PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI)

Perkuat Implementasi ESG, BSI Hadirkan Fasilitas Air Minum Gratis dan Beasiswa Pendidikan Lingkungan di Surabaya

Perkuat Implementasi ESG, BSI Hadirkan Fasilitas Air Minum Gratis dan Beasiswa Pendidikan Lingkungan di Surabaya
Foto: (Dari ki-ka): Direktur Riset & Pengembangan Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Fadlilatul Taufany, Branch Manager BSI Cabang Surabaya ITS Retno Zakiana, Komandan Korps Marinir Surabaya Argo Setiyono, dan Deputi Operasional

Surabaya, 2 Agustus 2025 — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus memperkuat komitmen implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui inisiatif BSI Sustainable Movement. Kali ini, BSI Region VIII Surabaya berkolaborasi dengan Korps Marinir Surabaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan fasilitas air minum gratis (drinking station) dan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa yang fokus di bidang lingkungan.

Peresmian drinking station dilakukan di Lapangan Bogowonto, Surabaya, sebuah lokasi yang dikenal sebagai ruang publik aktif untuk kegiatan kebugaran dan sosial warga. Inisiatif ini bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air minum dalam kemasan (AMDK). Selain itu, wujud komitmen BSI mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 6 tentang akses air bersih dan poin 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan.

Regional CEO BSI Region VIII Surabaya, Jajang Abdul Karim, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata BSI dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan. “Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti membawa tumbler sendiri dan mengisi air di drinking station. Ini bukan hanya tentang fasilitas, tapi juga perubahan pola pikir,” jelas Jajang.

Menurut Jajang, keberadaan drinking station ini berpotensi mengurangi limbah plastik hingga 48.000 botol per tahun, menyediakan 24.000 liter air bersih, serta menurunkan emisi karbon hingga 3,96 ton CO?e setiap tahun. “Dampaknya nyata, baik untuk lingkungan maupun untuk kebiasaan masyarakat yang lebih hijau,” tambahnya.

Komandan Pangkalan Korps Marinir Surabaya, Argo Setiyono, turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif BSI. Ia menyampaikan bahwa program semacam ini memperlihatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan kesadaran lingkungan. “Langkah kecil seperti ini dapat menghasilkan perubahan besar jika dilakukan secara konsisten dan melibatkan banyak pihak,” ujar Argo.

Menariknya, drinking station ini merupakan hasil karya anak bangsa melalui kolaborasi dengan ITS. Teknologi yang digunakan mampu menyaring air tanah maupun PDAM menjadi air layak konsumsi, menggunakan sistem filtrasi berlapis yang sudah melalui uji laboratorium serta sertifikasi kelayakan air minum di setiap lokasi pemasangan.

Sementara itu, Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat ITS, Fadlilatul Taufany, mengatakan bahwa ITS terus berupaya menciptakan inovasi yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Kolaborasi ini menjadi contoh konkret bagaimana teknologi, institusi pendidikan, dan sektor keuangan dapat bersatu untuk memberikan solusi terhadap isu lingkungan yang riil,” ungkap Fadlilatul.

BSI Scholarship

Selain infrastruktur, BSI juga memperkuat aspek sosial melalui pemberian beasiswa BSI Scholarship 2025 yang disalurkan secara nasional kepada 3.258 mahasiswa. Di Surabaya, beasiswa ini difokuskan untuk mahasiswa yang berkecimpung di bidang lingkungan sebagai bentuk investasi jangka panjang terhadap SDM yang peduli terhadap keberlanjutan.

“BSI percaya bahwa mencetak pemimpin masa depan yang unggul dan amanah harus dimulai dari pendidikan. Dengan fokus kepada bidang lingkungan, kami berharap akan lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap bumi dan sesama,” pungkas Jajang.

Komitmen BSI terhadap keberlanjutan juga tercermin dari kontribusi aktifnya dalam pembiayaan berkelanjutan. Hingga Maret 2025, BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp72,6 triliun, atau setara dengan 25,29% dari total portofolio pembiayaannya.

Angka tersebut mencakup Green Financing sebesar Rp14,6 triliun yang mendukung proyek-proyek ramah lingkungan, serta Social Financing sebesar Rp58 triliun yang ditujukan untuk mendorong pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index