JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengungkapkan pentingnya memaksimalkan potensi PT Industri Kereta Api (INKA) yang berlokasi di Banyuwangi untuk memenuhi kebutuhan transportasi dalam negeri. Dalam pandangannya, pabrik INKA di Banyuwangi memiliki posisi yang sangat strategis, terutama karena keterhubungannya dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Kelebihan ini tidak hanya memberikan keuntungan dalam hal distribusi barang, tetapi juga membuka peluang untuk memenuhi permintaan ekspor yang semakin meningkat.
Bambang Haryo Soekartono menekankan bahwa dengan memanfaatkan lokasi strategis pabrik INKA, Indonesia dapat meningkatkan kapasitas produksi kereta api dan komponen transportasi lainnya. Hal ini sangat penting mengingat kebutuhan transportasi di dalam negeri terus berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi. Dengan meningkatkan kapasitas produksi, diharapkan PT INKA dapat berkontribusi lebih besar dalam menyediakan sarana transportasi yang efisien dan berkualitas bagi masyarakat.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah pentingnya pengembangan infrastruktur transportasi yang terintegrasi. Dengan adanya pabrik INKA di Banyuwangi, diharapkan dapat mendukung pengembangan jaringan kereta api yang lebih luas di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Bambang juga menyoroti bahwa keberadaan pabrik INKA di Banyuwangi dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan meningkatnya produksi kereta api, akan ada peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Selain itu, keberadaan pabrik ini juga dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain yang terkait, seperti industri suku cadang dan layanan transportasi. Dengan demikian, PT INKA tidak hanya berperan sebagai produsen kereta api, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi di daerah sekitarnya.
Lebih lanjut, Bambang Haryo Soekartono menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam meningkatkan daya saing PT INKA. Dalam era globalisasi saat ini, industri transportasi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat. Oleh karena itu, investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) menjadi sangat penting. Dengan mengembangkan produk yang lebih inovatif dan ramah lingkungan, PT INKA dapat menarik minat pasar domestik maupun internasional.
Dalam konteks ekspor, Bambang menegaskan bahwa lokasi pabrik INKA yang terhubung langsung dengan ALKI memberikan keuntungan kompetitif. Dengan akses yang lebih mudah ke jalur pelayaran internasional, PT INKA dapat lebih cepat memenuhi permintaan pasar luar negeri. Hal ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk kereta api dan komponen transportasi lainnya, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, Bambang Haryo Soekartono mengingatkan perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta. Kerjasama antara pemerintah dan industri sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan industri transportasi. Dengan adanya kebijakan yang pro-industri, diharapkan PT INKA dapat beroperasi secara optimal dan berkontribusi lebih besar terhadap kebutuhan transportasi dalam negeri.
Selain itu, Bambang juga menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di PT INKA. Dengan meningkatkan kompetensi tenaga kerja, diharapkan perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional. Investasi dalam SDM akan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi industri kereta api di Indonesia.
Secara keseluruhan, dorongan Bambang Haryo Soekartono untuk memaksimalkan PT INKA di Banyuwangi mencerminkan visi yang lebih besar untuk pengembangan industri transportasi di Indonesia. Dengan memanfaatkan lokasi strategis, meningkatkan kapasitas produksi, dan berfokus pada inovasi, PT INKA dapat menjadi salah satu pilar utama dalam memenuhi kebutuhan transportasi nasional. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat menciptakan sistem transportasi yang efisien, berkelanjutan, dan mampu bersaing di pasar global.
