Fisikawan Teliti Cara Memotong Bawang Tanpa Menangis: Pendekatan Ilmiah untuk Mengatasi Mata Perih

Senin, 19 Mei 2025 | 14:01:41 WIB
Fisikawan Teliti Cara Memotong Bawang Tanpa Menangis: Pendekatan Ilmiah untuk Mengatasi Mata Perih

JAKARTA - Bagi banyak orang, memotong bawang sering kali berujung pada mata perih dan air mata yang tak terhindarkan. Fenomena ini telah lama menjadi misteri sehari-hari yang mengganggu kenyamanan di dapur. Namun, sekelompok fisikawan kini mencoba mengungkap penyebab ilmiah di balik reaksi ini dan mencari solusi yang lebih efektif.

Mengapa Memotong Bawang Bisa Menyebabkan Mata Perih?

Saat bawang dipotong, sel-sel bawang yang rusak melepaskan enzim yang disebut alliinase. Enzim ini mengubah senyawa yang terkandung dalam bawang menjadi asam sulfenat, yang kemudian berubah menjadi gas bernama syn-Propanethial-S-oxide. Gas ini menguap ke udara dan ketika terhirup, akan bereaksi dengan air mata di mata, membentuk asam sulfat yang menyebabkan iritasi dan rasa perih.

Pendekatan Ilmiah untuk Mengurangi Mata Perih

Fisikawan dari berbagai institusi kini melakukan penelitian untuk memahami lebih dalam mekanisme ini dan mencari cara untuk mengurangi atau menghilangkan efek samping yang tidak nyaman ini. Beberapa pendekatan ilmiah yang sedang diteliti antara lain:

1. Penggunaan Pisau dengan Ketajaman Optimal

Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah gas iritan yang dilepaskan adalah tingkat kerusakan sel bawang saat dipotong. Pisau yang tumpul cenderung merobek lebih banyak sel, melepaskan lebih banyak gas. Sebaliknya, pisau yang tajam dapat memotong dengan lebih presisi, mengurangi jumlah gas yang terlepas.

2. Penyimpanan Bawang dalam Suhu Dingin

Menyimpan bawang dalam suhu dingin sebelum dipotong dapat memperlambat reaksi kimia yang menghasilkan gas iritan. Penurunan suhu ini dapat mengurangi jumlah gas yang dilepaskan ke udara.

3. Penggunaan Alat Pelindung Diri

Beberapa penelitian menyarankan penggunaan alat pelindung diri, seperti kacamata pelindung atau masker, untuk mencegah gas iritan langsung mengenai mata dan saluran pernapasan.

4. Modifikasi Teknik Memotong

Teknik memotong juga berperan penting. Memotong bawang dengan cara tertentu dapat meminimalkan jumlah gas yang dilepaskan. Misalnya, menghindari pemotongan bagian akar bawang yang mengandung senyawa sulfur lebih tinggi.

Solusi Praktis yang Sudah Dikenal Masyarakat

Sebelum penelitian ilmiah ini, masyarakat telah mengembangkan beberapa trik untuk mengurangi efek perih saat memotong bawang:

Mendinginkan Bawang: Menyimpan bawang dalam kulkas selama 10-15 menit sebelum dipotong dapat memperlambat pelepasan gas iritan.

Menggunakan Pisau Tajam: Pisau yang tajam dapat meminimalkan kerusakan sel bawang, mengurangi jumlah gas yang dilepaskan.

Memotong di Bawah Air Mengalir: Memotong bawang di bawah air mengalir dapat membantu mengalirkan gas iritan sebelum mencapai mata.

Menggunakan Kipas Angin: Menyalakan kipas angin saat memotong bawang dapat membantu mengalihkan gas iritan dari area mata.

Mengunyah Permen Karet: Mengunyah permen karet saat memotong bawang dapat membantu mengurangi rasa perih di mata.

Harapan dari Penelitian Ilmiah

Dengan pendekatan ilmiah ini, diharapkan dapat ditemukan metode yang lebih efektif dan praktis untuk mengurangi atau menghilangkan efek perih saat memotong bawang. Selain itu, penelitian ini juga dapat membuka wawasan baru dalam memahami reaksi kimia yang terjadi saat memotong bawang dan bagaimana cara mengendalikannya.

Fenomena mata perih saat memotong bawang bukanlah hal yang baru, namun dengan pendekatan ilmiah, kita semakin memahami penyebab dan cara mengatasinya. Melalui penelitian yang sedang berlangsung, diharapkan dapat ditemukan solusi yang lebih efektif dan praktis, sehingga kegiatan memasak menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Bagi Anda yang sering mengalami mata perih saat memotong bawang, mencoba beberapa trik praktis yang telah dikenal masyarakat dapat membantu mengurangi efek tersebut. Namun, dengan adanya penelitian ilmiah ini, kita berharap dapat segera memiliki solusi yang lebih ilmiah dan efisien.

Terkini