JAKARTA - Dinamika pasar modal Indonesia kembali mencatatkan langkah strategis dari PT Buana Graha Utama. Perusahaan yang berstatus sebagai pemegang saham pengendali PT Multi Indocitra Tbk (IDX: MICE) ini kembali memperkuat posisinya lewat penambahan kepemilikan saham. Keputusan ini menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung keberlanjutan bisnis MICE, sekaligus mencerminkan strategi investasi yang konsisten.
Penambahan Saham di Awal September 2025
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/9), Corporate Secretary MICE, Ali Arifin, menyampaikan bahwa PT Buana Graha Utama membeli sebanyak 8.096.000 lembar saham MICE. Transaksi ini dilakukan pada 1 September 2025 dengan harga Rp500 per lembar saham.
“Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Ali Arifin dalam keterangan resmi.
Dengan adanya transaksi ini, porsi kepemilikan PT Buana Graha Utama di MICE naik signifikan menjadi 285.736.218 lembar saham atau setara 47,62%. Sebelumnya, kepemilikan perusahaan tercatat sebanyak 277.640.218 lembar saham atau sekitar 46,27%.
Langkah Konsisten Tambah Investasi
Perlu dicatat, aksi korporasi ini bukan kali pertama dilakukan PT Buana Graha Utama. Sebelumnya, pada 25 Juni 2025, perusahaan juga tercatat membeli 29.000 lembar saham MICE dengan harga Rp460 per saham. Meski jumlahnya relatif kecil, transaksi tersebut menjadi sinyal awal bahwa perusahaan memiliki niat untuk terus menambah kepemilikan.
Kini, dengan tambahan 8 juta lebih saham pada September 2025, strategi akumulasi yang dilakukan terlihat semakin nyata. Pola ini mencerminkan keyakinan Buana Graha Utama terhadap prospek bisnis dan kinerja jangka panjang MICE.
Arti Penting Kepemilikan Hampir 50%
Setelah transaksi terbaru ini, kepemilikan Buana Graha Utama mencapai 47,62%. Angka ini semakin mendekati batas psikologis 50%, yang kerap dipandang sebagai tonggak penting dalam struktur kepemilikan emiten terbuka.
Kepemilikan hampir setengah dari total saham menunjukkan dominasi yang kuat dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Dengan begitu, Buana Graha Utama tidak hanya berperan sebagai pemegang saham besar, tetapi juga menjadi motor penggerak arah bisnis MICE ke depan.
Strategi Investasi di Tengah Dinamika Pasar
Langkah menambah saham di MICE dilakukan di tengah dinamika pasar modal yang fluktuatif. Harga saham MICE sendiri sempat bergejolak dalam beberapa bulan terakhir. Namun, keputusan Buana Graha Utama untuk tetap menambah investasi memperlihatkan keyakinan terhadap fundamental perusahaan.
Jika dilihat dari harga transaksi, yaitu Rp500 per saham, nilai total investasi tambahan yang dikucurkan mencapai sekitar Rp4,05 miliar. Jumlah ini cukup signifikan dan mempertegas keseriusan perusahaan dalam mengamankan posisinya.
Prospek Bisnis Multi Indocitra Tbk
Sebagai informasi, PT Multi Indocitra Tbk (MICE) dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk-produk kebutuhan ibu dan anak, serta perawatan kulit. Beberapa merek yang dikelola perusahaan memiliki pangsa pasar yang cukup kuat, sehingga memberikan prospek positif bagi investor.
Pertumbuhan sektor konsumer di Indonesia yang terus meningkat, terutama pada segmen ibu dan anak, menjadi salah satu faktor yang mendorong minat investasi. Ditambah lagi, loyalitas konsumen terhadap produk yang dipasarkan MICE menjadikan perusahaan ini relatif tahan banting terhadap tekanan ekonomi.
Komitmen Jangka Panjang
Melihat pola transaksi sebelumnya dan pernyataan resmi manajemen, jelas bahwa tujuan Buana Graha Utama bukan sekadar mencari keuntungan jangka pendek dari fluktuasi harga saham. Sebaliknya, perusahaan lebih menekankan pada strategi investasi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem bisnis yang sudah ada.
Dengan kepemilikan hampir 50%, Buana Graha Utama memiliki leverage lebih besar dalam menentukan arah pengembangan usaha MICE, baik dari sisi inovasi produk, perluasan pasar, maupun kolaborasi strategis dengan mitra bisnis.
Implikasi bagi Investor Lain
Bagi investor publik yang juga menaruh perhatian pada saham MICE, langkah Buana Graha Utama bisa menjadi sinyal positif. Peningkatan kepemilikan saham oleh pemegang saham pengendali umumnya diartikan sebagai bentuk keyakinan bahwa valuasi perusahaan masih memiliki ruang pertumbuhan.
Namun demikian, investor tetap perlu berhati-hati. Meski aksi korporasi seperti ini dapat memperkuat sentimen pasar, faktor fundamental seperti laporan keuangan, tingkat pertumbuhan, serta kondisi makroekonomi tetap harus menjadi pertimbangan utama.