dokter

Dokter Ingatkan Bahaya Sarapan Tinggi Garam bagi Jantung

Dokter Ingatkan Bahaya Sarapan Tinggi Garam bagi Jantung
Dokter Ingatkan Bahaya Sarapan Tinggi Garam bagi Jantung

JAKARTA - Banyak orang memulai pagi dengan secangkir kopi dan hidangan favorit seperti roti, pastry, atau bacon. Namun, kebiasaan ini bisa menjadi bumerang bagi kesehatan jantung jika tidak diperhatikan kandungan garamnya. Dokter spesialis jantung Robert Segel, M.D. mengungkap bahwa sarapan tinggi natrium, bahkan yang rasanya tidak asin, dapat diam-diam meningkatkan risiko penyakit jantung.

Makanan seperti bagel, muffin, dan roti ternyata mengandung garam tersembunyi dalam jumlah signifikan. “Asupan natrium tinggi menyebabkan retensi cairan, meningkatkan tekanan darah, dan memicu risiko gagal jantung,” jelas Segel.

Dampak Nyata Konsumsi Garam Berlebihan di Pagi Hari

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi natrium dalam jumlah tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang membatasi asupan garamnya. Padahal, American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar asupan natrium harian tidak melebihi 1.500 mg. Sayangnya, rata-rata konsumsi masyarakat justru melampaui angka 3.300 mg per hari.

Produk daging olahan seperti bacon dan sosis menjadi penyumbang utama garam sekaligus lemak jenuh. Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang kemudian memicu penyumbatan pembuluh darah. Studi bahkan mencatat, mengonsumsi lebih dari 140 gram daging olahan per minggu bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 46%.

Kaitan dengan Risiko Diabetes

Tak hanya berdampak pada jantung, pola makan tinggi garam ternyata juga berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi natrium tertinggi dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 80% dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi natrium paling rendah.

Hal ini menjadi semakin mengkhawatirkan karena diabetes sendiri dapat melipatgandakan risiko penyakit jantung. Artinya, kombinasi pola makan tinggi garam dan kadar gula darah yang tidak terkontrol akan menjadi ancaman ganda bagi kesehatan kardiovaskular.

Kekurangan Serat di Menu Sarapan

Banyak menu sarapan populer mengandung sedikit serat, padahal serat, terutama serat larut, memiliki manfaat besar bagi kesehatan jantung. Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah.

Beberapa sumber serat larut yang direkomendasikan meliputi oatmeal, apel, pir, pisang, dan jeruk. Memasukkan bahan-bahan ini dalam menu sarapan dapat memberikan perlindungan ekstra bagi jantung sekaligus membantu menjaga kesehatan pencernaan.

Langkah Sederhana untuk Sarapan Ramah Jantung

Para ahli gizi memberikan sejumlah tips praktis untuk memastikan pagi dimulai dengan cara yang lebih sehat dan aman bagi jantung:

Minum air putih sebelum kopi — membantu melancarkan sirkulasi dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Tambahkan minimal 5 gram serat ke menu sarapan — dapat berupa oatmeal, buah segar, atau sayuran.

Pilih protein berkualitas tinggi — seperti telur, yogurt tawar, kefir, atau keju rendah garam.

Batasi gula tambahan — demi mengurangi risiko stroke dan gagal jantung.

Lakukan aktivitas fisik ringan selama 10–15 menit di pagi hari untuk membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

Luangkan waktu untuk relaksasi — membantu mengelola stres yang juga berdampak pada kesehatan jantung.

Berjemur di bawah sinar matahari pagi — terbukti membantu menurunkan tekanan darah pada malam hari.

Pentingnya Mengurangi Garam di Awal Hari

Segel menegaskan bahwa mengurangi konsumsi garam, khususnya saat sarapan, dapat memberikan manfaat besar jika dibarengi dengan kebiasaan sehat lainnya. “Memulai hari dengan nutrisi tepat, tubuh bergerak, dan pikiran tenang adalah investasi kesehatan terbaik,” ujarnya.

Menurutnya, langkah kecil seperti mengganti roti olahan tinggi garam dengan oatmeal, atau memilih protein rendah natrium, bisa membawa perbedaan signifikan dalam jangka panjang.

Pagi hari adalah momentum penting untuk mengatur ritme tubuh. Sarapan yang tepat dapat menjadi pondasi energi, namun jika dipenuhi dengan garam berlebih, manfaatnya bisa hilang bahkan berbalik menjadi ancaman.

Dengan membatasi asupan natrium, menambah serat, memilih sumber protein berkualitas, dan menerapkan aktivitas fisik ringan, risiko penyakit jantung bisa ditekan sejak dini. Pesan dari para ahli jelas: jantung yang sehat dimulai dari pilihan bijak di meja makan, bahkan sebelum hari benar-benar dimulai.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index