JAKARTA - Mimpi akan konektivitas yang lebih mulus antara pusat-pusat ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin mendekati kenyataan. Proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo (Jogja–Solo) Segmen Prambanan–Purwomartani kini dipastikan berjalan sesuai rencana, membawa angin segar bagi percepatan pembangunan daerah.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan Achmad Purwantono, baru-baru ini meninjau langsung progres pembangunan pada Kamis, 11 Juli, untuk memastikan setiap detail pelaksanaan proyek memenuhi standar mutu dan jadwal yang telah ditetapkan.
Kunjungan Rivan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen Jasa Marga terhadap kualitas dan kecepatan. Dalam kesempatan tersebut, Rivan menegaskan optimisme perusahaan bahwa pembangunan Tol Jogja–Solo akan memberikan manfaat strategis yang luas bagi masyarakat dan wilayah sekitar. Ia secara khusus menyoroti potensi besar dalam pengembangan logistik, industri kreatif, dan pariwisata yang akan terdorong oleh hadirnya infrastruktur ini.
"Harapan kami, pada tahun 2026 proyek jalan tol Jogja–Solo sudah dapat digunakan oleh masyarakat sampai dengan Gerbang Tol Kalasan. Dengan konektivitas yang semakin terintegrasi, potensi ekonomi kawasan akan lebih tergali," ujar Rivan. Pernyataan ini menggarisbawahi visi Jasa Marga untuk tidak hanya membangun jalan, tetapi juga menciptakan jalur-jalur pertumbuhan ekonomi baru yang akan membuka peluang bagi masyarakat lokal.
Rivan tidak sendirian dalam peninjauan penting ini. Ia didampingi oleh jajaran pimpinan tinggi Jasa Marga, termasuk Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan dan Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah, serta jajaran lainnya. Kehadiran para petinggi ini menunjukkan betapa krusialnya proyek ini dalam agenda strategis perusahaan.
Progres Nyata di Lapangan: Dari Prambanan ke Purwomartani
Selain meninjau Segmen Prambanan–Purwomartani, rombongan juga memantau Segmen Klaten–Prambanan, yang telah menunjukkan kemajuan luar biasa dengan resmi beroperasi tanpa tarif sejak 2 Juli 2025. Ini adalah kabar gembira bagi pengguna jalan yang sudah dapat merasakan langsung manfaat dari sebagian ruas tol ini, meskipun belum berbayar.
Fokus utama peninjauan adalah Segmen Prambanan–Purwomartani, yang menjadi kunci lanjutan pembangunan tol ini. Direktur Utama PT JMJ, Rudy Hardiansyah, melaporkan bahwa progres pembebasan lahan untuk segmen ini telah mencapai 99,50 persen. Angka ini mendekati sempurna, menandakan bahwa hambatan utama yang seringkali menghambat proyek infrastruktur besar hampir sepenuhnya teratasi. Sementara itu, progres konstruksi juga menunjukkan kemajuan yang signifikan, mencapai 78,90 persen. Ini berarti sebagian besar pekerjaan fisik telah diselesaikan, dan fokus kini beralih ke tahap penyelesaian.
"Kami akan terus menjaga timeline pekerjaan agar penyelesaian segmen ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan," kata Rudy. Komitmen ini sangat penting untuk memastikan bahwa janji kepada masyarakat dapat ditepati, dan manfaat ekonomi dapat segera dirasakan. Konsistensi dalam menjaga jadwal adalah inti dari keberhasilan proyek infrastruktur berskala nasional.
Memperkuat Konektivitas Regional: Tol Jogja–Bawen Berpacu dengan Waktu
Tak hanya fokus pada koridor Jogja–Solo, Jasa Marga juga memperlihatkan komitmennya terhadap proyek konektivitas lain yang tak kalah strategis. Dalam kesempatan yang sama, Rivan, didampingi Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen A. J. Dwi Winarsa, juga meninjau proyek Jalan Tol Jogja–Bawen Seksi 6 dari Simpang Susun (SS) Ambarawa hingga SS Bawen sepanjang 4,98 km. Proyek ini juga menunjukkan progres yang mengesankan, dengan capaian konstruksi mencapai 75,47 persen. Target penyelesaian untuk segmen ini pun sama: bisa digunakan masyarakat pada tahun 2026.
Pembangunan jaringan jalan tol di koridor Jogja–Solo dan Jogja–Bawen dinilai oleh Jasa Marga sebagai bagian integral dari upaya yang lebih besar untuk memperkuat konektivitas nasional. Lebih dari itu, proyek-proyek ini dipandang sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi di tiga wilayah penting: Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Solo, dan Jawa Tengah. Tol ini akan mempermudah mobilitas barang dan jasa, mengurangi waktu tempuh, dan membuka akses ke berbagai potensi investasi dan pariwisata yang selama ini mungkin belum sepenuhnya tergarap.
Dengan capaian progres yang solid ini, Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk tidak hanya memenuhi target waktu, tetapi juga menjaga kualitas konstruksi yang tinggi. Kelancaran penyelesaian proyek menjadi prioritas utama, guna memastikan bahwa jaringan jalan tol nasional yang dibangun bersifat berkelanjutan dan memberikan dampak positif langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang kuat dan efisien adalah fondasi bagi kemajuan suatu bangsa, dan proyek-proyek ini adalah wujud nyata dari upaya tersebut.
Masyarakat diharapkan dapat segera menikmati fasilitas ini, yang tidak hanya akan memangkas waktu perjalanan tetapi juga membuka babak baru bagi pengembangan ekonomi regional.