JAKARTA - Upaya meningkatkan aksesibilitas ibadah ke Tanah Suci semakin nyata dengan dibukanya rute penerbangan langsung dari Bandara Internasional Kualanamu ke Jeddah, Arab Saudi. Inisiatif ini diresmikan oleh maskapai nasional Garuda Indonesia melalui kerja sama dengan PT Safina dan didukung penuh oleh pengelola bandara, PT Angkasa Pura Aviasi (AVI). Momentum ini tak hanya penting dalam konteks kemudahan ibadah, namun juga menjadi katalis dalam menggerakkan ekonomi daerah melalui sektor penerbangan dan jasa perjalanan religi.
Pembukaan penerbangan perdana ini disertai dengan acara seremonial yang berlangsung di terminal lantai II Bandara Internasional Kualanamu. Sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan turut menghadiri kegiatan ini, menandai keseriusan dan dukungan kolektif terhadap inisiatif baru tersebut.
Gubernur Sumatera Utara melalui Asisten I H. Basarin Yunus Tanjung hadir mewakili pemerintah provinsi. Tampak pula Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Dr. Asri Santosa, Managing Director PT Angkasa Pura Aviasi Kualanamu Ravishankar Saravu, GM Garuda Indonesia Medan Agny Gallus Pratama, serta perwakilan Kementerian Agama, travel umrah, bea cukai, dan imigrasi.
- Baca Juga Laba Jasa Marga Naik di Semester I 2025
Penerbangan langsung ini dioperasikan secara charter dua kali dalam sepekan. GM Garuda Indonesia Medan, Agny Gallus Pratama menjelaskan bahwa ke depan, penerbangan ini ditargetkan menjadi lebih rutin dan reguler.
“Penerbangan umrah ini charter kita buat reguler, saat ini terbang dua kali dalam seminggu. Insha Allah kita berharap ke depan bisa lebih,” kata Agny Gallus.
Ia menambahkan bahwa keberadaan rute langsung ini berpeluang menjadikan Medan sebagai hub penting untuk pemberangkatan umrah. Terlebih, jemaah yang berangkat kali ini tak hanya berasal dari Sumatera Utara, tetapi juga dari daerah lain seperti Pekanbaru dan Banda Aceh.
“Nah, ini menjadi momen yang sangat spesial karena akhirnya Garuda Indonesia bisa melayani yang dulunya dilayani anak perusahaan kami Citilink saat ini langsung Garuda Indonesia,” jelas Agny.
Hal ini disebutnya sebagai bentuk kepercayaan dari masyarakat terhadap Garuda Indonesia, khususnya dari PT Travel Haji dan Umrah Safina yang telah mempercayakan penerbangan dari Kualanamu langsung ke Jeddah.
“Kami berharap penerbangan langsung umrah ini terus lancar ke depan, bisa tambah penerbangan yang saat ini hanya dua kali seminggu bisa tiga hingga 4 kali seminggu,” lanjutnya.
Jemaah umrah yang turut serta dalam penerbangan perdana kali ini berjumlah 348 orang, terdiri dari 250 jemaah asal Medan dan 98 lainnya dari Pekanbaru serta daerah lainnya.
Rute baru ini tak hanya membawa manfaat spiritual bagi jemaah, tapi juga memperluas peluang ekonomi dan konektivitas kawasan. Managing Director PT Angkasa Pura Aviasi Kualanamu, Ravishankar Saravu, menilai pembukaan rute ini menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi Kualanamu sebagai bandara internasional unggulan.
“Tentu PT Angkasa Pura Aviasi Kualanamu menyambut baik rute Garuda Indonesia ini langsung Kualanamu–Jeddah,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa rute ini membuka lebih banyak pilihan bagi masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya dalam melaksanakan ibadah umrah.
Dukungan serupa datang dari Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Dr Asri Santosa, yang menyatakan bahwa Kualanamu bisa menjadi role model bagi bandara lain dalam melayani penerbangan ibadah.
“Bandara Internasional Kualanamu ini pintu utama untuk penerbangan ke Arab Saudi dalam perjalanan haji dan umrah. Para penerbangan dari daerah lain akan mengisi fuel (avtur) di Kualanamu supaya cukup penerbangan ke Arab Saudi,” katanya.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan pelayanan dan fasilitas bandara agar peluang ini bisa dimanfaatkan secara optimal. Kualanamu, menurutnya, punya potensi besar sebagai simpul utama pemberangkatan jemaah dari berbagai daerah.
Dukungan pemerintah provinsi juga disampaikan dalam kesempatan tersebut. Asisten I Pemerintah Provinsi Sumut, H. Basarin Yunus Tanjung, mengucapkan selamat kepada Garuda Indonesia atas inisiatif membuka penerbangan langsung umrah dari Kualanamu ke Jeddah.
“Inovasi ini diharapkan bisa meningkatkan perputaran ekonomi. Kalau lebih banyak kita gunakan perputaran uang di Indonesia tentu multiplayer efeknya semakin besar,” katanya.
Ia berharap ke depannya rute ini bisa semakin berkembang, dari yang awalnya dua kali sepekan, menjadi lebih sering dan berstatus reguler. Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi Gubernur untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai daerah yang berkah dan kolaboratif.
“Harapan kita ke depan, saat ini masih dua kali seminggu, ke depannya bisa lebih dan selain charter juga bisa dibuat penerbangan reguler nantinya itu harapan kita,” ucapnya.
Langkah ini menjadi cerminan sinergi antara operator bandara, maskapai, penyelenggara perjalanan umrah, serta pemerintah dalam menghadirkan solusi nyata bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah umrah dengan nyaman dan efisien. Dengan semakin kuatnya dukungan dan fasilitas yang diberikan, Kualanamu tak hanya menjadi pintu gerbang udara, tetapi juga pusat konektivitas spiritual dan ekonomi yang menjanjikan untuk masa depan.