JAKARTA - Bawang putih mungkin selama ini dikenal sebagai pelengkap wajib dalam masakan tradisional dan modern. Namun di balik aroma tajam dan rasa khasnya, tersimpan segudang manfaat kesehatan yang membuatnya layak disebut sebagai "superfood alami." Penggunaannya bahkan telah tercatat dalam sejarah pengobatan kuno, seperti yang dianjurkan oleh Hippocrates, tokoh yang dijuluki bapak kedokteran Barat.
Kini, pemanfaatan bawang putih tidak lagi hanya berdasarkan tradisi turun-temurun. Dunia medis dan sains modern telah mengungkap bahwa senyawa dalam bawang putih benar-benar bekerja secara biologis, memberikan efek positif pada tubuh manusia. Salah satu publikasi dalam Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan bahwa konsumsi rutin bawang putih mampu melindungi dari penyakit kardiovaskular, membantu menurunkan tekanan darah, dan mendukung sistem imun tubuh (Ansary et al., 2020).
Kunci utama dari manfaat bawang putih terletak pada kandungan senyawa aktifnya, terutama allicin. Senyawa sulfur ini hanya muncul ketika bawang putih dipotong, dihancurkan, atau dikunyah. Sayangnya, allicin bersifat sangat tidak stabil dan mudah rusak, sehingga cara pengolahan menjadi aspek krusial dalam memaksimalkan manfaatnya.
- Baca Juga Strategi Arbitrase di Pasar Crypto
Walau allicin cepat terurai, berbagai senyawa turunan seperti S-allylcysteine tetap memberi efek kesehatan signifikan. Senyawa-senyawa ini dikenal luas karena sifat antioksidan dan antiinflamasi yang mereka bawa.
Menggali Delapan Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan
1. Memperkuat Sistem Imun
Salah satu manfaat yang paling dikenal dari bawang putih adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi tahun 2016 mengungkap bahwa konsumsi aged garlic extract (AGE) selama musim flu berperan menurunkan keparahan gejala flu dan mempercepat penyembuhan. Hal ini dimungkinkan berkat stimulasi terhadap sel-sel imun seperti natural killer (NK) dan γδ-T cell (PMID: 26764326).
2. Menurunkan Tekanan Darah
Bagi penderita hipertensi, bawang putih dapat menjadi pelengkap alami yang membantu mengendalikan tekanan darah. Meta-analisis dari 12 uji klinis acak menunjukkan bahwa konsumsi suplemen bawang putih berhasil menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8–9 mmHg dan diastolik 6–7 mmHg (Ried et al., 2020). Menariknya, efek ini setara dengan beberapa jenis obat antihipertensi.
3. Mengurangi Kolesterol Jahat
Manfaat lain dari konsumsi bawang putih adalah kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Dalam ulasan tahun 2018, bawang putih dilaporkan dapat menurunkan LDL hingga 10% pada individu dengan kolesterol tinggi (PMID: 29753018). Meski begitu, dampaknya terhadap HDL dan trigliserida masih perlu dikaji lebih lanjut.
4. Melindungi Jantung dan Pembuluh Darah
AGE juga diketahui mampu memperlambat progresi aterosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh darah yang dapat berujung pada serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa bawang putih juga membantu mengurangi lemak perivaskular, yang berhubungan langsung dengan risiko penyakit jantung (Williams et al., 2016).
5. Antioksidan yang Mencegah Penuaan Dini
Antioksidan seperti allicin dan S-allylcysteine dalam bawang putih berperan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Bawang putih juga diketahui mampu meningkatkan kerja enzim antioksidan tubuh seperti superoxide dismutase (SOD) dan glutathione peroxidase (GPx), sehingga memperlambat proses penuaan dan menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer (PMID: 30364565).
6. Potensi Mencegah Kanker
Konsumsi bawang putih secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal, lambung, dan prostat (Ansary et al., 2020). Senyawa sulfur dalam bawang putih membantu menghambat pertumbuhan sel kanker, meningkatkan apoptosis, serta memperkuat sistem imun dalam melawan sel-sel abnormal.
7. Detoksifikasi Racun dan Melawan Infeksi
Bawang putih memiliki kemampuan antimikroba dan efek detoksifikasi yang terbukti secara ilmiah. Sebuah studi terhadap pekerja pabrik baterai menemukan bahwa konsumsi bawang putih secara rutin mampu menurunkan kadar timbal dalam darah hingga 19% serta meredakan gejala keracunan seperti sakit kepala dan hipertensi (PMID: 18054420).
8. Menjaga Kesehatan Tulang
Beberapa studi pada wanita pasca-menopause menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih membantu menjaga kepadatan tulang dengan cara meningkatkan kadar estrogen dan menurunkan peradangan (PMID: 28740133). Bawang putih pun dinilai sebagai pelengkap baik untuk pencegahan osteoporosis.
Nutrisi dan Senyawa Aktif dalam Bawang Putih
Berbagai manfaat di atas tidak lepas dari kandungan gizi dan senyawa aktif dalam bawang putih. Di antaranya:
Allicin: Antioksidan, antikanker, antimikroba.
S-allylcysteine dan S-allylmercaptocysteine: Stabilkan tekanan darah, baik untuk hati.
Flavonoid dan polifenol: Antioksidan kuat.
Saponin dan polisakarida: Tingkatkan imunitas.
Vitamin dan mineral: Kaya mangan, vitamin B6, vitamin C, selenium, dan zinc.