KSB Targetkan Realisasi Investasi Rp46 Triliun di 2025, Dominasi Sektor Pertambangan

Selasa, 01 Juli 2025 | 08:07:29 WIB
KSB Targetkan Realisasi Investasi Rp46 Triliun di 2025, Dominasi Sektor Pertambangan

JAKARTA - Perhatian pemerintah pusat terhadap penguatan ekonomi daerah tampaknya semakin mengarah pada wilayah-wilayah dengan potensi unggulan sektor pertambangan dan hilirisasi. Salah satu daerah yang kini berada dalam sorotan adalah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yang telah mendapatkan target realisasi investasi sebesar Rp46 triliun untuk tahun 2025 dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Angka ini bukan hanya sekadar proyeksi biasa. Target yang ditetapkan itu menunjukkan adanya peningkatan signifikan dibandingkan dengan target investasi tahun sebelumnya yang berjumlah Rp33 triliun. Kenaikan sebesar Rp13 triliun ini menjadi indikasi kuat bahwa pemerintah pusat melihat Sumbawa Barat sebagai kawasan strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui jalur hilirisasi sumber daya alam dan industri pendukungnya.

Sumbawa Barat Dianggap Siap Dukung Agenda Hilirisasi Nasional

Penetapan target investasi yang tinggi bagi KSB tidak datang secara tiba-tiba. Wilayah ini telah menunjukkan kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi pembangunan infrastruktur dasar, kesiapan lahan industri, hingga perizinan yang semakin efisien. Selain itu, keberadaan proyek-proyek besar, termasuk tambang dan kawasan industri pengolahan mineral, menjadikan Sumbawa Barat sebagai salah satu titik kunci dalam peta hilirisasi nasional.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menilai KSB memiliki ekosistem investasi yang terus berkembang, didukung oleh komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi penanaman modal, baik dari dalam maupun luar negeri.

Target Rp46 triliun pada 2025 ini sejatinya tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga merupakan bentuk dorongan strategis agar daerah mampu menyiapkan diri lebih matang dalam menyambut arus investasi, terutama di sektor-sektor unggulan.

Kenaikan Target Tunjukkan Kepercayaan Pemerintah Pusat

Dari perspektif regional, lonjakan target investasi ini jelas menjadi kehormatan sekaligus tantangan. Kenaikan sebesar Rp13 triliun dibanding tahun sebelumnya menunjukkan bahwa pemerintah pusat memberikan tingkat kepercayaan tinggi terhadap potensi dan kesiapan Sumbawa Barat dalam menyerap investasi dalam jumlah besar.

Kepercayaan ini, tentu, tidak datang tanpa rekam jejak. Selama beberapa tahun terakhir, KSB mencatatkan berbagai kemajuan signifikan, termasuk realisasi proyek strategis yang mencakup sektor pertambangan, energi, pelabuhan, dan kawasan industri. Bahkan, keterlibatan investor besar, baik domestik maupun asing, menjadi bukti konkret bahwa wilayah ini mulai diperhitungkan secara nasional.

Bagi pemerintah daerah, kepercayaan tersebut sekaligus menjadi cermin bahwa langkah-langkah reformasi birokrasi, penyederhanaan perizinan, dan penguatan koordinasi lintas sektor mulai membuahkan hasil.

Sinergi Pusat-Daerah Jadi Kunci Pencapaian Target

Untuk mencapai target sebesar Rp46 triliun, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi faktor kunci. Pemerintah daerah KSB dituntut untuk menyiapkan berbagai prasyarat teknis maupun administratif agar investor mendapatkan kepastian dan kemudahan dalam menjalankan usaha.

Beberapa langkah penting yang perlu diprioritaskan mencakup:

Penyediaan infrastruktur penunjang, seperti jalan akses, jaringan listrik, air bersih, dan pelabuhan logistik.

Penguatan kelembagaan investasi daerah, termasuk peningkatan kapasitas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Kepastian hukum dan perizinan yang cepat, transparan, dan terintegrasi secara digital.

Pengembangan SDM lokal agar masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam aktivitas investasi dan industri.

Pemerintah pusat, melalui BKPM dan kementerian terkait lainnya, juga diharapkan memperkuat dukungan dengan memberikan fasilitasi teknis, promosi investasi, serta insentif fiskal bagi investor yang serius menanamkan modal di wilayah ini.

Peluang Besar di Sektor Pertambangan dan Industri Turunan

Salah satu keunggulan utama Sumbawa Barat adalah keberadaan potensi sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan. Proyek-proyek pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) diproyeksikan menjadi kontributor terbesar terhadap capaian target investasi 2025.

Tak hanya berhenti pada aktivitas tambang, pemerintah mendorong agar investor terlibat dalam rantai nilai yang lebih luas melalui pembangunan industri turunan. Dengan begitu, manfaat ekonomi akan lebih besar dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat.

Di luar pertambangan, sektor-sektor seperti energi terbarukan, pariwisata berbasis alam, dan pertanian modern juga mulai menarik perhatian investor. Potensi pengembangan kawasan industri hijau dan pelabuhan ekspor menjadi daya tarik tambahan yang bisa dioptimalkan KSB dalam menggaet modal masuk.

Tantangan Tetap Ada, Tapi Peluang Lebih Besar

Meski prospek investasi KSB tampak menjanjikan, tantangan tetap harus diwaspadai. Beberapa isu seperti tumpang tindih lahan, resistensi sosial atas proyek-proyek besar, serta kesiapan tenaga kerja lokal masih perlu diatasi melalui pendekatan kolaboratif.

Namun demikian, dibandingkan dengan tantangan yang ada, peluang yang tersedia jauh lebih besar. Dengan koordinasi yang baik, investasi tidak hanya akan menjadi alat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dan memperkuat daya saing wilayah secara keseluruhan.

Ke depan, pengawasan terhadap pelaksanaan investasi juga perlu ditingkatkan. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa investor yang masuk menjalankan proyeknya sesuai rencana, menghormati aspek lingkungan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.

Pencanangan target realisasi investasi Rp46 triliun untuk Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2025 mencerminkan tekad pemerintah pusat dalam mengakselerasi pemerataan pembangunan dan memperluas basis industri nasional di luar Pulau Jawa.

Dengan kenaikan sebesar Rp13 triliun dari tahun sebelumnya, target ini menegaskan bahwa KSB bukan hanya sekadar daerah penghasil sumber daya, tetapi juga diposisikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang sangat potensial.

Kini, tugas besar berada di tangan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan lokal untuk memastikan bahwa momentum ini tidak disia-siakan. Investasi yang masuk harus diiringi dengan kesiapan infrastruktur, regulasi, SDM, dan tata kelola yang progresif, agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan secara luas dan berkelanjutan oleh masyarakat Sumbawa Barat.

Terkini