JAKARTA - Upaya pemerataan layanan kesehatan di wilayah Kalimantan Timur kembali mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Kementerian Kesehatan menugaskan puluhan tenaga kesehatan ke sejumlah daerah di provinsi tersebut, terutama wilayah yang selama ini membutuhkan dukungan tenaga medis tambahan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa total ada 26 tenaga kesehatan yang sudah ditempatkan di daerah penugasan masing-masing. Penempatan ini, katanya, merupakan bagian dari Program Penugasan Khusus Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Periode I Tahun 2025.
“Tenaga kesehatan tersebut sudah berada di daerah penugasan masing-masing dan mulai bertugas untuk mendukung program penguatan layanan kesehatan,” ujar Jaya di Samarinda.
Masa Tugas Dua Tahun di Daerah Penugasan
Berdasarkan Surat Tugas Direktur Pendayagunaan SDM Kesehatan Kemenkes Nomor PG.01.05/F.IV/3550/2025, masa penugasan para tenaga kesehatan ini berlangsung selama dua tahun, mulai 1 Agustus 2025 hingga 31 Juli 2027. Selama periode tersebut, mereka akan fokus melayani masyarakat di fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.
Formasi tenaga yang dikirim cukup beragam. Terdapat dokter, dokter gigi, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, terapis gigi dan mulut, serta tenaga teknologi laboratorium medik. Keberagaman profesi ini diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan layanan kesehatan di daerah.
Distribusi Penugasan di Beberapa Kabupaten
Salah satu daerah yang mendapat penempatan tenaga medis adalah Kabupaten Berau. Di wilayah ini, seorang dokter ditempatkan di Puskesmas Tepian Buah/Segah. Selain itu, tenaga kesehatan juga dikirim ke Puskesmas Labanan Makmur.
Tak hanya Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur juga menjadi lokasi penerimaan tenaga kesehatan. Penempatan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan masing-masing daerah, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan sumber daya manusia di sektor kesehatan.
Mendorong Akses Layanan Kesehatan yang Merata
Penugasan ini bukan hanya soal menambah jumlah tenaga medis, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam mendorong pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Menurut Jaya, kehadiran tenaga medis yang beragam di fasilitas kesehatan daerah akan memberikan dampak signifikan. Dengan adanya dokter, tenaga gizi, dan tenaga laboratorium, pelayanan bisa lebih komprehensif dan masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota besar untuk mendapatkan layanan tertentu.
“Penempatan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kesehatan untuk memastikan setiap warga, di mana pun mereka berada, memiliki akses yang setara terhadap pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Tantangan dan Harapan di Lapangan
Meski demikian, penempatan tenaga kesehatan di daerah memiliki tantangan tersendiri. Fasilitas yang terbatas, jarak yang jauh antarwilayah, hingga kondisi geografis yang menantang sering menjadi hambatan. Namun, para tenaga kesehatan yang telah dipilih untuk program ini diharapkan memiliki kesiapan mental dan fisik untuk mengabdi di lokasi penugasan.
Program Penugasan Khusus ini juga menjadi kesempatan bagi tenaga medis untuk mengasah kemampuan dan memperluas pengalaman dalam menghadapi berbagai situasi kesehatan di lapangan. Dengan masa tugas dua tahun, diharapkan mereka dapat memberikan kontribusi nyata dan meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan.
Sinergi Pusat dan Daerah
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Dinas Kesehatan Kaltim berperan dalam memastikan para tenaga medis yang ditugaskan mendapatkan dukungan administratif, fasilitas pendukung, serta lingkungan kerja yang kondusif.
Selain itu, keterlibatan masyarakat juga diharapkan dapat membantu kelancaran tugas para tenaga kesehatan. Partisipasi warga dalam menjaga kesehatan lingkungan, memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia, dan mendukung kegiatan edukasi kesehatan akan membuat program ini lebih efektif.
Komitmen Berkelanjutan
Penempatan 26 tenaga kesehatan ini hanyalah salah satu tahap dari program jangka panjang pemerintah untuk memperkuat sektor kesehatan di daerah. Kemenkes terus memantau dan mengevaluasi hasil program agar distribusi tenaga medis di seluruh wilayah Indonesia semakin merata.
Dengan adanya tambahan tenaga kesehatan, masyarakat di Berau, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur diharapkan dapat merasakan langsung manfaat dari layanan yang lebih dekat dan mudah diakses.
Jaya menegaskan, program ini bukan hanya untuk memenuhi kekurangan tenaga medis, tetapi juga untuk membangun sistem layanan yang berkelanjutan. “Kami berharap para tenaga kesehatan ini dapat memberikan pelayanan terbaik dan menjadi penggerak dalam peningkatan kualitas kesehatan di wilayah tugasnya,” pungkasnya.