Meskipun OPEC+ berpendapat bahwa langkah ini didasarkan pada "fundamental pasar yang sehat dan prospek pasar yang positif," beberapa analis memperingatkan bahwa percepatan produksi dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Barclays, misalnya, menurunkan proyeksi harga minyak Brent untuk tahun 2025 menjadi $66 per barel dan untuk tahun 2026 menjadi $60 per barel, mengingat peningkatan pasokan yang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Komentar dari Anggota OPEC+
Beberapa negara anggota OPEC+ yang sebelumnya melampaui kuota produksi mereka, seperti Irak dan Kazakhstan, diharapkan untuk mengkompensasi kelebihan produksi tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Namun, keputusan untuk mempercepat peningkatan produksi menunjukkan bahwa OPEC+ berusaha untuk menyeimbangkan pasar energi global dan menjaga stabilitas harga minyak.
Implikasi bagi Konsumen dan Ekonomi Global
Bagi konsumen, terutama di negara-negara pengimpor minyak, peningkatan produksi dapat berarti harga energi yang lebih rendah. Namun, bagi negara-negara penghasil minyak, terutama yang bergantung pada pendapatan dari ekspor minyak, langkah ini dapat menekan pendapatan mereka jika harga minyak terus menurun.
Selain itu, keputusan ini dapat mempengaruhi kebijakan moneter global, terutama di negara-negara dengan inflasi tinggi dan suku bunga yang meningkat. Penurunan harga energi dapat membantu meredakan tekanan inflasi, tetapi juga dapat mempengaruhi pendapatan negara-negara penghasil minyak yang bergantung pada ekspor energi.