Basket

DBL Bali 2025: Spirit Basket Sejak Dini

DBL Bali 2025: Spirit Basket Sejak Dini
DBL Bali 2025: Spirit Basket Sejak Dini

JAKARTA - Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Bali kembali hadir, membuka rangkaian panjang musim kompetisi 2025–2026 yang sangat dinanti para pecinta basket pelajar. Digelar di GOR Purna Krida, Badung, gelaran ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan para pelajar dalam olahraga bola basket, tetapi juga simbol komitmen terhadap pembentukan karakter generasi muda Bali melalui semangat kompetitif dan sportivitas.

Sebanyak 35 tim telah terdaftar untuk ikut ambil bagian dalam DBL Bali 2025. Mereka tidak hanya bersaing demi gelar juara, namun juga membawa semangat tinggi yang telah menjadi ciri khas kompetisi ini sejak pertama kali diadakan di Pulau Dewata pada 2009. Kala itu, SMAN 1 Denpasar langsung mencetak sejarah dengan menggandengkan gelar juara kategori putra dan putri. Prestasi tersebut menjadikan sekolah ini sebagai satu dari hanya tiga sekolah di Indonesia yang berhasil menyapu bersih gelar juara sejak awal partisipasi.

Meskipun DBL secara nasional sudah bergulir sejak 2004, butuh waktu lima tahun bagi Bali untuk menjadi bagian dari ekosistem kompetisi ini. Salah satu alasannya adalah kompleksitas regulasi yang dibawa DBL melalui konsep student-athlete. Konsep ini menjadikan nilai akademik sebagai syarat utama, bukan hanya kemampuan di lapangan.

Siswa yang tidak naik kelas atau memiliki nilai rapor di bawah standar tertentu tidak diperkenankan bermain. Siswa pindahan pun tidak otomatis bisa berlaga karena adanya ketentuan khusus yang mencegah perpindahan semata demi kebutuhan tim. Nilai minimal rapor untuk Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika harus di atas atau sama dengan “6”, dan tidak boleh ada nilai di bawah “4”. Ketentuan ini menjadi penanda bahwa kualitas akademis dan integritas pribadi menjadi perhatian utama dalam DBL.

“Waktu awal (DBL 2004) itu kesannya aneh karena pakai regulasi kita (menganut konsep student athlete). Sekarang justru yang paling lumrah ya regulasinya DBL,” ujar Azrul Ananda, pendiri DBL Indonesia, dalam sebuah kesempatan.

Semangat student-athlete ini kini menjadi rujukan banyak kompetisi sejenis. DBL bukan sekadar turnamen basket; ia telah berevolusi menjadi wadah pembinaan karakter anak muda Indonesia. Tak heran jika setiap tahunnya, dari berbagai daerah, para pemain terbaik dipilih untuk mengikuti program DBL Camp tahapan seleksi menuju skuad prestisius DBL Indonesia All-Star.

Bali menjadi wilayah yang konsisten menyumbang pemain untuk DBL Indonesia All-Star sejak 2010. Para pemain yang lolos seleksi ini diberi kesempatan berlatih dan bertanding di Amerika Serikat, sekaligus merasakan atmosfer basket internasional. Sejumlah alumni bahkan telah meniti karier profesional, seperti Julian Chalias yang kini memperkuat tim Satria Muda, atau Winston Swenjaya yang bermain untuk Tangerang Hawks.

Selain di lapangan, eksistensi alumni DBL juga bersinar di berbagai bidang lain. Dewa Ayu Made Sriartha, alumni All-Star 2015, sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 2023 untuk timnas basket putri Indonesia, dan kini melanjutkan studi S2 di Universitas Airlangga. Ida Ayu Draupadi Dewi, lulusan All-Star 2010, kini berprofesi sebagai dokter gigi. Ada pula Nirmala Ratih Wijaya dan Winda Ayu Astari yang kini menjalankan bisnis kuliner di Bali dan turut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Menurut Azrul Ananda, DBL memang bukan semata untuk mencetak atlet profesional, tetapi menyiapkan anak-anak muda agar mampu berkiprah secara profesional di berbagai bidang kehidupan. “Mungkin 99 persen pemain berhenti basket setelah SMA. Tapi mereka harus menjadi profesional di bidangnya masing-masing. Apa yang mereka dapat selama mengikuti kompetisi DBL, harapannya bisa mereka terapkan di bidangnya masing-masing, salah satunya sportivitas dan kedisiplinan,” jelasnya.

Selain kompetisi utama, musim ini juga diramaikan dengan gelaran AZA 3X3 Competition 2025-2026, menambah variasi dalam pengembangan keterampilan atlet muda. DBL tahun ini akan diselenggarakan di 31 kota dan 22 provinsi, menjadikannya kompetisi basket pelajar terbesar dan paling merata secara geografis di Indonesia.

Seluruh pertandingan juga akan disiarkan langsung melalui channel YouTube DBL Play, memungkinkan masyarakat luas menyaksikan talenta muda Indonesia berlaga dari mana pun. Dukungan dari Kopi Good Day sebagai brand anak muda turut memperkuat ekosistem DBL yang dekat dengan semangat dan energi generasi pelajar masa kini.

DBL Bali 2025 bukan hanya soal perebutan gelar juara, tetapi tentang merawat warisan dan semangat yang telah tumbuh selama lebih dari satu dekade. Di balik riuhnya suara penonton dan gemuruh sepatu di lapangan, ada semangat kompetisi sehat, komitmen terhadap pendidikan, dan mimpi-mimpi besar yang mulai dirajut sejak usia muda.

Dengan persiapan matang dan dukungan penuh dari berbagai pihak, DBL Bali 2025 diyakini akan kembali menjadi ajang yang menginspirasi sekaligus membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi jalan pembentuk masa depan cerah bagi generasi muda.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index