Bank

KB Bank Bangkit Lewat Digitalisasi dan Efisiensi Dana

KB Bank Bangkit Lewat Digitalisasi dan Efisiensi Dana
KB Bank Bangkit Lewat Digitalisasi dan Efisiensi Dana

JAKARTA - Perjalanan transformasi PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank menapaki jalur profitabilitas berkelanjutan menunjukkan hasil nyata. Setelah melalui tekanan kerugian pada tahun sebelumnya, kini bank yang tercatat dengan kode emiten BBKP di Bursa Efek Indonesia ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp373 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini. Sebuah capaian yang tidak hanya menandai keberhasilan pemulihan kinerja, tetapi juga menjadi indikasi bahwa strategi jangka panjang KB Bank mulai memberikan dampak positif.

Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong menegaskan bahwa pencapaian ini bukan sekadar upaya membalikkan kerugian, tetapi mencerminkan perjalanan menuju stabilitas dan profitabilitas yang lebih konsisten. Dalam pernyataannya, Robby menyebutkan bahwa perolehan laba ini mencerminkan ketahanan margin dan keberlanjutan dalam perbaikan kinerja di tengah berbagai dinamika perekonomian global dan domestik.

Dukungan dari pertumbuhan kredit yang sehat menjadi salah satu pilar utama di balik performa positif KB Bank. Per akhir Juni, total penyaluran kredit bank ini tumbuh sebesar 6,14 persen secara tahunan (YoY) dan mencapai Rp43,08 triliun. Angka tersebut tidak hanya menunjukkan pemulihan, tetapi juga kestabilan dalam pengelolaan risiko kredit.

Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan signifikan dalam kredit lancar atau normal loan, yang mengalami lonjakan hingga 10,18 persen YoY. Kinerja positif tersebut terjadi di berbagai lini bisnis, termasuk pada segmen ritel dan wholesale, khususnya Korean Link Business, yang tumbuh masing-masing sebesar 18,65 persen dan 24,53 persen secara tahunan.

Selain ekspansi kredit, KB Bank juga menunjukkan kinerja positif dari sisi pendapatan bunga bersih. Pada semester pertama, Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) mencapai Rp450 miliar, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) turut meningkat sebesar 5 basis poin menjadi 1,33 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh efisiensi dana, yang tercermin dari penurunan biaya dana (Cost of Fund) menjadi 5,30 persen dari sebelumnya 5,35 persen.

Indikator lain yang menunjukkan perbaikan berkelanjutan adalah kualitas aset. Rasio Loan at Risk (LAR) berhasil ditekan hingga 24,07 persen, turun dari 26,86 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan Non-Performing Loan (NPL) bruto yang mengalami penurunan sebesar 5,47 persen secara tahunan. Penurunan rasio kredit bermasalah ini menjadi cerminan dari keberhasilan manajemen dalam mengelola risiko dan memperkuat kualitas aset.

Sementara dari sisi pendanaan, KB Bank mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sehat, terutama pada komponen giro dan tabungan (Current Account Savings Account/CASA). CASA mengalami lonjakan signifikan hingga 15,87 persen YoY, yang turut mengerek rasio CASA menjadi 31,49 persen dari sebelumnya 27,30 persen. Pertumbuhan ini menjadi sinyal positif dalam upaya membangun basis pendanaan yang lebih murah dan stabil.

Penopang penting lainnya bagi penguatan struktur permodalan KB Bank datang dari tambahan modal sebesar Rp3 triliun dari KB Kookmin Bank Co., Ltd selaku induk usaha. Tambahan ini telah memperoleh persetujuan regulator sebagai Tambahan Modal Inti (Additional Tier 1 Capital), sehingga mendukung ketahanan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) KB Bank di kisaran 16,68 persen.

Kehadiran suntikan modal ini menjadi sinyal kuat terhadap komitmen jangka panjang pemegang saham dalam mendukung transformasi dan pertumbuhan bisnis KB Bank. Tidak hanya memperkuat struktur permodalan, tambahan dana ini juga memperluas kapasitas ekspansi bank di masa mendatang, termasuk dalam menjajaki potensi pasar baru dan penguatan ekosistem keuangan digital.

Robby menuturkan, KB Bank kini berada dalam jalur yang lebih kokoh untuk mendorong akselerasi kinerja pada paruh kedua tahun ini. Momentum ini diperkuat oleh harapan terhadap pelonggaran suku bunga acuan dari Bank Indonesia serta konsistensi dalam memperkuat basis nasabah dan layanan digital.

Langkah strategis ke depan difokuskan pada pertumbuhan berbasis digital, penguatan kolaborasi antar segmen bisnis, serta diferensiasi produk dan layanan yang mampu meningkatkan loyalitas nasabah. Strategi ini tidak hanya ditujukan untuk meraih pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga memastikan profitabilitas yang konsisten dalam jangka panjang.

Robby menekankan bahwa KB Bank akan terus mengembangkan fondasi yang telah terbentuk, termasuk optimalisasi sinergi dengan seluruh unit dalam ekosistem KB Financial Group. Menurutnya, pendekatan berbasis digital dan penguatan jaringan ritel dan komersial akan menjadi tulang punggung dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Transformasi KB Bank yang kini berbuah pada peningkatan kinerja secara menyeluruh menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dalam menjalankan strategi dan dukungan dari induk usaha mampu membawa perubahan signifikan. Di tengah ketatnya kompetisi industri perbankan, langkah konsisten KB Bank menuju efisiensi, digitalisasi, dan pertumbuhan berkualitas tampaknya akan terus menjadi penopang utama dalam perjalanan menuju profitabilitas yang lebih mapan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index