AREMA FC

Arema FC Hadapi Jadwal Berat, Tantangan di Tengah Tren Positif

Arema FC Hadapi Jadwal Berat, Tantangan di Tengah Tren Positif
Arema FC Hadapi Jadwal Berat, Tantangan di Tengah Tren Positif

JAKARTA - Arema FC, tim yang dijuluki Singo Edan, menghadapi bulan September dengan tantangan besar di BRI Super League 2025/2026. Setelah mengakhiri bulan sebelumnya dengan tren tak terkalahkan, tim asuhan Pelatih Marcos Santos dituntut untuk mempertahankan performa solid meski menghadapi jadwal padat dan beberapa kendala pemain.

Tren Positif Awal Musim

Di awal musim, Arema FC berhasil menorehkan catatan impresif. Empat laga terakhir pada bulan Agustus memberikan delapan poin dari dua kemenangan dan dua hasil imbang. Torehan ini menempatkan Singo Edan di posisi ketiga klasemen sementara, menunjukkan stabilitas tim di bawah arahan Marcos Santos.

Tren positif ini menjadi modal berharga saat tim bersiap menghadapi jadwal berat di bulan September, termasuk dua laga kandang beruntun yang diprediksi menjadi ujian berat bagi mental dan taktik tim.

Jadwal Krusial Bulan September

Setelah jeda FIFA Matchday, Arema akan langsung menghadapi rangkaian pertandingan penting. Laga pertama adalah menjamu Dewa United Banten FC di Stadion Kanjuruhan. Partai ini menjadi peluang tim untuk menambah poin dan memperkuat posisi di papan atas.

Selanjutnya, Arema akan menghadapi laga yang paling dinantikan penggemar, yakni bertemu Persib Bandung di kandang sendiri. Pertandingan ini tidak hanya soal tiga poin, tetapi juga gengsi antara dua tim papan atas, yang menjadi tolok ukur kemampuan tim menghadapi lawan berat.

Bulan September akan ditutup dengan laga tandang melawan Persis Solo di Stadion Manahan. Meskipun bertindak sebagai tim tamu, Arema harus tetap fokus untuk mengamankan poin demi menjaga tren positif yang telah dibangun sejak awal musim.

Tantangan di Lini Belakang

Meski menyongsong jadwal krusial, Arema harus menghadapi kendala besar di lini belakang. Bek kanan utama, Achmad Maulana Syarif, dipastikan absen panjang akibat cedera anterior cruciate ligament (ACL) saat melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC. General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menjelaskan bahwa pemain harus menjalani operasi dan diperkirakan menepi hingga sembilan bulan.

“Dia menangis tapi kami terus memberikan dukungan sampai dia sembuh. Saya juga menyampaikan ke Achmad kalau ini risiko dari pekerjaan,” ungkap Yusrinal. Kepergian Achmad menjadi tantangan bagi tim untuk menjaga stabilitas lini belakang, terutama di laga-laga krusial melawan tim papan atas.

Selain kehilangan Achmad, Arema juga harus melepas dua pemain muda, Arkhan Fikri dan Salim Tuahrea, yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia. Meskipun begitu, manajemen menegaskan bahwa komposisi pemain tetap proporsional dan siap dimaksimalkan untuk menghadapi semua pertandingan.

Ketajaman Lini Depan

Di sisi lain, sektor serangan Arema menunjukkan performa impresif. Striker asal Brasil, Dalberto, sejauh ini menjadi mesin gol tim dengan enam gol, menjadikannya pemain tersubur di liga sejauh ini. Catatan ini menempatkan Dalberto lebih produktif dibandingkan penyerang Persija Jakarta, Maxwell, yang baru mencetak empat gol dari empat pertandingan.

Performa lini depan yang tajam menjadi modal penting bagi Arema untuk mengatasi absennya beberapa pemain kunci di lini belakang. Kolaborasi antara lini depan dan gelandang menjadi kunci agar tim tetap kompetitif di laga-laga penting mendatang.

Strategi dan Fokus Pelatih

Pelatih Marcos Santos dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan lini belakang yang kehilangan Achmad Maulana dengan agresivitas lini depan yang produktif. Strategi rotasi pemain, pemanfaatan stok pemain muda, dan disiplin taktik menjadi fokus utama agar tim tetap solid menghadapi lawan berat.

Santos juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi mental tim. Dua laga kandang beruntun diharapkan mampu menjadi momentum untuk meraih poin penuh, sekaligus membangun kepercayaan diri sebelum menghadapi laga tandang di Solo.

Harapan dan Target Arema FC

Dengan tren positif yang telah dibangun, Arema FC menargetkan untuk tetap berada di papan atas klasemen. Laga melawan Dewa United dan Persib Bandung menjadi momen penting untuk mengamankan posisi, sementara laga tandang ke Solo diharapkan menjadi ujian kemampuan tim menghadapi tekanan di markas lawan.

Selain itu, keberhasilan mempertahankan performa solid di tengah absennya pemain kunci akan menunjukkan kedalaman skuad dan kekuatan mental tim. Fokus pada kerja sama tim, disiplin taktik, dan ketajaman lini depan menjadi prioritas utama.

Bulan September menjadi periode penting bagi Arema FC. Dengan jadwal padat yang melibatkan dua bigmatch di kandang sendiri dan laga tandang ke Solo, tim dituntut untuk mempertahankan tren positif awal musim.

Meski menghadapi kendala absennya Achmad Maulana dan pemanggilan pemain muda ke Timnas U-23, Arema tetap optimistis. Ketajaman lini depan, kolaborasi pemain, dan strategi pelatih Marcos Santos diharapkan mampu menjaga stabilitas tim, sekaligus memperkuat posisi di klasemen BRI Super League.

Dengan fokus, kerja sama, dan dukungan suporter di Stadion Kanjuruhan, Arema FC siap menghadapi tantangan berat dan membuktikan kualitas Singo Edan di awal musim Super League 2025/2026.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index