Infrastruktur

Perbaikan Infrastruktur Jalan Wonosari Didesak Gubernur Gorontalo

Perbaikan Infrastruktur Jalan Wonosari Didesak Gubernur Gorontalo
Perbaikan Infrastruktur Jalan Wonosari Didesak Gubernur Gorontalo

JAKARTA - Kondisi infrastruktur yang rusak parah di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, menjadi perhatian serius Gubernur Gusnar Ismail. Dalam kunjungan langsungnya ke lokasi, Gusnar tak hanya melihat kerusakan di permukaan, tetapi juga mengungkap dampak besar yang ditimbulkan bagi keselamatan warga dan roda perekonomian daerah. Ia menegaskan bahwa penanganan segera menjadi keharusan, bukan pilihan.

Dengan empat titik jembatan yang rusak akibat banjir dan jalan utama yang mulai tak layak dilalui, Gubernur mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi menyelesaikan permasalahan tersebut. “Saya menyaksikan langsung ada empat titik jembatan yang rusak akibat banjir, apa lagi jalan yang kondisinya rusak parah. Ini harus segera ditangani dengan serius oleh semua pihak terkait,” ujar Gusnar tegas saat berada di lokasi kerusakan.

Keluhan Warga yang Telah Lama Tak Terjawab

Keluhan masyarakat Wonosari atas kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan sebenarnya bukan hal baru. Sudah bertahun-tahun warga menyampaikan aspirasi mereka, namun perbaikan yang diharapkan tak kunjung terealisasi. Situasi ini memicu rasa frustasi, terlebih akses utama ini sangat vital bagi mobilitas masyarakat dan kegiatan distribusi hasil pertanian serta logistik lainnya.

Menurut Gusnar, kondisi yang ada saat ini bukan hanya soal kenyamanan berkendara, melainkan telah menyentuh aspek keselamatan warga yang setiap hari harus bertaruh nyawa di jalan rusak. Ia pun menginstruksikan kepada Bupati Boalemo dan jajaran terkait agar segera menindaklanjuti kondisi tersebut, termasuk menyiapkan pengusulan formal ke Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Dorong Kolaborasi Daerah-Pusat untuk Solusi Permanen

Langkah awal yang disarankan Gusnar yakni mendorong Pemerintah Kabupaten Boalemo agar segera mengajukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan ke Pemerintah Provinsi. Tujuannya adalah agar proposal tersebut bisa diteruskan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di tingkat pusat.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, Gubernur yakin perbaikan menyeluruh akan lebih mudah direalisasikan, mengingat keterbatasan anggaran daerah dalam menangani infrastruktur berskala besar. “Langkah ini harus segera dilakukan, mengingat kenyamanan dan keselamatan masyarakat sangat penting untuk diutamakan, apalagi kondisi buruk ini menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan,” tambahnya.

Rencana Penertiban Kendaraan Perusahaan Bermuatan Berat

Tak hanya mengandalkan pembangunan ulang, Gubernur juga menyasar penyebab kerusakan jalan yang dinilai terjadi secara berulang. Salah satu fokus utama adalah kendaraan berat milik perusahaan industri yang diduga membawa muatan melebihi batas kapasitas jalan.

Ia menyebutkan bahwa sebagian besar truk pengangkut bahan industri seperti tebu dan kelapa sawit kerap kali melintasi jalan-jalan desa dengan muatan berlebihan. Hal ini memperpendek usia pakai infrastruktur yang telah dibangun dengan dana besar. “Kami akan mengatur batas muatan maksimal kendaraan pengangkut bahan dari kebun ke pabrik. Percuma jika kita perbaiki dengan anggaran cukup besar, tapi ujung-ujungnya cepat rusak karena truk-truk perusahaan yang melintas,” jelasnya.

Untuk itu, Gusnar berencana membentuk tim khusus yang akan berkomunikasi langsung dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Wonosari. Tim ini akan membahas aturan main baru yang menyeimbangkan antara kebutuhan industri dan ketahanan infrastruktur.

Efisiensi Anggaran Perlu Diimbangi dengan Pengawasan Ketat

Gubernur juga menyinggung pentingnya efisiensi anggaran daerah di tengah keterbatasan fiskal. Dengan dana yang terbatas, maka setiap rupiah harus tepat sasaran dan berdampak panjang. Jika jalan dan jembatan yang diperbaiki dengan dana besar kembali rusak dalam waktu singkat akibat kendaraan yang tidak terkendali, maka hal tersebut sama saja dengan pemborosan.

Langkah pencegahan melalui regulasi teknis dan peningkatan kesadaran pelaku industri pun menjadi kunci penting. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan warga dapat menghasilkan solusi jangka panjang yang adil dan berkelanjutan.

Wonosari Bisa Jadi Simbol Reformasi Infrastruktur di Gorontalo

Perhatian besar terhadap Kecamatan Wonosari tidak semata-mata karena kerusakan yang terjadi saat ini, melainkan sebagai contoh nyata pentingnya perbaikan tata kelola infrastruktur secara menyeluruh. Dengan penguatan koordinasi antarpihak, perencanaan matang, dan penegakan regulasi kendaraan industri, Wonosari dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan di wilayah Gorontalo.

Gubernur juga menyampaikan bahwa infrastruktur adalah fondasi dari kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan daerah. Ketika jalan dan jembatan rusak dibiarkan begitu saja, maka semua sektor akan terdampak dari pendidikan, layanan kesehatan, hingga pertumbuhan ekonomi lokal.

“Bali ini harus terintegrasi. Dan kami pastikan kita akan buat Gorontalo ini lebih baik dari sekarang,” pungkas Gusnar, menggarisbawahi pentingnya pembangunan yang adil, inklusif, dan berorientasi jangka panjang

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index