JAKARTA - Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.Hi, M.Si, baru-baru ini meresmikan alat transportasi penyeberangan, yang dikenal dengan sebutan "getek," yang menghubungkan Gampong Batu Sumbang dengan Pante Kera di Kecamatan Simpang Jernih pada Kamis 17 JULI 2025. Peresmian ini bukan hanya sekadar peluncuran alat transportasi baru, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Al-Farlaky menekankan bahwa wilayah Simpang Jernih memiliki potensi besar, terutama di sektor pertanian, yang mencakup komoditas seperti sawit, karet, dan palawija. Dengan adanya getek ini, diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani lokal.
Keberadaan alat transportasi penyeberangan ini menjadi sangat penting, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam hal aksesibilitas. Sebelum adanya getek, masyarakat mungkin mengalami kesulitan dalam menjangkau pasar atau pusat kegiatan ekonomi lainnya. Dengan adanya getek, masyarakat kini memiliki sarana yang lebih efisien untuk bertransaksi dan berinteraksi, yang pada gilirannya dapat memperkuat hubungan sosial antar Gampong.
Al-Farlaky juga menekankan bahwa getek ini bukan hanya sekadar alat penyeberangan, tetapi juga simbol ketahanan masyarakat dalam menghadapi keterbatasan akses transportasi. Dalam konteks ini, getek menjadi jembatan yang menghubungkan tidak hanya fisik, tetapi juga ekonomi dan sosial antar komunitas. Dengan memudahkan mobilitas, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam kegiatan ekonomi dan sosial, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Peresmian getek ini juga mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di Aceh Timur. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya alat transportasi yang lebih baik, diharapkan dapat menarik minat investor dan mendorong pengembangan sektor-sektor lain yang berpotensi.
Selain itu, keberadaan getek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara infrastruktur yang ada. Dengan adanya fasilitas transportasi yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat lebih bertanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan alat transportasi tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa getek dapat beroperasi dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Dalam konteks yang lebih luas, peresmian getek ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar daerah di Indonesia. Dengan memperkuat infrastruktur transportasi, diharapkan dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi. Ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama di daerah-daerah yang selama ini terisolasi.
Bupati Al-Farlaky juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan getek ini sebaik mungkin. Dengan memanfaatkan alat transportasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah dalam mengakses berbagai layanan dan fasilitas yang ada, seperti pendidikan, kesehatan, dan pasar. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Simpang Jernih.
Secara keseluruhan, peresmian alat transportasi penyeberangan di Aceh Timur ini merupakan langkah positif dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan potensi yang ada, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera. Keberadaan getek ini menjadi simbol harapan bagi masyarakat untuk terus berjuang dan beradaptasi dengan segala keterbatasan yang ada, serta menjadi penghubung yang memperkuat ikatan antar Gampong di wilayah Simpang Jernih.
