JAKARTA - Dulu, terapi stem cell lebih sering dikaitkan dengan dunia medis, seperti penyembuhan luka berat, terapi Penyakit degeneratif, atau regenerasi organ tubuh. Namun kini, teknologi mutakhir ini semakin meluas penggunaannya di ranah estetika. Fokusnya bergeser: bukan hanya untuk menyembuhkan, tetapi juga untuk mempercantik. Terapi ini membuka babak baru dalam dunia kecantikan, menghadirkan harapan bagi siapa saja yang menginginkan kulit sehat, cerah, dan awet muda tanpa harus menjalani prosedur invasif.
Pergeseran pemanfaatan teknologi stem cell inilah yang coba dikenalkan Vestata Aesthetic Clinic di Denpasar, Bali, melalui gelaran talkshow edukatif bertema Topical Stem Cell for Skin Quality. Dalam acara tersebut, diperkenalkan ASC Stem Cell serum topikal asal Jepang sebagai terapi estetika berbasis sel punca pertama yang ditawarkan di Pulau Dewata.
Talkshow ini menghadirkan pembicara berkompeten, seperti dr. Martha Lia Florena Dipl. AAAM dan pemilik klinik, Ira Novie. Acara juga dihadiri beberapa tokoh publik seperti pengusaha ternama Gusti Ngurah Anom (Ajik Krisna) dan Maharani Kemala, menciptakan suasana santai namun penuh informasi mendalam.
Serum Stem Cell Topikal: Solusi Estetika Minim Risiko
Menurut dr. Martha, stem cell kini tidak hanya dimanfaatkan dalam konteks medis. “Sekarang teknologi stem cell berkembang untuk kebutuhan estetika, membantu memperbaiki kualitas kulit,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa ASC merupakan serum stem cell yang dioleskan langsung ke kulit, bukan disuntikkan. Keunggulannya? Aman digunakan untuk semua jenis kulit, minim efek samping, dan bisa digunakan secara rutin.
ASC sendiri diformulasikan dengan sejumlah bahan aktif, seperti hyaluronic acid, vitamin C, dan spikula tumbuhan, yang semuanya bekerja sinergis untuk mendorong regenerasi sel kulit, merangsang produksi kolagen alami, mengurangi hiperpigmentasi, dan memperbaiki tekstur kulit. “Dengan penggunaan teratur, kulit bisa menjadi lebih halus, kenyal, dan sehat alami,” jelasnya lagi.
Dari Pengalaman Pribadi Menuju Inovasi Publik
Ira Novie, istri dari Irjen. Pol. (Purn.) Ida Bagus Kade Putra Narendra, merupakan sosok di balik hadirnya ASC Stem Cell di Bali. Ia mengaku mengenal ASC melalui pengalaman pribadinya.
Ia sempat menghadapi penurunan kualitas kulit akibat pengobatan jangka panjang karena penyakit autoimun dan kanker pankreas. “Setelah mencoba ASC selama tiga minggu, saya melihat perubahan signifikan. Kulit lebih cerah, flek memudar, dan kelembapannya membaik,” ujar Ira.
Ia juga memastikan bahwa ASC dikembangkan dengan teknologi bebas bahan hewani (Animal Origin Free), menjadikannya aman untuk digunakan dalam kondisi medis tertentu, termasuk bagi mereka yang memiliki alergi atau sistem imun sensitif.
Pengalaman inilah yang kemudian mendorongnya menghadirkan ASC ke Vestata Aesthetic Clinic. Ia berharap lebih banyak masyarakat Bali yang bisa merasakan manfaat teknologi ini bukan hanya demi kecantikan, tetapi juga sebagai bagian dari perawatan kulit yang sehat.
Jawaban atas Masalah Kulit Tropis
Bali dengan iklim tropisnya memiliki tantangan tersendiri bagi kesehatan kulit, terutama dalam hal pigmentasi dan paparan sinar matahari. Hal ini menjadi alasan utama Fika Praba dari OLA Group meluncurkan ASC di Bali.
Menurutnya, flek hitam dan hiperpigmentasi adalah masalah umum masyarakat di pulau ini. “ASC bisa jadi solusi efektif karena bentuknya serum oles, tidak perlu disuntik. Jadi lebih nyaman digunakan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa ASC diproduksi di Ehime, Jepang, dengan proses manufaktur berstandar tinggi dan bebas kontaminasi. “Teknologi ini bukan baru kemarin, pengembangannya butuh waktu puluhan tahun. Jadi kami sangat yakin dengan kualitas dan keamanannya,” tambah Fika.
Fitur dan Manfaat yang Mencakup Banyak Aspek
ASC tidak hanya fokus pada aspek mencerahkan kulit. Menurut dr. Martha, serum ini juga mampu menyamarkan bekas jerawat, luka, hingga garis-garis halus karena penuaan. Kandungan stem cell-nya bekerja mendorong regenerasi sel dan meningkatkan produksi kolagen alami kulit.
Ia juga menekankan pentingnya konsultasi sebelum menggunakan terapi ini. “Kulit masyarakat Indonesia cenderung sensitif dan berminyak karena cuaca tropis. Jadi pemakaian serum harus disertai konsultasi yang tepat,” pesannya.
Setelah menjalani terapi ini, pengguna juga disarankan untuk menggunakan tabir surya dan menghindari paparan langsung sinar matahari setidaknya 48 jam setelah pemakaian agar hasil maksimal bisa diperoleh.
Perawatan Holistik di Vestata Aesthetic Clinic
Selain ASC, Vestata Aesthetic Clinic turut menawarkan beragam layanan estetika lain seperti facial, equalizer, IPL, skin booster, botox, hingga lifting. Pendekatan yang digunakan klinik ini bersifat holistik, menggabungkan perawatan kulit dengan teknologi terkini, serta sentuhan personal dari tim medis profesional.
Melalui pendekatan edukatif dan personal inilah Vestata berkomitmen untuk menjadi pionir dalam terapi kecantikan berbasis sains di Bali.
Kecantikan Alami, Bukan Sekadar Makeup
Dengan terapi ASC Stem Cell, masyarakat tidak hanya mengejar kecantikan instan, tetapi juga merawat kesehatan kulit dari dalam. “Dengan perawatan seperti ini, kita bisa mengurangi ketergantungan pada makeup tebal dan tampil lebih percaya diri dengan kulit alami kita,” pungkas dr. Martha.
Teknologi stem cell topikal seperti ASC membuka peluang baru dalam dunia kecantikan, sekaligus menandai era baru perawatan kulit yang lebih ilmiah, personal, dan aman. Bali, dengan gaya hidup sehat dan pariwisata kesehatannya, tampaknya menjadi tempat yang tepat untuk memulai revolusi ini.