MIND ID

MIND ID: Tambang Lestari, UMK Naik Kelas

MIND ID: Tambang Lestari, UMK Naik Kelas
MIND ID: Tambang Lestari, UMK Naik Kelas

JAKARTA - Di tengah tantangan industri pertambangan yang kerap mendapat sorotan karena dampak lingkungannya, Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) tampil dengan pendekatan yang berbeda: menambang sambil merawat. Bukan hanya menggali bumi, tetapi juga menjaga laut, menumbuhkan ekonomi masyarakat, dan mendorong pelaku usaha kecil untuk naik kelas.

Sebagai pemegang amanah atas sumber daya mineral nasional, MIND ID menempatkan keberlanjutan sebagai poros utama dalam setiap kebijakan bisnisnya. Tak hanya berfokus pada eksploitasi sumber daya alam, holding BUMN ini mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menekankan bahwa pendekatan mereka mencakup aspek daratan dan kelautan. Dalam berbagai kesempatan, ia menyampaikan bahwa aktivitas pertambangan yang dilakukan tidak serta-merta mengabaikan tanggung jawab terhadap ekosistem.

“Kami tidak hanya memanfaatkan kawasan laut sebagai bagian dari operasional industri pertambangan. Kami juga konsisten menjalankan tanggung jawab dalam menjaga kekayaan alam ini,” ujar Maroef.

Pendekatan keberlanjutan ini tampak nyata dalam berbagai program yang dilaksanakan MIND ID bersama seluruh entitas anggotanya—mulai dari Antam, Bukit Asam, Inalum, Freeport, Timah, hingga Vale Indonesia.

Salah satu bentuk nyata kontribusi perusahaan terhadap pelestarian laut adalah program Fishing Ground melalui penurunan rumpon sebagai habitat buatan ikan. Pada 2024, sebanyak 133 unit rumpon telah ditebar di perairan Bangka Belitung. Program ini tidak hanya mendorong pemulihan biodiversitas laut, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas nelayan setempat.

Di samping itu, MIND ID juga menanam lebih dari 56.500 bibit mangrove di wilayah Bangka Belitung dan Sumatera Utara. Keberadaan mangrove ini sangat penting sebagai pelindung alami dari abrasi pantai dan sebagai ekosistem penting bagi kehidupan biota laut.

“Justru, laut harus dijaga karena telah memberikan manfaat besar bagi Indonesia,” kata Maroef.

Kolaborasi lintas sektor pun dilakukan. Bersama Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), MIND ID memastikan pemanfaatan ruang laut dilakukan secara bijak dan berkelanjutan. Dalam setiap perencanaan operasional, perusahaan melakukan kajian menyeluruh dan menerapkan pengawasan ketat agar tidak menimbulkan degradasi lingkungan.

Namun, kontribusi MIND ID tidak berhenti pada pelestarian lingkungan saja. Keberpihakan terhadap sektor ekonomi mikro juga menjadi fokus utama. Di berbagai daerah, anak-anak perusahaan MIND ID terlibat aktif dalam pembinaan dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK), membantu mereka berkembang dan meningkatkan daya saing.

Salah satu contoh sukses dari program ini adalah Haiedi Ulandari, pendiri Pempek Hudi di Palembang. Usaha yang dulunya hanya memiliki omzet Rp 30 juta per bulan kini mampu meraih hingga Rp 300 juta per bulan dan menyerap 13 tenaga kerja lokal.

“Sekarang pesanan datang dari Jakarta, Jambi, bahkan Bangka,” tutur Haiedi, yang menjadi inspirasi bagi banyak pelaku usaha lain di daerahnya.

Cerita seperti Haiedi bukanlah pengecualian. Program pemberdayaan yang dijalankan MIND ID dirancang untuk menjangkau lebih banyak komunitas, membangun kemandirian ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar area tambang. Bagi MIND ID, keberhasilan usaha kecil bukan hanya mencerminkan keberhasilan program CSR semata, melainkan bagian dari strategi bisnis berkelanjutan.

Langkah-langkah ini juga menjadi bukti bahwa industri pertambangan tak selalu identik dengan kerusakan lingkungan atau konflik sosial. Dengan pendekatan yang berbasis tanggung jawab sosial dan ekologis, sektor ini justru bisa menjadi katalisator pembangunan berkelanjutan jika dikelola secara bijaksana.

Sebagai holding strategis di sektor pertambangan, MIND ID membuktikan bahwa transformasi industri bisa dilakukan sejalan dengan transformasi sosial. Dari laut hingga darat, dari lingkungan hingga ekonomi rakyat, visi besar MIND ID adalah menghadirkan pertambangan yang beradab.

Dalam lanskap ekonomi nasional yang terus berkembang, kehadiran korporasi seperti MIND ID yang mengusung nilai keberlanjutan dan inklusivitas akan menjadi aset penting. Di tengah dorongan untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs), praktik semacam ini bukan hanya relevan, tapi juga mendesak.

Ke depan, komitmen semacam ini patut dijadikan teladan bagi pelaku industri lain. Bukan hanya soal keuntungan, tetapi tentang bagaimana bisnis bisa berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. MIND ID sudah memulainya—sebuah bukti bahwa menambang pun bisa dilakukan dengan nurani.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index