Kesehatan

Cek Kesehatan Masuk Sekolah, Tangerang Bidik Generasi Emas

Cek Kesehatan Masuk Sekolah, Tangerang Bidik Generasi Emas
Cek Kesehatan Masuk Sekolah, Tangerang Bidik Generasi Emas

JAKARTA - Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kini tidak hanya berpusat di fasilitas layanan kesehatan. Di Kabupaten Tangerang, pemeriksaan kesehatan gratis (CKG) kini merambah langsung ke lingkungan sekolah menengah atas dan kejuruan. Program ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menjangkau generasi muda dan mempersiapkan mereka sebagai pilar pembangunan Indonesia Emas 2045.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang di Provinsi Banten secara aktif meluncurkan program CKG ini sebagai bentuk konkret dari program nasional yang diinisiasi Kementerian Kesehatan. Inisiatif ini menargetkan pelajar tingkat SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah yang tersebar di 29 kecamatan di wilayah tersebut.

Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, menekankan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari agenda strategis nasional. Ia menyatakan bahwa pelaksanaan perdana dilakukan secara serentak di seluruh kecamatan, menjangkau ratusan sekolah sekaligus. Menurutnya, program ini menjadi langkah penting dalam membangun generasi yang sehat, kuat, dan tangguh secara fisik maupun mental.

“Secara perdana kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis secara serentak di sekolah-sekolah yang ada di 29 kecamatan,” ungkapnya.

Rasyid menyampaikan bahwa CKG saat ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang sebelumnya telah diadakan dalam rangka memperingati ulang tahun daerah. Namun kini, pendekatan yang digunakan menjadi lebih terstruktur dan menyasar kelompok usia remaja di pendidikan menengah.

“Ini kita lakukan bagian dari kewajiban seluruh pemerintah daerah. Dan pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya dilakukan di sekolah, namun ada di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,” jelasnya.

Lebih jauh, Pemkab Tangerang menargetkan sekitar 1,2 juta jiwa sebagai penerima manfaat dari program ini. Angka itu mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong pemerataan akses layanan kesehatan gratis, terutama bagi pelajar dan masyarakat umum.

“Dan kita sebenarnya sudah laksanakan setiap tahun. Hanya saja sekarang Presiden Prabowo Subianto memerintahkan lagi untuk melaksanakan program itu,” ujarnya.

Program CKG ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga sehat secara jasmani dan rohani.

“Kami juga mendorong agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam kegiatan cek kesehatan gratis ini,” tambah Rasyid.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Kepala Dinas Kesehatan, dr Hendra Tarmizi, menjelaskan bahwa cakupan pemeriksaan dalam program CKG mencakup skrining mata, telinga, anemia, penyakit tidak menular (PTM), hingga penyakit menular. Pemeriksaan ini disesuaikan dengan kebutuhan remaja usia sekolah, yang rentan terhadap gangguan kesehatan akibat pola hidup dan tekanan belajar.

“Dan dalam kegiatan ini kita tambahkan adanya pemeriksaan dan pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri dalam hal penanganan stunting,” ujar dr Hendra.

Menurutnya, penambahan pemberian tablet zat besi merupakan langkah strategis dalam mencegah stunting sejak dini. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk menekan angka stunting nasional, yang menjadi salah satu tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Selain itu, program ini disebut sebagai salah satu quick win atau langkah cepat yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto. Skala pelaksanaannya pun tergolong besar, menjadikan program CKG ini sebagai salah satu pemeriksaan kesehatan massal terbesar yang pernah digelar oleh pemerintah daerah.

“Program ini merupakan salah satu quick win atau langkah inisiatif yang cepat dan mudah dicapai Presiden Prabowo Subianto serta menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah,” terang dr Hendra.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga akan terus berupaya mendorong partisipasi masyarakat secara luas. Kegiatan ini bukan hanya difokuskan pada pelajar, tetapi juga melibatkan elemen masyarakat lainnya, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun komunitas.

“Sesuai target Kemenkes yaitu sebanyak 30 persen dari jumlah penduduk. Jadi kita ada 1,2 juta harus dilayani kesehatan dalam pemeriksaan gratis,” katanya.

Dengan mengedepankan pendekatan promotif dan preventif, program ini tidak hanya sekadar mengejar angka pelayanan, melainkan juga menjadi ajang edukasi dan pembentukan budaya sadar kesehatan di lingkungan sekolah.

Langkah ini menunjukkan bahwa pendidikan dan kesehatan dapat berjalan beriringan. Ketika anak-anak sekolah dibekali informasi, kesadaran, serta akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global di masa depan.

Melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif pihak sekolah, tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga, program CKG diyakini mampu menciptakan dampak jangka panjang. Inilah bagian dari investasi sosial yang tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan jangka panjang bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index