JAKARTA - Harapan Manchester United untuk meraih kemenangan perdana di musim baru Premier League 2025/2026 kembali pupus. Bertandang ke markas Fulham di Craven Cottage, Minggu, 24 Agustus 2025 malam WIB, Setan Merah hanya mampu membawa pulang satu poin setelah ditahan imbang 1-1.
Laga ini seolah menjadi cerminan awal musim United yang masih jauh dari kata meyakinkan. Dominasi di beberapa momen tak berujung pada hasil maksimal, bahkan keunggulan yang sempat diraih harus sirna dalam hitungan menit.
United Unggul, Tapi Tak Bertahan Lama
- Baca Juga Dimsum Mentai: Camilan Kekinian
Pertandingan berjalan sengit sejak menit awal. Fulham, yang tampil percaya diri di depan publik sendiri, tidak membiarkan Bruno Fernandes dan kawan-kawan leluasa mengembangkan permainan. United memang sempat terlihat lebih dominan di babak pertama, namun serangan mereka kerap mentah di lini belakang Fulham.
Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya hadir di menit ke-58. Situasi berawal dari bola mati, saat Leny Yoro menanduk bola ke arah gawang. Sundulan tersebut mengenai Rodrigo Muniz dan berbelok arah hingga mengecoh kiper Bernd Leno. Bola pun masuk ke gawang, membuat United unggul 1-0.
Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama. Fulham langsung bereaksi cepat. Masuknya Emile Smith Rowe di babak kedua menjadi keputusan jitu dari Marco Silva. Hanya butuh 93 detik bagi Smith Rowe untuk menyamakan kedudukan. Tendangannya yang keras berhasil menjebol gawang Altay Bayindir di menit ke-73.
Skor 1-1 membuat tensi pertandingan semakin meningkat. Kedua tim berusaha keras mencetak gol tambahan, tetapi hingga peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah.
Kritik untuk Manchester United
Hasil ini memperpanjang catatan buruk Manchester United di awal musim. Setelah sebelumnya kalah di laga pembuka, kini mereka kembali gagal menang. Baru satu poin yang bisa dikumpulkan dari dua pertandingan, jauh dari ekspektasi fans maupun manajemen.
Pelatih Ruben Amorim pun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Ia menilai para pemainnya kehilangan arah setelah mencetak gol.
"Kami mencetak gol dan kemudian lupa bagaimana cara kami bermain," ujar Amorim dikutip dari Reuters.
Menurutnya, tim seharusnya lebih agresif justru setelah unggul, bukan malah pasif dan memberi kesempatan lawan bangkit. "Kami sangat ingin menang. Kami mencetak gol dan semua yang di lapangan berpikir, 'Mari kita pertahankan keunggulan dan mencoba memenangkan pertandingan'. Bagi saya, itulah momen di mana kami harus lebih menekan lawan. Kami mencoba menekan lawan dengan sangat tinggi dan meninggalkan banyak ruang," katanya kepada BBC.
Penalti Bruno Fernandes Jadi Sorotan
Salah satu momen penting dalam pertandingan ini sebenarnya terjadi lebih awal. Bruno Fernandes, kapten United, gagal mengeksekusi penalti yang bisa saja membuka peluang bagi timnya untuk memimpin lebih cepat.
Bagi Fernandes, kegagalan ini terasa berat. Itu adalah kegagalan kelima dari titik putih sejak ia memperkuat Manchester United di Premier League sejak 2020.
Amorim mencoba memberikan pembelaan kepada sang kapten. "Saya pikir dia tidak terbiasa gagal mengeksekusi penalti. Dia tahu betapa pentingnya momen ini, bahwa ini bisa berdampak besar bagi tim," ujarnya.
Menurut Amorim, Fernandes memikul tanggung jawab yang sangat besar, dan kegagalan itu membuatnya semakin frustrasi di sisa pertandingan. "Selama pertandingan, dia tidak senang karena tidak terlibat dan memiliki begitu banyak tanggung jawab, dan saya pikir dia pikir kegagalan penalti itu sangat penting bagi kami," tambahnya.
Fulham Tampil Percaya Diri
Di sisi lain, Fulham patut diapresiasi. Meski menghadapi tim besar seperti Manchester United, pasukan Marco Silva tampil berani. Gol penyama kedudukan Smith Rowe menjadi bukti bahwa Fulham tidak gentar menghadapi tekanan.
Dengan hasil imbang ini, Fulham sudah mengoleksi dua poin dari dua laga. Meski belum meraih kemenangan, performa mereka cukup solid untuk ukuran tim yang masih dalam tahap mencari konsistensi.
Awal Musim yang Berat untuk United
Bagi Manchester United, start buruk ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar. Para pendukung sudah mulai menunjukkan keresahan, mengingat ekspektasi tinggi terhadap Ruben Amorim setelah menggantikan manajer sebelumnya.
Amorim sendiri mencoba tetap optimistis. Ia menegaskan timnya akan segera bangkit dan meraih hasil lebih baik di pekan-pekan berikutnya. "Kami hanya ingin memenangkan pertandingan. Para pemain tahu mereka bermain di klub yang membutuhkan peningkatan performa. Saya sangat yakin kami akan meraih banyak kemenangan," ujarnya.
Namun, satu hal yang jelas, United tak boleh terus-menerus membuang poin di awal musim jika tidak ingin tertinggal jauh dari para pesaingnya dalam perburuan gelar Premier League.