JAKARTA - Dari Medan hingga panggung internasional, Egy Maulana Vikri membuktikan diri sebagai salah satu talenta sepak bola muda terbaik Indonesia yang berhasil menembus kompetisi luar negeri dan mengukir prestasi membanggakan. Kisah perjalanan kariernya yang penuh lika-liku dimulai sejak kecil di kota kelahirannya, dan kini terus berlanjut dengan kiprah yang semakin bersinar bersama klub dan Timnas Indonesia.
Lahir pada 7 Juli 2000 di Medan, Sumatera Utara, Egy Maulana Vikri mengawali karier sepak bolanya sejak usia dini dengan berlatih di Sekolah Sepak Bola Tasbi, tempat sang ayah menjadi pelatih. Bakat dan dedikasinya mulai menarik perhatian ketika ia bersama ASIOP Apacinti menjuarai Gothia Cup 2016 di Swedia, sekaligus menjadi top skor dengan 28 gol dan mendapatkan gelar pemain terbaik turnamen tersebut.
Kemenangan di Gothia Cup menjadi titik balik penting dalam karier Egy. Tawaran dari klub Eropa pun mengalir, salah satunya dari Lechia Gdansk di Polandia yang kemudian ia perkuat sejak 2018. Meski sempat menghadapi tantangan dengan minimnya menit bermain di sana, Egy tidak menyerah dan terus berusaha meningkatkan kemampuan hingga akhirnya berlabuh ke FK Senica di Slovakia pada 2021.
- Baca Juga 6 Shio Lepas Beban, Raih Keberuntungan
Di FK Senica, Egy mencatatkan performa yang lebih konsisten dengan 26 kali penampilan serta torehan dua gol dan empat assist. Ia melanjutkan kariernya di klub Slovakia lain, FC ViOn, pada musim berikutnya sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah air pada 2023 dengan bergabung bersama Dewa United di Liga 1 Indonesia.
Kontrak empat tahun bersama Dewa United membuat Egy semakin menunjukkan kualitasnya di level domestik. Dalam 70 pertandingan, ia sudah mengemas 21 gol dan 17 assist, menjadi salah satu pemain kunci klub tersebut. Kiprahnya tidak hanya berhenti di level klub, Egy juga telah tampil dalam berbagai jenjang Timnas Indonesia, mulai dari U19, U23, hingga senior, dengan total 64 penampilan dan delapan gol di level senior.
Selain perjalanan kariernya, kehidupan pribadi Egy juga menarik perhatian. Ia menikah dengan Adiba Khanza, putri dari almarhum Ustadz Jeffry Al Buchori, pada Desember 2023. Walaupun seorang publik figur, Egy tetap menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan keluarga yang harmonis.
Dari sisi finansial, nilai pasar Egy Maulana Vikri diperkirakan mencapai 350.000 euro atau sekitar Rp 6,6 miliar menurut Transfermarkt. Hal ini menjadi indikator penting dalam menentukan besaran gaji yang diterimanya, yaitu sekitar Rp 4,3 miliar per tahun di Dewa United, yang setara dengan Rp 333 juta per bulan.
Prestasi yang diraih Egy selama ini cukup beragam dan membanggakan. Bersama klubnya di Polandia, ia berhasil menjuarai Polish Cup pada musim 2018/2019 dan Polish Super Cup tahun 2019. Di level internasional, Egy juga meraih medali perak SEA Games 2019 dan medali perunggu SEA Games 2021 bersama Timnas U23, serta menjadi bagian dari skuad runner-up Piala AFF 2020.
Perjalanan karier Egy Maulana Vikri menggambarkan sosok atlet muda yang tidak hanya berbakat tetapi juga memiliki tekad kuat untuk terus berkembang dan membawa nama Indonesia lebih dikenal di kancah sepak bola dunia. Kiprah dan pencapaiannya memberikan inspirasi bagi generasi muda, membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kesempatan yang tepat, pemain Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Melihat rekam jejak dan kontribusinya, Egy tidak hanya menjadi andalan di lapangan hijau, tetapi juga figur yang memperkuat eksistensi sepak bola Indonesia di pentas global. Ke depan, kiprah Egy diharapkan terus berkembang dan menambah koleksi prestasi yang membanggakan bagi bangsa.