JAKARTA - Langkah besar diambil Marcus Rashford dalam perjalanan kariernya sebagai pesepak bola profesional. Setelah bertahun-tahun menjadi simbol loyalitas di Manchester United, kini ia membuka lembaran baru bersama raksasa La Liga, FC Barcelona. Kepindahannya ini bukan hanya tentang perubahan klub, tetapi juga mewakili simbol harapan baru baik untuk Rashford maupun tim Catalan yang ingin mempertahankan kejayaannya.
Barcelona secara resmi mengumumkan bahwa Rashford akan bermain untuk mereka dengan status pinjaman selama musim 2025/26. Pemain asal Inggris itu langsung diberikan kehormatan mengenakan jersey nomor 14, sebuah angka yang tidak sekadar angka, melainkan sarat makna sejarah di Camp Nou. Nomor tersebut sebelumnya dikenakan oleh legenda-legenda seperti Johan Cruyff dan Thierry Henry, nama-nama yang telah menjadi ikon dalam sejarah Barcelona.
Kesepakatan antara Barcelona dan Manchester United mencakup peminjaman Rashford hingga 30 Juni 2026, dengan opsi pembelian permanen senilai £26 juta. Detail ini disampaikan melalui pernyataan resmi klub Catalan, menegaskan bahwa kesepakatan telah final dan kontrak telah ditandatangani di kantor klub. Dalam sesi pengumuman, Rashford tampil dengan jersey bertuliskan namanya dan nomor 14, sebuah simbol bahwa Barcelona tidak hanya mendatangkan pemain, tetapi juga pewaris semangat juang di lini serang.
Pilihan nomor punggung 14 tentu bukan keputusan sembarangan. Nomor ini terakhir dipakai oleh Pablo Torre, yang belum lama ini hengkang ke Mallorca. Namun di mata pendukung Barca, nomor ini lebih erat dikaitkan dengan Thierry Henry, bagian dari skuad legendaris yang memenangkan treble pada 2009 di bawah arahan Pep Guardiola. Rashford pun tampaknya sadar akan tanggung jawab yang melekat pada nomor tersebut.
“Saya melihat diri saya seperti Henry. Dia nyaman bermain di kiri, tapi juga bisa di tengah. Dia adalah pemain yang bebas,” ujar Rashford dalam wawancara di kanal YouTube Spanyol, XBuyer. Pernyataan ini ia sampaikan saat sedang berlibur di Marbella, menegaskan bahwa gaya bermainnya memang mengadopsi kebebasan dan kreativitas ala legenda Prancis tersebut.
Namun, Rashford bukan datang ke Barcelona hanya untuk mengenakan nomor bersejarah. Ia dihadapkan pada tantangan nyata untuk membuktikan bahwa dirinya masih memiliki kapasitas untuk bersinar di level tertinggi. Pelatih anyar Barca, Hansi Flick, kini tengah membangun kembali skuad juara yang telah meraih treble domestik: La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España. Dalam sistem Flick yang menekankan intensitas dan organisasi, Rashford dituntut untuk segera beradaptasi jika ingin mendapat tempat di tim inti.
Kepindahan ini juga menjadi pelarian dari situasi yang kurang bersahabat di Manchester United. Rashford sebelumnya termasuk dalam lima pemain yang digolongkan media Inggris sebagai “bomb squad”—sebuah istilah yang merujuk pada pemain-pemain yang tak masuk rencana pelatih baru United, Ruben Amorim. Bersama nama-nama seperti Alejandro Garnacho, Jadon Sancho, Antony, dan Tyrell Malacia, Rashford tidak diikutsertakan dalam tur pramusim klub ke Amerika Serikat.
United pun secara resmi melepas Rashford dengan pernyataan singkat namun penuh makna: “Semua orang di Manchester United mendoakan yang terbaik untuk Marcus di musim ini.” Meskipun berpisah, tidak ada keraguan bahwa Rashford telah menjadi bagian penting dari sejarah klub tersebut.
Kini, yang menjadi fokus utama Rashford adalah berjuang kembali ke performa terbaiknya di panggung Eropa bersama Barcelona. Ia tidak sendiri. Ada nama-nama muda yang tengah bersinar di Camp Nou, salah satunya Lamine Yamal, wonderkid yang menjadi sorotan media dan fans di seluruh dunia.
Dalam wawancara yang sama, Rashford mengungkapkan harapannya untuk bermain bersama Yamal. “Ya, tentu saja. Semua orang di dunia ingin bermain dengan yang terbaik. Semoga itu bisa terjadi,” ucapnya. Harapan itu bukan sekadar basa-basi, melainkan sinyal bahwa Rashford siap berkolaborasi dengan para talenta muda demi menciptakan kombinasi yang mematikan di lini serang Barcelona.
Kedatangan Rashford juga menjadi sinyal bahwa Barcelona tetap serius membangun kekuatan skuadnya dengan mengombinasikan pemain berpengalaman dan bakat muda. Bagi Rashford, ini bukan sekadar kesempatan bermain, melainkan momen untuk membuktikan bahwa dirinya belum habis. Ia ingin menulis ulang kisahnya di atas rumput hijau Spanyol, dengan semangat, pengalaman, dan nomor ikonik 14 di punggungnya.
Dengan segala ekspektasi dan tekanan, Rashford dihadapkan pada ujian karier paling penting sejauh ini. Namun dengan semangat baru, pelatih anyar, dan warisan nomor legendaris yang membakar motivasinya, bukan tidak mungkin ia akan menjadi bagian dari kisah sukses Barcelona selanjutnya. Saatnya bagi Rashford untuk membuktikan: babak baru ini adalah awal kebangkitan, bukan sekadar pelarian.