JAKARTA - Emiten tambang nikel terkemuka di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO), resmi mengumumkan penandatanganan Perjanjian Jasa Pertambangan dengan PT Antareja Mahada Makmur. Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat kegiatan eksplorasi dan produksi nikel di Blok Bahadopi 1, Sulawesi Tengah.
Informasi ini disampaikan oleh Corporate Secretary PT Vale Indonesia, Wiwik Wahyuni, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 2 Juni 2025. Penandatanganan perjanjian dilakukan pada 30 Mei 2025, dan menjadi bagian dari strategi ekspansi Vale untuk memperluas basis produksinya di luar wilayah Sorowako, Sulawesi Selatan.
"Pada 30 Mei 2025, PT Vale menandatangani Perjanjian Jasa Pertambangan dengan PT Antareja Mahada Makmur sehubungan dengan jasa penambangan dan pengangkutan material bijih nikel di Blok Bahadopi 1, Sulawesi Tengah," jelas Wiwik Wahyuni.
Cakupan Kerja Sama Jasa Pertambangan
Dalam perjanjian tersebut, PT Antareja Mahada Makmur akan bertanggung jawab atas sejumlah pekerjaan penting, yaitu:
Jasa pengupasan lapisan tanah penutup (overburden stripping)
Jasa penambangan dan pengangkutan bijih nikel
Pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan pertambangan
Langkah ini dinilai strategis karena akan mengakselerasi pengembangan wilayah Blok Bahadopi yang telah lama menjadi fokus pengembangan Vale Indonesia.
“Cakupan pekerjaan dari perjanjian tersebut meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, jasa penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur yang terkait dengan jasa pertambangan,” ujar Wiwik Wahyuni dalam keterangan tertulisnya.
Penopang Ekspansi dan Diversifikasi Operasional
Blok Bahadopi 1 merupakan bagian dari proyek besar Vale Indonesia untuk mendiversifikasi sumber produksi bijih nikelnya, di luar wilayah operasional utama di Blok Sorowako. Dengan tambahan produksi dari wilayah baru ini, perusahaan berharap dapat memperkuat posisi sebagai penyedia nikel yang andal untuk pasar domestik maupun global.
“Kontrak jasa pertambangan ini akan memperkuat operasional bisnis Perseroan dengan tambahan produksi bijih nikel dari Blok Bahadopi 1 untuk melengkapi Blok Sorowako yang telah beroperasi selama ini,” tegas Wiwik.
Keputusan untuk menggandeng mitra lokal seperti PT Antareja Mahada Makmur juga sejalan dengan komitmen Vale terhadap kemitraan strategis yang mendukung pertumbuhan regional dan pemberdayaan sumber daya lokal.
Proyek Bahadopi dan Komitmen Keberlanjutan Vale
Sebagai bagian dari proyek besar Bahadopi, PT Vale Indonesia juga tengah membangun smelter baru di wilayah tersebut, yang rencananya akan beroperasi dalam beberapa tahun ke depan. Smelter ini akan memanfaatkan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk memproses nikel laterit berkelas rendah menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) bahan baku utama baterai kendaraan listrik (EV).
Langkah ini konsisten dengan target jangka panjang pemerintah Indonesia untuk mempercepat industrialisasi tambang dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri, sejalan dengan visi transisi energi hijau.
PT Vale Indonesia juga telah menyatakan bahwa seluruh proyek pengembangan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan.
“Kami tetap berkomitmen terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan yang inklusif dan bertanggung jawab,” ujar perwakilan manajemen Vale sebelumnya dalam laporan tahunan perusahaan.
Komitmen Investasi dan Target Produksi
PT Vale Indonesia telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) yang signifikan untuk mendukung pengembangan proyek Bahadopi. Selain kontrak jasa pertambangan ini, perusahaan juga terus memperkuat infrastruktur, membangun jalan tambang, serta melakukan pembebasan lahan secara berkelanjutan.
Proyek Blok Bahadopi sendiri diharapkan dapat menghasilkan tambahan produksi sekitar 10 juta ton bijih nikel per tahun saat mencapai kapasitas penuh.
Dengan dukungan kontraktor jasa pertambangan seperti PT Antareja Mahada Makmur, target tersebut diproyeksikan lebih cepat tercapai.
Dampak Positif terhadap Pasar dan Mitra Strategis
Penandatanganan kerja sama ini juga menunjukkan stabilitas dan konsistensi Vale dalam menjaga rantai pasok nikel di tengah naiknya permintaan global, khususnya untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik dan elektrifikasi industri.
Sebagai pemain besar di pasar nikel Indonesia, Vale secara aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan domestik dan internasional, termasuk kemitraan strategis dengan MIND ID dan raksasa tambang asal Tiongkok, Zhejiang Huayou Cobalt.
Prospek Saham INCO dan Sentimen Investor
Kabar kerja sama ini memberikan sinyal positif terhadap kinerja saham PT Vale Indonesia (INCO) di Bursa Efek Indonesia. Sentimen pasar menguat terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan yang didukung oleh proyek-proyek ekspansi dan hilirisasi.
Saham INCO yang sempat bergerak stagnan kini diperkirakan akan mengalami penguatan, seiring optimisme terhadap kenaikan produksi dan profitabilitas dari kawasan Blok Bahadopi.
Analis pasar menilai bahwa perjanjian jasa pertambangan ini akan memberikan kepercayaan tambahan kepada investor mengenai keberlanjutan dan efektivitas ekspansi Vale di luar wilayah operasional tradisional.