JAKARTA - Di tengah gejolak pasar kripto, Solana kembali jadi sorotan. Meskipun sempat menembus angka US$200, token ini kini mengalami koreksi signifikan hingga turun ke kisaran US$185. Penurunan lebih dari 6% dalam sehari bisa saja menjadi sinyal waspada bagi sebagian pelaku pasar, tetapi bagi sebagian lainnya, justru ini adalah peluang.
Di balik pergerakan harga yang fluktuatif, terdapat pola menarik yang muncul dari data aktivitas on-chain. Salah satu indikator paling menonjol adalah lonjakan wallet baru yang memegang Solana dalam rentang waktu jangka pendek. Fenomena ini menunjukkan bahwa para pembeli baru terus mengakumulasi, bahkan saat harga tengah melemah.
Data HODL Waves Ungkap Arus Masuk Investor Baru
- Baca Juga Strategi Arbitrase di Pasar Crypto
Alih-alih ditinggalkan, Solana justru menarik minat investor baru. Ini terbukti dari grafik HODL Waves 3 bulan yang menunjukkan peningkatan tajam dalam dua kategori wallet jangka pendek. Kategori pertama, yaitu wallet yang menyimpan Solana selama 1 hari hingga 1 minggu, melonjak dari 6,67% menjadi 8,67%. Artinya, terjadi peningkatan sekitar 30% dalam kurun waktu yang singkat.
Kategori kedua, wallet dengan durasi simpan 1 minggu hingga 1 bulan, juga menunjukkan tren serupa. Peningkatannya dari 8,73% menjadi 9,3% menunjukkan pertumbuhan sekitar 6,5%. Kedua data ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar belum kehilangan kepercayaan terhadap Solana. Justru sebaliknya, pembeli baru melihat harga saat ini sebagai entry point potensial.
Tren semacam ini pernah terjadi sebelumnya, khususnya pada bulan Mei. Saat itu, setelah harga Solana menurun, peningkatan pada band wallet jangka pendek menjadi petunjuk awal bagi pembalikan harga. Saat ini, lonjakan serupa memunculkan harapan bahwa skenario tersebut bisa terulang.
Cluster Dukungan Semakin Solid: Fokus ke Zona US$175–US$180
Lebih lanjut, kekuatan Solana dalam mempertahankan posisinya juga tercermin dari zona dukungan teknikal yang kokoh. Berdasarkan pemetaan Cost Basis Heatmap, terdapat kluster akumulasi wallet yang padat antara US$175 hingga US$180. Zona ini telah menjadi salah satu titik pertahanan harga terkuat sejak April lalu, dengan total suplai mencapai 38.964.258 SOL.
Apa maknanya? Kluster semacam ini biasanya terbentuk dari pembelian besar-besaran, dan para trader yang telah masuk di kisaran tersebut umumnya akan cenderung mempertahankan posisinya. Dengan kata lain, tekanan jual akan cenderung teredam karena investor yang masuk di rentang harga ini memiliki ekspektasi jangka menengah hingga panjang.
Dukungan dari sisi teknikal ini turut diperkuat oleh Bull Bear Power Index. Meskipun indikator ini menunjukkan sedikit pelemahan, kekuatan pembeli (bulls) masih lebih dominan dibandingkan penjual (bears). Hal ini menjadi sinyal penting bahwa sentimen pasar secara umum masih cenderung positif, dan tekanan turun belum cukup kuat untuk membalikkan tren keseluruhan.
Tekanan Harga Belum Signifikan: Peluang Rebound Masih Terbuka
Dengan dukungan teknis yang solid, potensi pemantulan harga tampaknya masih terbuka. Jika harga Solana turun ke kisaran US$175, maka itu hanya setara dengan penurunan sekitar 5,4% dari posisi saat ini. Selama harga masih berada dalam rentang dukungan ini dan tidak menembus ke bawah secara signifikan, peluang pembalikan arah harga tetap terjaga.
Perlu dicatat bahwa indikator Bull Bear Power mengukur dominasi kekuatan antara pembeli dan penjual. Saat pembeli masih unggul, pasar cenderung stabil bahkan saat mengalami koreksi. Hal ini memberikan keyakinan bahwa koreksi harga saat ini masih berada dalam batas “sehat” dan bukan sinyal awal dari tren bearish jangka panjang.
Fibonacci Retracement Jadi Acuan: Level US$187 dan US$184 Jadi Kunci
Secara teknikal, harga Solana kini sedang menguji level retracement Fibonacci 0,236 di US$187. Level ini dihitung dari titik terendah bulan Juni di US$126 hingga puncak harga bulan Juli di US$206. Jika mampu menembus kembali ke atas level ini, struktur bullish tetap terjaga.
Namun, apabila level US$187 gagal ditembus, dukungan berikutnya berada di kisaran US$184. Jika zona ini juga tidak mampu menahan tekanan jual, maka perhatian akan beralih ke support utama di angka US$175. Titik ini sejajar dengan area akumulasi besar-besaran berdasarkan peta cost basis, menjadikannya pertahanan terakhir sebelum potensi penurunan lebih lanjut ke level US$166.
Zona antara US$175 dan US$180 menjadi titik konfluensi antara level teknikal dan fundamental on-chain. Jika Solana mampu bertahan atau bahkan memantul dari zona ini, maka pola bullish yang terbentuk sejak awal tahun masih valid. Sebaliknya, penurunan di bawah US$175 dapat menjadi pemicu tekanan jual lanjutan.
Optimisme Tetap Tumbuh Meski Harga Terkoreksi
Di tengah koreksi harga, dinamika wallet jangka pendek dan dukungan teknikal memberi secercah harapan. Aktivitas on-chain menunjukkan bahwa pasar belum kehilangan kepercayaan terhadap Solana. Masuknya wallet baru dan peningkatan dalam HODL Waves jangka pendek menjadi sinyal positif bahwa investor ritel masih percaya pada potensi aset ini.
Meski pasar kripto terkenal volatil, pola historis dan sinyal teknikal semacam ini sering kali menjadi penentu arah pergerakan jangka menengah. Untuk saat ini, meski harga masih berada dalam tekanan, optimisme tetap terjaga. Yang tersisa hanyalah pertanyaan: akankah Solana mampu mempertahankan zona kuncinya dan kembali melaju?