sama di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan lainnya.

Selain mempererat kerja sama, negara-negara tersebut juga berkomitmen untuk mendukung perdamaian dan stabilitas regional dengan menjunjung tinggi keadilan, supremasi hukum, serta ketaatan terhadap prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Pembentukan ASEAN dituangkan dalam Deklarasi ASEAN yang ditandatangani oleh lima menteri luar negeri dari masing-masing negara pendiri. Nah, siapa saja negara yang berperan sebagai negara pendiri ASEAN? Simak penjelasannya berikut ini.

Negara Pendiri ASEAN

Awalnya, ASEAN hanya terdiri dari lima anggota yang juga menjadi perwakilan dalam pendirian organisasi ini. 

Setelah penandatanganan deklarasi ASEAN oleh para perwakilan tersebut, keanggotaan ASEAN berkembang menjadi 10 negara dan kini dianggap sebagai salah satu organisasi antar pemerintah yang berhasil di kawasan negara berkembang. 

Lalu, siapa saja yang termasuk dalam negara pendiri ASEAN? Pada 8 Agustus 1967, lima negara menandatangani deklarasi di gedung Departemen Luar Negeri Bangkok, Thailand, dengan kehadiran lima menteri luar negeri sebagai wakil masing-masing negara. 

Mereka adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R Ramos dari Filipina, S. Rajaratnam dari Singapura, Tun Abdul Razak dari Malaysia, dan Thanat Khoman dari Thailand.

Setelah penandatanganan deklarasi Bangkok tersebut, negara-negara lain mulai bergabung, yakni Brunei Darussalam pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997, serta Kamboja pada 30 April 1999. 

Dengan demikian, ASEAN kini beranggotakan sepuluh negara di Asia Tenggara dan memiliki semboyan "Satu Misi, Satu Identitas, Satu Komunitas."

Sejarah Terbentuknya ASEAN

ASEAN adalah organisasi yang berfokus pada kerja sama ekonomi dan politik di wilayah Asia Tenggara. Pembentukannya didorong oleh kesamaan kepentingan lima negara awal serta situasi konflik yang terjadi pada masa itu. 

Pada dekade 1960-an, negara-negara di kawasan ini menghadapi masa-masa sulit, dengan sejumlah negara mengalami konflik baik internal maupun eksternal.

Karena letaknya yang strategis, Asia Tenggara menjadi tempat bagi dua blok kekuatan dunia, yakni blok Barat dan blok Timur, seperti yang terlihat pada Filipina dan Vietnam. 

Selain itu, beberapa negara mengalami konflik militer, contohnya Kamboja, Vietnam, dan Laos. Konflik juga muncul dalam hubungan bilateral antara negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

Ketegangan tersebut berdampak negatif pada stabilitas pertahanan dan kondisi ekonomi di kawasan ini. 

Dengan melihat kesamaan masalah tersebut, para pemimpin negara-negara terkait mengambil inisiatif untuk menciptakan suasana damai dan harmonis di Asia Tenggara melalui pembentukan sebuah organisasi bersama yang kini dikenal sebagai ASEAN.

Demikianlah gambaran singkat mengenai asal mula organisasi ini yang beranggotakan negara-negara di wilayah Asia Tenggara.

Latar Belakang Dibentuknya ASEAN

Seperti yang telah dijelaskan, ASEAN awalnya terbentuk karena negara-negara di Asia Tenggara mengalami kesamaan, terutama dalam menghadapi konflik dan masalah serupa. 

Namun, selain konflik dan perselisihan, ada beberapa faktor lain yang menjadi dasar pembentukan organisasi ini. Berikut penjelasannya.

Kesamaan Geografis

Anggota ASEAN adalah negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara, yang terletak di antara Benua Australia dan daratan Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. 

Karena letak geografis yang serupa inilah, terbentuklah sebuah organisasi yang mengikat negara-negara tersebut.

Kesamaan Budaya

Kesamaan budaya juga menjadi latar belakang terbentuknya ASEAN. Penduduk Asia Tenggara umumnya berasal dari ras Malayan dan Mongoloid, yang dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh budaya dari India, Gujarat, Arab, dan China, baik dari segi warna kulit, adat istiadat, maupun makanan.

Kesamaan Kepentingan

ASEAN berdiri karena para anggotanya memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Semua negara anggota menginginkan tercapainya kedamaian, kesejahteraan, keamanan, dan ketertiban baik di tingkat regional maupun nasional.

Kesamaan Nasib

Dasar lain pembentukan ASEAN adalah kesamaan nasib yang dialami negara-negara Asia Tenggara, yang sebagian besar adalah negara berkembang dan pernah mengalami penjajahan oleh bangsa lain. 

Contohnya, Malaysia dan Singapura pernah dijajah Inggris, Indonesia oleh Belanda dan Jepang, Filipina oleh Spanyol dan Amerika, sementara Thailand menjadi satu-satunya negara di kawasan yang tidak pernah dijajah.

Itulah empat alasan utama terbentuknya ASEAN sekaligus alasan mengapa lima negara lain selain negara pendiri bergabung dalam organisasi ini.

Tujuan Berdirinya ASEAN

Pada dasarnya, tujuan utama pembentukan ASEAN adalah menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, sejahtera, stabil, dan aman. 

Berdasarkan deklarasi yang disepakati pada 8 Agustus 1967, berikut beberapa tujuan penting dari berdirinya organisasi ini:

  • Mempercepat kemajuan sosial, pengembangan kebudayaan, dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Tenggara.
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan cara saling menghormati keadilan, menaati hukum antarnegara di kawasan, serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
  • Mendorong kerja sama aktif dan saling membantu antarnegara anggota dalam menyelesaikan masalah bersama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, budaya, administrasi, dan bidang teknik.
  • Mewujudkan kerja sama yang efektif untuk meningkatkan hasil pertanian, industri, serta memperluas perdagangan komoditas internasional, memperbaiki sarana dan prasarana komunikasi serta transportasi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di setiap negara anggota.
  • Meningkatkan mutu ilmu pengetahuan di antara negara-negara anggota.
  • Mengupayakan saling membantu dalam pelatihan dan penelitian demi kemajuan pendidikan, profesionalisme, administrasi, dan bidang teknik.

Selain itu, ASEAN juga berkomitmen menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki visi serupa, sekaligus membuka peluang mempererat hubungan antarnegara anggotanya.

Piagam ASEAN

ASEAN memiliki piagam yang berlaku hingga 15 Desember 2008. Setelah masa tersebut berakhir, ASEAN melanjutkan operasinya di bawah kerangka hukum baru dan membentuk sejumlah organ baru guna memperkuat proses pembangunan komunitas. 

Piagam ini telah diratifikasi sepenuhnya oleh 10 negara anggota ASEAN, baik yang termasuk negara pendiri maupun lima negara yang bergabung kemudian. 

Singapura menjadi negara pertama yang menyerahkan instrumen ratifikasi kepada Sekretaris Jenderal ASEAN pada 7 Januari 2008, sementara Thailand menjadi negara terakhir yang menyerahkan instrumen tersebut pada 15 November 2008.

Pada dasarnya, Piagam ASEAN merupakan kesepakatan yang mengikat secara hukum bagi seluruh anggota. Piagam ini juga didaftarkan di Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa sesuai dengan Pasal 102 Ayat 1 dari Piagam PBB.

Lalu, mengapa Piagam ASEAN dianggap penting bagi negara-negara anggota? Berikut beberapa konteksnya:

  • Dengan adanya Piagam, negara anggota dapat menyaksikan komitmen politik baru pada tingkat tertinggi.
  • Piagam ASEAN menjadi komitmen baru yang diperkuat.
  • Piagam berfungsi sebagai kerangka hukum baru dengan kepribadian hukum.
  • Pembentukan badan-badan baru dalam ASEAN.
  • Perekrutan dua Deputi Sekretaris Jenderal dilakukan secara terbuka.
  • Penyelenggaraan lebih banyak pertemuan ASEAN.
  • Peningkatan peran para Menteri Luar Negeri ASEAN.
  • Pembentukan peran baru serta penguatan Sekretariat Jenderal ASEAN.
  • Inisiatif dan perubahan-perubahan baru lainnya.
  • Ketentuan yang telah ditetapkan tidak mengalami perubahan.

Selain itu, Piagam ASEAN juga menjadi komitmen politik baru bagi para anggotanya, yang mencakup:

  • Persatuan di bawah visi, identitas, dan komunitas yang sama, saling peduli dan berbagi.
  • Pembangunan komunitas ASEAN yang terdiri dari:
  • Komunitas politik dan keamanan ASEAN
  • Masyarakat ekonomi ASEAN
  • Komunitas sosial dan budaya ASEAN.

Prinsip-prinsip ASEAN

Dengan berdirinya ASEAN, setiap negara anggota diwajibkan untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang telah disepakati dan dirancang secara khusus. Berikut ini adalah prinsip-prinsip utama ASEAN:

  • Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, kesetaraan, serta keutuhan wilayah nasional dan identitas masing-masing negara.
  • Setiap negara memiliki hak penuh untuk mengatur urusan dalam negerinya tanpa campur tangan, tekanan, atau upaya subversif dari pihak luar.
  • Tidak mencampuri urusan domestik negara anggota lain.
  • Menyelesaikan perselisihan dan perbedaan dengan cara damai.
  • Menolak penggunaan kekuatan atau tindakan yang dapat memicu konflik.
  • Mendorong kerja sama yang efektif antarnegara anggota.

Prinsip Dasar ASEAN

Berikut adalah beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan ASEAN:

  • Menghormati kemerdekaan, kesetaraan, kedaulatan, identitas nasional, serta keutuhan wilayah seluruh negara anggota.
  • Berbagi komitmen dan tanggung jawab secara kolektif untuk meningkatkan keamanan, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan regional.
  • Menolak segala bentuk regresi, ancaman, penggunaan kekuatan, dan tindakan lain yang bertentangan dengan hukum internasional.
  • Mengandalkan penyelesaian sengketa secara damai.
  • Tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara anggota lain.
  • Menghormati hak setiap negara anggota dalam menjaga eksistensi nasional tanpa campur tangan, tekanan, atau subversi dari pihak luar.
  • Meningkatkan konsultasi dalam hal-hal penting yang dapat memengaruhi kepentingan bersama antar negara anggota.
  • Mematuhi aturan hukum, prinsip demokrasi, tata pemerintahan yang baik, serta pemerintahan yang berdasarkan konstitusi.
  • Menghargai kebebasan dasar, perlindungan hak asasi manusia, serta mendorong keadilan sosial.
  • Menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter yang disepakati anggota.
  • Tidak terlibat dalam kebijakan atau kegiatan yang menggunakan wilayah negara anggota atau non-anggota yang bisa mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah, serta stabilitas politik dan ekonomi kawasan.
  • Menghormati perbedaan bahasa, budaya, dan agama masyarakat anggota, sekaligus menekankan nilai persatuan dalam keberagaman.
  • Menempatkan ASEAN sebagai pusat dalam hubungan politik, sosial budaya, dan ekonomi eksternal dengan sikap inklusif, terbuka, dan tanpa diskriminasi.
  • Mematuhi aturan perdagangan multilateral serta rezim berbasis ASEAN untuk melaksanakan komitmen ekonomi secara efektif, termasuk penghapusan bertahap hambatan demi integritas ekonomi regional dan pasar yang dinamis.

Beberapa Kerjasama ASEAN

ASEAN telah mengadakan berbagai pertemuan guna memperkuat kerja sama di bidang keamanan energi. 

Melalui format ASEAN 3+, organisasi ini mengesahkan program-program seperti Energy Security Forum, Oil Market Forum, Natural Gas Forum, Oil Stockpiling Forum, dan Renewable Energy Forum. 

Kerja sama tersebut melibatkan tiga negara mitra utama, yakni Jepang, India, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Dalam kerja sama dengan Jepang, ASEAN berharap Jepang dapat lebih aktif mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Hal ini karena peran Jepang dalam aspek politik dan militer masih dianggap pasif, terutama karena adanya persaingan kuat dengan RRT.

Sementara itu, ASEAN juga menjalin kerja sama dengan RRT karena situasi geopolitik yang semakin kompleks setiap tahunnya. 

Kondisi ini menuntut negara-negara anggota ASEAN untuk lebih adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi di kawasan, khususnya terkait peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat dipandang sebagai ancaman.

Kerja sama dengan India juga terus berkembang setelah India resmi menjadi mitra wicara penuh ASEAN dalam KTT kelima yang berlangsung di Bangkok. 

Para pemimpin negara anggota ASEAN dan India menegaskan komitmen mereka untuk mempererat kerja sama di bidang perdagangan, pengembangan, investasi, sumber daya manusia, teknologi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Sebagai penutup, negara pendiri ASEAN memegang peran penting dalam membentuk fondasi kerjasama dan perdamaian di Asia Tenggara hingga saat ini.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB